Embun (Telah Terbit)

prolog

"DASAR ANAK KURANG AJAR! KAMU TAU APA YANG KAMU LAKUKAN?! DASAR ANAK PEMBANGKANG!"

Plak!  Plak!

"GARA-GARA KAMU ELICE PERGI! DIA PERGI KARNA PUNYA ANAK BODOH SEPERTIMU!"

Ctar! Ctar!

"KAU TELAH MENGHANCURKANNYA ANAK BODOH!"

Brian terus saja menyiksa tubuh putrinya menggunakan sabuknya. Dia tidak peduli dengan tubuh mengenaskan putrinya, dia marah dia sangat marah.

Ini bukan kejadian pertama Brian memukul mencambuk tubuh putrinya, seakan-akan putrinya adalah hewan yang terus ia siksa tanpa rasa kasihan.

Brian meninggalkan putrinya yang tak sadarkan diri digudang. Apakah dia pantas disebut seorang ayah?

"Yaampun.. Non Embun, sadar non yaallah" ucap ART dirumahnya.

BI Sutri, itulah namanya. Dia seperti ibu pengganti untuk Embun, dia yang mengurus Embun sejak dia lahir.

Kemana ibunya? Ah jangan panggil dia ibuku, dia meninggalkan aku dan ayah. Sejak aku lahir hingga sekarang berusia enam belas tahun aku tidak Pernah bertemu dia, masih hidup atau tidak itu bukan urusanku.

Aku sudah berada dirumah sakit dengan bi Sutri yang menemaniku disini. Dimana ayahku? Jangan tanyakan dia, aku berharap dia pergi jauh. jika bisa aku berdoa semoga dia ditelan bumi saja.

Aku sangat benci ketika tubuhku lemas dan tidak berdaya layaknya mayat hidup. Ah sangat persis seperti mayat.

"Sudah lah bi jangan menangis, aku benci sebuah tangisan" ucap Embun, membuat bi Sutri sebisa mungkin menahan isakannya.

"Bibi gak nangis Non" ucapnya dengan senyum semanis mungkin.

"Aku bukan anak kecil, yang bisa bibi bodohi sesuka hati" ucap Embun sinis.

Bi Sutri tidak menjawabnya, dia hanya diam seperti orang bodoh.

"Aku ingin pulang" ucap Embun.

"Tapi Non Embun belum sembuh" ucap Bi Sutri.

"Aku tidak lemah! Aku kuat! Aku sudah biasa mendapatkan luka seperti ini" ucap Embun sedikit menaikan nada bicaranya.

TBC
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman❤

Gimana sama cerita baru aku?
Semoga suka yaa hihi

Vote dan komen

Luka_10