Embun dan Cantika sedang berada disebuah mall, mereka hanya bosan dirumah dan akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan.
"Eh Can, itu kayak Baskara sama siapa?" tanya Embun, membuat Cantika menoleh.
Cantika merasakan sesak di dadanya, dan dia segera menuju ke tempat Baskara.
"Bas!" ucap Cantika, membuat Baskara terlonjak kaget.
"Cantika, aku bakal jelasin semuanya" ucap Baskara.
"Apa yang mau lo jelasin? Cuma main sama si cabe cabean busuk ini hah?" tanya Cantika.
"Bukan gitu Can" ucap Baskara lembut.
"Emang bener Bas, kita gak cocok dan Sampai kapanpun gak bakal cocok" ujar Cantika lirih.
"Jangan gitu Can" ucap Baskara.
"Saat dulu, gue jelek-jelekin Clara lo bela dia kan? Lo sampe bentak-bentak gue Bas. Dan dari situ gue bisa simpulin kalo dia emang berharga buat Lo" balas Cantika dengan air mata yang terus keluar dari pelupuk mata indahnya.
"Engga, Can bukan gitu. Gue bisa jelasin" ucap Baskara lirih.
"Gak perlu lo jelasin apa-apa Bas. Karna saat lo buka suara. hati gue semakin sesak" ujar Cantika.
"Gak mungkin ada dua orang dalam satu hati yang sama Bas. Dan kalau pun ada pasti salah satunya sangat berharga, dan Lo udah buktiin bahwa Clara yang berharga dan Spesial dihati Lo" ucap Cantika.
"Engga, engga gitu Can. Aku sayang sama kamu, aku gak mau kehilangan kamu" balas Baskara, yang sudah bergetar.
"Engga, Lo gak butuh gue. Lo bukan takut kehilang gue, tapi Lo takut kesepian. Saat Lo masih berharap sama Clara kenapa lo paksa gue hadir dicerita kalian? Apa Lo tau? Gue setiap hari ngerasain sesek di dada gue. itu karna lo!" lanjut Cantika terisak.
"Kita akhiri semuanya" ucap Cantika menatap Baskara lekat.
"Engga Can, aku gak mau putus" jawab Baskara lirih.
"Lo pernah denger pepatah pernah mengatakan tak kenal maka tak sayang?" tanya Cantika, yang diangguki oleh Baskara.
"Gue pengen mengulang hari itu, dimana gue gak kenal lo, dan gak pernah belajar untuk mencintai dan menyayangi Lo" ucap Cantika bergetar.
"Anggap kita gak pernah ada apa-apa. Anggap dua bulan hubungan kita itu hanya sebuah ilusi." ujar Cantika.
"Gue pamit, makasi" ucap Cantika tersenyum getir.
"Dan buat lo Cla, makasih karna udah merusak istana yang gue bangun, demi mewujudkan istana baru lo" ucap Cantika, yang segera berlalu.
"Kalian berdua berurusan dengan orang yang salah!" ucap Embun, membuka suaranya.
"Untuk kedua kalinya lo buat Cantika nangis, gue gak bakal biarin itu. Dan gue pastiin lo gak bakal hidup dengan tenang!" ancam Embun pada Baskara.
"Dan buat lo Cla, bakal gue pastiin lo dibully abis-abisan disekolah, dan bakal nyusul Kejora disana" ucap Embun dengan senyum smirknya.
Embun segera menyusul Cantika yang sudah lebih dulu pergi.
"Udah gue bilang! Jangan pernah temuin gue lagi!" Bentak Baskara membentak Clara.
"Tapi semua udah terjadi kan? Dia udah mutusin lo, dan lo juga kena imbasnya" ucap Clara dengan senyum smirknya.
"Menurut lo gue takut sama ancaman Embun? Gue bisa bangkit sendiri, sedangkan lo? Setelah Embun membuka semuanya kelakuan busuk lo. bakal ada yang nemenin lo? Lo cuma bakal jadi sampah!" ucap Baskara.
"Dan gue, bakal bikin hidup lo lebih gak tenang" lanjut Baskara, dan meninggalkan Clara disana sendiri.
Embun dan Cantika sudah berada di mobil, Cantika yang terus sesenggukan karna menangis, membuat Embun jengkel.
"Berisik! Atau gue banting lo!" bentak Embun.
"Ih! Iya-iya gue gak nangis!" ucap Cantika menahan isakannya.
"Lemah!" cibir Embun dengan muka datarnya.
TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman🧡Gimana next?
Vote dan komen hihi.
Luka_10
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun (Telah Terbit)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA SANGAT MENERIMA KRITIKAN DENGAN SENANG HATI. Kata siapa pemeran utama selalu lemah, disakiti dan diremehkan? Teori itu ditepis jauh di cerita Embun. Banyak yang mengatakan Embun Claudia Pranciska adalah wanita jahat, pembully...