"Kalian ingatkan! hari ini madrasah mengadakan kegiatan apa?" ucap pak syarif memastikan.
"Iya pak ingat..." jawab anak-anak bersamaan.
"Buat kalian yang punya pasangan yang ikut dalam pertandingan, jangan lupa kasih semangat ya...biar bisa menang!!" goda pak syarif membuat heboh kelas.
"Disini ada yang mas-masnya ikut pertandingan kan? iya kan mbak nifa?" lanjut pak syarif lagi menggoda nifa, teman sekelasku. Memang sebenarnya ada isu yang mengatakan kalau nifa lagi pdkt sama kakak kelas.
"iya pak...!!" seru yang lain ikut menggoda nifa yang terlihat sudah sangat malu.
"pak syarif nggak kok pak...itu cuma cerita nggak bener aja...pak syarif jangan buat saya malu..." rengek nifa seperti anak kecil.
"iya iya mbak nifa...maafkan saya ya..., saya tadi keceplosan!" kata pak syarif tersenyum kecil.
"Ting-ting-ting..." bel berbunyi, membuat suasana semakin ramai.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh... diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi MA NU Raudhatul Mu'allimin, dimohon untuk bisa turun dan berkumpul dilantai satu untuk menyaksikan pertandingan final liga futsal merebutkan juara 1 dan 2 oleh anak-anak dari kelas 12 IIS 1 dan 12 IIS 2. semuanya diharap dapat menyaksikan pertandingan hingga akhir. terima kasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh" pengumuman dari kepala sekolah semakin meramaikan suasana di kelas.
"Baiklah anak-anak, karena bapak kepala sekolah sudah memberikan perintah, jadi perlu bagi kita untuk mematuhinya. Jangan lupa kasih dukungan dan do'a buat mas-masnya yang sedang berjuang ya..." tambah pak syarif membuat semuanya tertawa.
"Baiklah see you next time in the lapangan ya... wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh" lanjutnya menutup pertemuan.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh"Aku, ulya, trya, ferdian, zenia, dan adzim mulai berjalan menuju kelantai satu. Sesampainya di lantai satu, para siswa dan siswi sudah banyak yang mulai mempersiapkan diri. terutama siswi-siswi kelas 12 IIS 1 dan 2 yang tentunya memberi dukungan lebih untuk kelasnya masing-masing.
"na! kamu mau ikut dukung kelas berapa nih??" tanya ulya mengagetkanku yang sedari tadi tengah asyik menyaksikan keramaian di teras dan lapangan sekolahan.
"Aku nggak tau ul!, soalnya nggak ada yang aku kenal baik dari kedua kelas itu. mungkin aku nggak akan dukung siapa-siapa!" jawabku enteng, sedikit tak peduli.
"Kamu sendiri mau dukung kelas berapa?" tanyaku balik membuat ulya tersenyum-senyum sendiri.
"Kalau aku mah udah pasti dukung 12 IIS 1, kan ada kak Raihan!!" jawabnya penuh arti dan semangat. Ulya memang sudah sangat mengagumi kakak kelas satu itu yang katanya keren banget, dan pastinya tampan.
"Oh iya ya...! betapa bodohnya aku memberikan pertanyaan yang seharusnya tanpa bertanya pun aku sudah tau jawabannya!" ucapku tersenyum kecil melihat tingkah ulya.
Melihat tingkah ulya yang penuh semangat dan senyum-senyum sendiri seperti itu menciptakan beberapa pertanyaan diotakku, gilakah dia karena cinta? apa memang seperti itu proses cinta yang sebenarnya? kenapa aku tak pernah merasakannya??
"eh guys!! kita duduk dimana nih??" tanya trya menghentikan langkah kita.
"duduk disana aja yuk!! biar bisa deketan sama lapangan" kata adzim menunjuk kesatu tempat yang masih ada bangku kosong disana.
"Iya iya... ayo kita kesana!" sahut Ulya
yang masih terlihat bersemangat.
"Ulya kenapa sih? kok kayaknya semangat banget??" heran zenia bertanya kepadaku.
"biasalah!!" jawabku singkat dengan sedikit tersenyum melihat keheranan zenia.next guys ceritanya....😋
pokoknya jangan lewatkan ceritaku y....
nih-nih vote n komennya!!😁
KAMU SEDANG MEMBACA
only on prayer
Fiksi Remajakisah cinta seorang wanita polos untuk sang pria yang berhati dingin. yang tak ingin berhenti memperjuangkan apa yang ia yakini. yang hanya bermodal dari sebuah doa dalam setiap sujudnya.