P009

4.8K 310 23
                                    

☘️Please typo tandai☘️

Deringan ponsel terdengar nyaring, menciptakan kebisingan didalam kamar yang masih terlihat gelap. Kening lisa yang tertidur langsung berkerut ringan, matanya mengerjap. Tangannya meraba-raba kasur mencari keberadaan ponsel yang berbunyi itu.

"Aissss.. dimana lagi" Kesa lisa dengan mata setengah terbuka, dia menyingkirkan lengan algar yang menimpa perutnya dan mendudukkan tubuhnya dengan malas.

Ponselnya terus berdering namun lisa tak tau dimana keberadaan benda pipih itu, susah sekali mencarinya karna kamarnya yang sangat gelap. Lisa pun merangkak, dia menekan saklar didekat lampu tidur dan kamar tidurnya pun jadi terang benderang.

"Lah ini ponsel gue mati, terus yang bunyi ponsel siapa? " Heran lisa menemukan ponselnya dibawah bantal, ia berbalik dan menatap algar yang masih bergelung dibawah hangatnya selimut.

Mendekati suaminya, lisa menyibak selimut. Dia melihat ponsel algar yang menyala dibawah tubuh pria itu.

Memutar bola matanya kesal, lisa kembali berbaring. Dia mengangkat tangannya dan dia tepuk-tepuk pelan dahi algar" Pak. . " Panggil nya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Hmm. . " Dehem algar dengan mata masih terpejam.

"Itu ada yang nelpon bapak, angkat sana! berisik tau" Gumam lisa sambil menarik selimut menutupi tubuhnya.

Algar membuka matanya dengan malas, dia mendudukan tubuhnya dan mengambil ponselnya yang terus berdering.

"Ck menggangu saja" Decaknya kesal saat melihat nama kontak yang tertera pada layar ponselnya.

Kembali berbaring, algar menggeser layar ponselnya. Dia menjawab panggilan video dari anak buahnya itu"hmm? " Dehemnya dingin.

"Maaf tuan saya menggangu"ujar jay dengan suara kikuknya saat melihat lisa yang berada disamping algar.

Algar melirik lisa yang kembali tertidur disebelahnya " Ada apa? "Gumamnya tanpa menatap jay yang berwajah canggung disebrang sana.

" Tuan kevin ada disini dan dia meminta anda mengadakan rapat dengannya di salah satu kapal pesiar anda"beritahu jay langsung, dia takut dan tidak berani untuk bertele-tele pada algar.

"Shittt. . " algar menampilkan wajah tak sukanya pada jay.

" Pengusik sialan " Desisnya dengan muka datar.

"Dua hari lagi" ujar malas algar dengan nada dinginnya dan dia lagsung memutus sambungan panggilan videonya secara sepihak.

Membuang napas kasar, algar memiringkan tubuhnya menatap wajah damai lisa yang sangat cantik yang sepertinya tidak terusik oleh percakapan antara dirinya dan jay tadi.

"Sa. . " Pangilnya menekan-nekan hidung lisa.

"Tagannya bisa diem nggak pak, saya mau tidur " Kesal lisa dengan mata yang masih terpejam dia menepis jari telunjuk algar dari hidungnya.

"Saya nggak bisa tidur" Bisik algar.

Lisa bergerak gusar, tubuhnya menegang saat algar berbisik dengan suara rendahnya yang sangat terdengar sangat maskulin" Saya nggak nanya"ketus lisa membuka matanya mendelik menatap algar.

"Saya ngasih tau" Balas algar menatap dalam manik mata cantik lisa.

"Ck, saya nggak mau tau" Decak kesal lisa.

Algar terkekeh geli melihat raut wajah kesal lisa, apalagi bibir ranum istrinya itu yang tengah memberengut kesal kearahnya membentuk pola yang mengemaskan. Algar jadi ingin menciumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DADDY IS MINE(✔) Proses Revisi📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang