"Tring...Tring...Tring..." Suara jam beaker menghentikan mimpi indahku, membukakan mata sayuku, membangkitkan tubuh lelahku, dan membangunkan tidur nyenyakku.
Ku kumpulkan nyawaku yang semalam tengah berjalan-jalan meninggalkan raganya. Ku pandangi jam kecilku, menunjukkan angka 3 dan 12. Ku beranjak dari kamarku dan menuju kamar lain.
"Rin...bangun rin..." Suaraku mencoba membangunkan karin, salah satu temanku yang sering menemaniku bangun malam untuk sholat malam bersama.
"Aaggghhhrrr...iya na...aku udah bangun kok!" Kata karin sudah mulai sadar.
"Yaudah ayo ke kamar mandi"
"Eegghh iya iya!"Aku dan karin tengah berada diantara kegelapan dimasjid asrama. Kita sibuk dengan kegiatan kita sendiri. Dan tak terasa, suara-suara adzan dari luar telah terdengar. Dan sebentar lagi...
"Allah...hu Akbar Allah...hu Akbar" adzan dari asrama juga telah berkumandang.
Suasana asrama sudah mulai ramai. Mentari mulai mengusir kegelapan dan memberi penerangan. Embun pagi pun telah menyelimuti alam. Pagi yang sejuk dan mulai mencerah. Kegiatan asrama juga telah selesai. Kini, kamar mandilah yang mulai dipenuhi dengan kaum hawa yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang mandi, mencuci, menunggu antrian, menjemur pakaian, dan lain sebagainya.Hari ini ada kegiatan penting disekolah. Ujian Semester ganjil akan dimulai pada hari ini. Semalam aku sudah belajar hingga tengah malam. Pelajaran yang cukup menegangkan. Aku sudah selesai mandi. Sekarang waktunya untuk sholat Dhuha.
"Husna...kamu udah mandi belum??" Tanya raina yang khawatir karena belum mandi karena antrian masih panjang.
"Aku udah mandi rain..."
"Na, aku belum mandi nih...gimana dong? Nanti kalau kita telat gimana? Kan ini hari pertama ujian...masak udah telat duluan sih!! Aku nggak usah mandi ya?" Celoteh raina tanpa napas.
"Heeehh jangan...nanti kamu bauk lagi! Kasian tauk yang duduk samping kamu nanti. Tungguin aja dulu, mungkin bentar lagi ada yang kosong kamar mandinya..." Ujarku menenangkan raina.
"Lagian kamu kok...habis ngaji kok tidur lagi sih! Kan jadi telat antriannya!!" Lanjutku
"Ya maaf...aku kan semalem belajar sampek jam setengah dua...jadinya ya masih ngantuk!" Jawab raina menyesal.
"Ya udah aku mau sholat dulu..."
"Aku juga mau nyoba ke kamar mandi, siapa tau ada yang udah selesai" kata raina.Aku, raina, dan dara sudah berada dihalaman asrama.
"Ayo na, kita berangkat" ajak dara yang sudah berdiri duluan.
"Yuk rain..."
Kita memulai perjalanan.
"Dara, sekarang jam berapa sih??" Tanya raina
"Baru jam 6 lebih 45"
"Alhamdulillah kita nggak telat ya!?" Kata raina legaTak terasa kita sudah berada didepan gerbang sekolah. Sesampainya disekolah kita memencar. Raina diruang atas, aku dan dara diruang bawah. Tiba-tiba aku teringat pada seseorang. Dimana dia? Kenapa belum kelihatan?
"Ting...Ting...Ting..." Bel telah berbunyi. Aku masih belum bisa menemukan sosok dia.
Dan ya...mataku menemukan bayangan yang kucari.
"Husna...aku masuk duluan ya..." Suara dara mengalihkan pandanganku. Dan sosok itu menghilang entah kemana?!
Aku membiarkannya. Aku menuju keruang ujianku.
Dan aku terkejut, Raihan idola ulya seruang dengan ku. Tapi dimana ruangan dia?"Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh, dimohon untuk seluruh siswa siswi MA NU Raudhatul Mu'allimin yang masih berada di luar kelas, bisa memasuki ruangannya masing-masing. Karena kegiatan berdoa bersama akan segera dimulai. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih." Pengumuman dari bapak kepala sekolah mengingatkan siswa-siswi.
Pelajaran pertama Bahasa Indonesia. Para murid sudah mulai mengerjakan pekerjaannya masing-masing. Jam pertama ini berlangsung selama 120 menit.Waktu terus berjalan, dan tak terasa 1jam setengah sudah berlalu begitu saja. Aku sudah menyelesaikan 44 dari 45 soal esai. Tinggal satu soal lagi dan aku akan selesai.
"Ting...Ting...Ting..." Bel sekolah berbunyi lagi, menunjukkan waktu pengerjaan sudah berakhir. Aku mengumpulkan lembar kerjaku dan meninggalkan ruangan. Ternyata diluar sudah ada teman-temanku, ceciwiku.
"Hai...kalian udah dari tadi ya??" Tanya ku pada teman-tamanku.
"Nggak kok, nih baru kumpul! Be the way gimana tadi soalnya?" Tanya Ferdian
"Lumayan sih ya?!" Jawab tryani
"Eh ul, aku satu ruang sama kak Raihan lho..." Kata ku menggoda ulya
"Yang bener na?" Tanya ulya memastikan
"Iya bener...tuh orangnya!!" Aku menunjuk pada arah kak Raihan yang baru keluar dari ruangan.
"Tapi be the way, kamu tau ruangannya kak Rafa nggak?" Tanya ku mengecilkan suara karena sedikit malu.
"Nggak tau ig na...! Gimana kalau kita cari?!"
"Beneran??"tanyaku kaget
"Ya benerlah! Lah kamu mau nggak?"
"Mau!mau!" Jawabku bersemangat
"Eh kalian ngomongin apa sih?" Tanya adzim penasaran
"Hm aku sama husna ke atas dulu ya...?!" Pamit ulya langsung menggandengku pergi.Aku dan ulya sudah memutari lantai atas dan ternyata nggak kita temukan sosok Rafa.
"Ting...Ting...Ting..."
"Ulya, udah Bell nih! Masuk kelas yuk..." Ajakku
"Ya udah ayo!!"
Jam kedua mata pelajaran Al Qur'an hadist. Mata pelajaran yang aku suka. Aku memasuki ruangan. Tapi, langkahku tiba-tiba terhentikan oleh sosok yang sedari tadi kucari wujudnya. Diruang 7, ruang sebelahku.
"Husna...ayo masuk, udah Bell dari tadi lho..." Tegur pak Zain, guru mapel Al Qur'an dan guru favoritku. Aku terkejut.
"Eh iya pak maaf..." Ucapku malu dan berlari memasuki ruangan.Ye...ini nih cerita paling panjang dari cerita" sebelumnya guys!!
Semoga bisa buat cerita yang lebih panjang lagi ya...amiinn🙏
Ayo" vote dan komennya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
only on prayer
Teen Fictionkisah cinta seorang wanita polos untuk sang pria yang berhati dingin. yang tak ingin berhenti memperjuangkan apa yang ia yakini. yang hanya bermodal dari sebuah doa dalam setiap sujudnya.