⚠️Guys kalo kalian kurang minat sama ceritanya aku mau revisi second mother dulu niatnya🙏🏻⚠️
Vote+komen ya untuk kelanjutan
PartnyaAyo ini mudah ko😌
Ajak temen2nya buat baca!.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
"Anda terlalu fokus pada sebuah amarah semata, sampai lupa akan sebuah kebenaran yang indah."
..
.
.
.
.
.
Felicia dengan riang berjalan ke arah parkiran motor sekolahnya, ia berjalan sambil memakai jaket kebesaran milik Athar pada tubuhnya.
Sesampainya di parkiran motor sekolahnya, ia melihat Athar dan teman-temannya di situ, salah satu dari mereka yang melihat Felicia mendekat ke arah parkiran motor pun berteriak memanggil nama Felicia.
"FELICIA!" teriak Bagas salah satu teman Athar yang sedang memegang helm full face nya. Athar yang merasa nama Felicia di sebut pun akhirnya ia mencari dimana keberadaan gadis manisnya. Di sana Felicia berada memakai jaket miliknya yang kebesaran di tubuh Felicia.
Felicia yang merasa namanya di panggil pun menengok ke arah mereka, di sana pangeran es nya berada. Namun ia sedang terburu-buru maka dari itu iya hanya memberikan senyum manisnya pada mereka lalu ia dengan cepat menaiki motornya dan pergi dari sana. Sebenarnya ia ingin sekali menghampiri Athar namun keadaannya yang sedang mendesak membuatnya mendiami Athar begitu saja.
"Lah si anjir!" Umpat Bagas melihat Felicia tidak menghampiri Athar, ia menatap heran ke arah Athar seolah-olah bertanya ada apa dengan Felicia melalui tatapan itu.
"Felicia ngapa dah?" tanya Yusup pada mereka, bahkan Yusup yang sedang memakan permen kaki di buat tersedak melihat tingkah Felicia yang berbeda.
"Tahu ni bocah ngapa si? Lu ngapain bebep gua anjir thar!" umpat Bagas yang masih terheran-heran pada Felicia, Bagas yakin pasti Athar melakukan suatu yang membuat Felicia menjadi cuek seperti itu. Padahal mereka tidak tahu bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dari Athar.
"Lu bikin Felicia marah?" tanya Yusup sambil memakai full face nya, lalu ia dan Bagas segera menaiki motornya. Mereka masih menunggu jawaban milik Athar dengan cara menatap wajah datar Athar.
"Ngga," jawab Athar datar akhirnya. Ia merasa dirinya dan Felicia tadi baik-baik saja. Bahkan ia memakan bekal milik Felicia, lalu apa yang membuat Felicia mendiaminya?
Mereka berdua mengedikkan kepalanya lalu pamit pergi duluan dengan mengklasonkan motornya yang di balas dengan Athar serupa. Namun Athar masih berdiam diri di situ, memikirkan kembali apakah ada pembuatan yang membuat Felicia tersinggung, bukan berarti ia menyukai Felicia namun bundanya selalu mengajarkan ia untuk selalu menghargai perempuan apapun alasannya.
***
Sementara di sisi lain Felicia menatap datar sosok seseorang yang sedang duduk di depannya, ia yang bisa melihat garis wajah yang sama dengan dirinya pada sosok di depannya.
"Saya butuh pekerjaan," ucap Felicia setelah keheningan lama di sana. Seseorang di depannya menatap Felicia dengan datar.
"Kemana wanita murahan itu sampai anda harus mencari pekerjaan!" Caci seseorang di depan Felicia ia menatap ke arah Felicia dengan sinis.
Felicia membutuhkan pekerjaan, ia sudah berada di kelas akhir kelas. Mau tidak mau ia harus bekerja untuk melanjutkan pendidikannya, jika dirinya tidak mau kembali merepotkan orang lain. Jika bukan terpaksa tentu saja ia tidak akan sudi meminta sebuah pekerjaan pada seseorang di depannya. Jangankan meminta pekerjaan melihatnya pun Felicia enggan.
"Jaga ucapan anda!" tekan Felicia sambil menatap mata tajam yang sama dengan mata miliknya. Seseorang di depannya hanya memberikan smirk menyeramkan nya pada Felicia.
"Sekali jalang tetap jalang!" Umpat orang itu sambil mematikan rokok yang sedang ia hisap. Ia meminum air yang berada di meja itu dengan tenang sambil memberikan pandangan menilai pada Felicia.
"Jika tidak bisa memberikan saya pekerjaan. Saya pergi." ucap Felicia mengakhiri perdebatan itu, bagaimanapun darah sifat lembut Zahra mengalir padanya. Ia lebih memilih mengakhiri ini semua jika memancing keributan kedepannya.
"Tunggu!"ucap orang itu memberhentikan gerakan Felicia yang akan pergi meninggalkan tempat ini. Felicia yang mendengar ucapan orang itu menunggu kelanjutan dari ucapannya.
"Apa yang saya dapat jika saya memberikan anda pekerjaan?" tanya orang tersebut membuat senyum manis Felicia mengembang, senyum manis yang membuat orang di depan Felicia tertegun.
"Saya akan menjelaskan sesuatu yang tidak pernah anda tahu." Ucap Felicia dengan raut datarnya. Membuat orang di depannya memberikan tatapan herannya.
Ku pastikan anda menyesal. Batin Felicia
"Menarik." Ucap orang tersebut sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Felicia. Membuat senyum misterius Felicia mengembang.
"Selama ini..."
***
SIAPA ORANG ITU??
Bantu up cerita aku ya orang2 baik 🥺👉🏻👈🏻
Vote, komen, serta sarannya sangat aku butuhkan.
Komen lucu kalian bikin mood nulis tersendiri buat aku😭👍🏼
Jum'at, 29 Januari 2021
Embunsenja6
KAMU SEDANG MEMBACA
Atharcia
Teen Fiction18+ Athar Atmaja Laki-laki dengan sikap sedingin salju dan sifat selembut sutra. Felicia putri perempuan manis dengan segala tingkahnya. ----------------------------------------------------------------- "Athar, kata bunda Nai, Athar harus jagain Cia...