Adalah Kim Chawon manusia pertama yang pemuda dengan paras tampan itu temui untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia meninggalkan Soul.
Sebuah senyuman manis terukir pada bibir ceri gadis berwajah mungil itu saat bertatapan dengan Bomin yang tidak menyangka sama sekali dengan kehadirannya di bandara.
"Sudah lama sekali ya, Choi Bomin". Ucapnya lantas tanpa pikir panjang pemuda yang dipanggil Bomin itu bergegas mendekatinya, menariknya kedalam pelukannya.
Rasanya 1 tahun berlalu seperti 1 abad yang tak berujung. Rasanya lega sekali melihat gadis pujaannya tersenyum langsung didepan matanya dan kembali kedekapannya lagi setelah sekian lama. Ingin rasanya Choi Bomin memohon kepada sang waktu untuk memberinya ruang melepas rindu yang teramat dalam kepada Kim Chaewon. Gadis yang 1 tahun terkahir ini selalu menghantui pikirannya. Gadis yang tidak pernah luput dari pikirannya. Gadis yang selalu ia mimpikan di setiap tidur malamnya. Choi Bomin benar-benar merindukannya.
"Dari sekian makanan kenapa kau malah makan ramyon?". Tanya Chaewon, pandangannya tak luput dari seruputan mie panas Bomin yang terlihat sangat kelaparan.
Tidak banyak pengunjung toserba saat itu. Sehingga mereka bisa leluasa berbicara dan menikmati semangkuk ramyon panas serta cola dikursi plastik yang tersedia bagi para pelanggan yang terletak diluar toserba.
"Tidak ada ramyon yang selezat ini di Amerika, wah aku benar-benar merindukan rasa ramyon seperti ini". Ucap Bomin berantusias, lantas kembali menyeruput ramyon yang masi panas itu.
"Haha, kau ini benar-benar. Pelan-pelan saja, lidahmu akan terbakar jika makan seperti itu". Kim Chaewon meletakkan sekaleng cola dingin yang sudah ia bukakan disamping mangkuk ramyon Bomin. Bomin yang merasa lidanya mulai benar-benar terbakar bergegas meneguk cola tersebut tanpa pikir panjang yang membuatnya reflek terbatuk-batuk karna tersedak.
Chaewon tertawa puas seraya menepuk-nepuk pelan punggung Bomin yang tersedak.
"Ah maafkan aku. Ini benar-benar memalukan". Sesal Bomin sembari menyeka sudut bibirnya yang basah.
Kim Chaewom terlihat tersenyum puas.
"Kenapa kau tiba-tiba kembali? Bagaimana dengan studimu?". Tanyanya yang memang sudah penasaran dengan kepulangam Bomin yang bisa dibilang tiba-tiba."Aku dalam masa liburan semester selama sebulan. Aku kembali karna ingin melihatmu". Jawaban itu keluar begitu saja dari bibir pemuda itu lantas kembali menyeruput mie nya. Namun perkataan Bomin terdengar sangat jujur.
Hening sejenak, sampai beberapa saat kemudian Bomin melanjutkan ucapannya.
"Aku selalu memikirkanmu dan mencari cara untuk kembali meski itu hanya sebentar"
"Aku juga merindukan ibuku, dan si menybalkan Hong Joochan itu. Bagaimana pun aku harus memastikan bahwa simenyebalkan itu memperlakukan ibuku dengan baik". Jelas Bomin yang diakhir lebih terdengar seperti mendumel.
Kim Chaewon terkekeh kecil mendengar cilotehan kecil itu. Lantas meneguk cola dinginnya yang sedari tadi mengganggur diatas meja menunggu untuk disentuh oleh pemiliknya.
"Dan juga memastikan bahwa dia tidak melewati batasnya". Lirih Bomin hampir tidak terdengar.
"Apa? Kau bilang apa?".
"Chaewon-ah". Panggil Bomin yang tidak jadi menyeruput mie nya, melupakan pertanyaan Chaewon. kali ini intonasinya terdengar sedikit lebih serius.
"Huh?" Jawab Chaewon reflek menaikan kedua alisnya lantas meneguk cola didalam tenggorokannya yang belum sempat terteguk.
"Apa kau tidak merindukanku?". Tanya pemuda itu sembari menatap kedua bola mata indah Chaewon dengan tatapan rindunya yang teramat dalam.
...
I've waited for this time where I can hug and say if I miss you so much..
![](https://img.wattpad.com/cover/243573316-288-k656095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Complicated Of Lies
FanfictionHong Joochan mencintai Kim Chaewon gadis cantik bermanik coklat yang indah. Namun ia tidak seberuntung Bomin, bagaimanapun ia juga menyayangi Bomin.