P004

5.2K 389 17
                                    

☘️Please typo tandai☘️

Dua hari berlalu sejak hari memalukan itu, sejak hari itu juga lisa menghindari bertemu dengan algar. dia selalu membuat alasan saat mamanya menyuruhnya melakukan sesuatu yang berhubungan dengan pria dewasa itu.

Berjalan di Koridor lantai dasar, lisa terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya " Ngapain juga gue mikirin tu bapak-bapak " Gumam lisa sambil mengedikan bahunya acuh.

"Haa! Lo ngomong apa sa" Jane yang berada disamping lisa sontak mendongak dan menatap sahabatnya itu dengan sebelah alis terangkat.

"Emang gue ngomong apaaan? " Lisa balik bertanya dengan kening berkerut.

"Goblok! Mana gue tau, kan lo yang ngomong " omel jane yang langsung mengatup giginya gemas saat melihat muka sok bodoh yang ditampilkan lisa padannya.

Lisa mengaruk kepalanya begitu saja, dia tidak mau membagi aibnya kemaren sore pada jane "tau ah lupa" ucap Lisa beralasan.

Hidung Jane berkedut, dia menatap lekat-lekat muka cantik lisa"lo kenapa dah? perasaan ada yang beda gitu dari sikap lo beberapa hari ini" Tanya Jane penasaran dan juga merasa aneh dengan tingkah laku lisa akhir-akhir ini.

"Perasaan lo aja "lisa berucap acuh sambil berjalan mendekati mobilnya.

Bersandar pada lamborghini merahnya, Jane menatap lisa yang sedang membuka pintu mobilnya " Jalan yok sa"ajak Jane seraya bersedekap dada.

Duduk dijok mobilnya, lisa menggelengkan kepalanya "males gue Jane, lain kali aja" sahut lisa, dia memasang seat belt ditubuhnya dan menutup pintu mobilnya.

Menurunkan kaca mobilnya, lisa menatap Jane yang masih bersandar pada lamborghininya itu" Duluan yah Jane! " Ujar lisa dengan senyum tipisnya.

Jane mengangguk sembari menatap ferrari kuning milik lisa yang mulai melaju keluar dari perkarangan sekolah.

"Lo ada masalah apasih sa! " Gumam Jane sambil menatap mobil lisa yang sudah mulai menghilang dari pandangan matanya.

Sejak kemarin Jane merasakan ada yang aneh dengan tingkah laku serta gelagat sahabatnya itu, namun Jane enggan menanyakannya lebih lanjut. Dia menekan rasa keingintahuannya dan menunggu lisa sendiri yang membagi masalahnya padanya.

Membuang nafas kasar, Jane berbalik dan membuka pintu mobilnya. memasang seat belt ditubuh mungilnya, Jane pun menutup kembali pintu mobilnya sebelum kemudian melajukan lamborghini merah miliknya keluar dari perkarangan sekolah.

Lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah, lisa menghentikan ferrari kuningnya dan dia meraih botol minuman yang ada diatas jok disamping nya.

Meminum seteguk air untuk membasahi tengorokannya yang terasa sedikit kering, lisa pun menoleh saat ponselnya berbunyi.

Drrrttttt drrrrttttt

Dengan pipi mengembung, lisa memutar tutup botolnya dan meraih ponselnya yang ada didalam tasnya yang resletingnya terbuka.

"Ya ma. . "

'Kamu dimana sa? Udah pulang? "

"Dijalan ma, ini juga mau pulang" Sahut lisa sambil menjalankan kembali mobilnya saat lampu jalan sudah berubah menjadi warna menjadi hijau lagi.

'Masih lama ya nyampe rumah nya? '

"Lumayan sih, Ini lisa masih dideket sekolah, emangnya kenapa ma? "

'Gak papa, kamu kalo udah nyampe rumah langsung ganti baju yah. Terus susul mama dibutik langanan mama, kamu tau kan?'

"Tau! Tapi ngapain ke butik? Lisa males ah ma"

DADDY IS MINE(✔) Proses Revisi📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang