4. Atharcia |Athar kenapa?|

1.9K 154 11
                                    


.

.

.

.

Happy reading

.

.

.

.

.

"Pahamilah apa yang hatimu inginkan."
.

.

.






Senin pagi adalah hari yang selalu menjadi waktu dimana semua orang mengeluh-eluhkanya. Terutama murid kelas  dua belas IPA satu tersebut. Dimana pagi harinya mereka harus melakukan upacara bendera selama dua jam penuh, di bawah sinar matahari pagi. Lalu di lanjutkan jam pertama mata pelajaran mereka yaitu matematika wajib yang di lanjut mata pelajaran kimia. Membuat semua anak IPA satu ingin membolos setiap Senin paginya.

"Bangke gua lupa bawa topi lagi!" umpat Olifian saat di kelas ia menggeledah isi tasnya, namun sepertinya ia melupakan topi sekolahnya. Barang wajib yang harus murid itu bawa setiap hari Senin, jika tidak ia akan di pisahkan barisannya dengan barisan kelasnya.  barisan yang dipisah tersebut akan di taruh di tengah lapangan dekat dengan tiang bendera. Tentu saja itu hal yang sangat di hindari seluruh warga sekolahnya.

"Kunaon sia?" tanya Olifia yang sudah siap dengan topi di kepalanya. Ia menatap datar ke arah adik kembarnya yang sedang kelimpungan.  Pasti terjadi hal tidak beres yang sudah pasti ia tahu kebiasaan buruk Olifian.

"Lupa bawah topi teh," ucap Olifian sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia menatap ngeri ke arah Kaka perempuannya yang telah menatap ia datar.

"Kebiasaan elu mah! Kalo kata ibu rapihin ya rapihin. Makan tuh game online." Umpat Olifia sambil meninggalkan kelas, ia berjalan ke lapangan meninggalkan adiknya di kelas yang sedang frustasi. Olifian segera saja mengejar saudara kembarnya, ia tidak mau di hukum sendirian.

"Teh atuh bantuin minjem ih," rengek Olifian pada Olifia yang menatapnya datar.

"Geli gua." Ucap Olifia bergedik geli melihat tingkah saudaranya yang sedang panik.

Olifia yang tidak tega dengan melihat wajah panik kembarannya pun menghampiri Felicia yang seorang anggota Palang merah remaja di sekolahnya, ia melihat Felicia telah siap berjalan ke arah lapangan dengan selayer kuning di kerahnya.

"Teh eta tah si Cia!" teriak Olifian pada Kaka kembarnya yang menatapnya dengan jengah, belum di bilang pun ia sudah melihat Felicia.

"Yaudh Sono kejar," titah Olifia pada adik kembarnya, yang segera saja Olifian lakukan ia dengan cepat berlari ke arah Felicia yang telah berdiri di kumpulan anggota PMR lainya.

"FELICIA!!" teriak Olifian sambil berlari dengan lebay membuat sekitar menatapnya dengan geli.

"Shit! Bukan Ade gua!" umpat Olifia sambil menutupi wajahnya yang malu dengan topi.

"CIAA MINJEM TOPI ATUHH!!" teriak Olifian sambil berlari membuat Felicia tersenyum geli.
Kebetulan setiap anggota palang merah remaja yang bertugas setiap paginya tidak mengenakan topi sekolah, sudah pasti topi itu menjadi incaran setiap siswa dan siswi yang lupa membawa topi.

AtharciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang