P006

4.3K 357 18
                                    

☘️Please typo tandai☘️

Dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya, lisa langsung menghempaskan badannya keatas kasur empuk miliknya.

Menghembuskan nafas lelah, dia mengurut pelipisnya. entah kenapa kepalanya terasa pening sejak selesai ulangan disekolah tadi, mungkin karna soal-soal hari ini yang terlalu sulit untuk dicerna otaknya hingga terbawa sampai sekarang.

Bergelinding ketepi tempat tidur, lisa menampakkan kakinya ke atas marmer dan dengan malas dia berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Berpegangan pada pinggiran wastafel,
Lisa memandangi wajah kusutnya pada pantulan kaca yang ada hadapannya.

Menyalakan keran, lisa membilas wajahnya. Dia menarik handuk yang tergelantung di pinggir kaca wastavel dan mengelap seluruh wajahnya sambil berjalan keluar dari kamar mandi.

Suara kegaduhan memasuki gendang telinganya, lisa mengerutkan keningnya dan melempar handuk yang ada ditangannya kesembarang arah lali dia berlari keluar dari kamarnya.

"Mama ada apasih, kok berisik banget " Gerutu lisa ditengah langkahnya menuruni undakan anak tangga.

Tidak kunjung mendapatkan sahutan membuat lisa memberengut kesal, dia menghentakan kakinya dan melangkah kedepan tempat asal suara gaduh yang ia dengar berasal.

Lisa menunduk sambil mendumel kesal" Ma in. . Kak gala" Jerit lisa sontak berlari menghampiri pria dengan style-lan jas lengkap yang sedang mengobrol dengan papanya dan om-omnya serta azam.

Gala menoleh ketika dia mendengar suara yang memangil namanya, seulas senyum tipis pun nampak tampil diwajah datarnya saat dia melihat presensi lisa yang tengah berlari kearahnya dengan tawa girangnya.

Merentangkan tangannya,.gala menyambut tubuh lisa kedalam gendongannya.

Tangan kaki lisa melingkar di leher dan pinggang gala, dia memeluk erat abangnya itu " lisa kangen " Rengek lisa menyembunyikan wajahnya diceruk leher gala.

Gala mendengus geli, dia menoleh mengecup surai hitam lisa"abang juga kangen"bisik gala tepat ditelinga lisa.

"Yaampun sa, udah gede juga masih aja bergelayut kayak anak kecil sama abang. nggak malu apa sama umur " omel mama Lera menggelengkan kepalanya, dia heran sendiri dengan sikap manja lisa yang tidak pernah kenal tempat jika bersangkutan dengan gala.

"Ihh mama" Kesal lisa turun dari dalam gendongan gala, dia bersedekap dada dan melengoskan wajahnya.

"Ihh.. ini muka gemesin banget sih, minta di uyel-uyel nih" Gemas gino menangkup wajah lisa dan menekannya kedalam hingga membuat bibir lisa maju seperti ikan lohan kehabisan nafas.

"Aaa.. tante lala om gino nakal" Teriak lisa mengaduh pada tante lala.

Bukannya menegur suaminya, lala malah ikut terkekeh geli melihat wajah kesal lisa yang terkesan imut seperti anak tk yang sedang merajuk saja.

Lisa semakin mencebikkan bibirnya melihat semua orang menertawai dirinya "papa" Rengek lisa menghampiri lozen dan memeluk papanya dengan erat.

"Sudah, Jangan mentertawai putriku lagi" Tegur lozen, dia merangkul lisa dan mengajaknya masuk kedalam rumah.

Begitulah lisa, jika didalam lingkungan keluarganya. Dia akan menjadi gadis kecil yang manja dan menjadi tempat kejahilan semua orang yang senang melihat wajah kesalnya, dan pada akhirnya ia akan berlabuh pada lozen untuk mencari tempat pembelaan.

Duduk disopa, lisa mengambil alih moza. putri kecil abangnya gala dari pangkuan bundanya deli.

"Kakak, lisa mau ajak moza dan geza jalan-jalan boleh" Tanya lisa meminta izin pada deli.

DADDY IS MINE(✔) Proses Revisi📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang