"woi! Kalian tau gak?" ucap Udin dramatis.
"Apaan?" tanya Argan.
"Iya apaan!" ucap Fano.
"Gue gak yangka si" ucap Udin.
"Lo mau ngomong apa engga?!" ujar Embun sedikit membentak.
"Ye..santay!" ucap Udin.
"Gue baru sadar ternyata gue sama Bright, mirip banget haha kayak kembar gitu" ucap Udin terkekeh sendiri dengan ucapannya.
"Weh kutil badak! Sadar lo, cakep kali lo begitu" ucap Asep, yang sedikit jijik dengan ucapan Udin.
"Iya Lo mirip, kayak kembar" ucap Cantika.
"Ah jadi malu" ucap Udin.
"Maksudnya sama babunya Bright" ucap Cantika, membuat seisi kelas tertawa ngakak.
"Anjim!" ucap Udin.
"Sudah! Harapanmu terlalu jauh untuk itu" ucap Argan menepuk nepuk bahu Udin.
"Bangun! Din bangun!" ucap Fano.
"Bright itu bukannya, calon imam gue ya?" ucap Monica.
"Dih! Mantep kali lo bilang kayak gitu" ucap Embun, membuka suaranya.
"Enak aja lo! Bright itu calon suamin gue!" ucap Udin, yang mendapat toyoran dari Fano dan Argan.
"Aduh nyeri siah! Kalo ini kepala gak bisa tegak lagi gimana! Mau tanggung jawab Lo Hah?!" ucap Udin.
"Bright cowok bego!" ucap Embun, yang mulai kesal.
"Oh..gue kira dia cewek" ucap Udin.
"Nah udah gak bener ni ni anak" ucap Argan.
"Fan! Bawa air di botol, sekalin lu kasih menyan sedikit" ucap Argan memegang kepala Udin.
"Ih! Teu sopan sia!" ucap Udin, menepis tangan Argan.
"Ini!" ucap Fano, memberikan air mineral itu.
"Sabar ya Din, gue sama Fano pasti bakal tuntun lo kejalan yang bener" ucap Argan.
"Lailahaillah" ucap Argan, yang mencoba merukyah sahabatnya itu.
"Ah!!" ujar Udin mengerang.
"Kenapa?! Wah berarti beneran ada setannya ini!" ujar Argan dramatis.
"Yaallah! Menyan menyannya! Banyakin, jangan lupa pake kembang tujuh rupa sekalian kita mandiin si Udin" ucap Argan.
"Iya-iya bener!" ucap Baskara antusias.
"Astagfirullah!" ucap Fano.
"Ahh!!" ucap Udin.
"Tuh kan bener ada setannya" ucap Cantika memeluk Baskara erat.
"Cari kesempatan cih!" ucap Embun ketus.
"Sirik? Bilang babu hayukkk" ucap Cantika.
"Udah ah by" ucap Baskara.
"Pacar lo bilang babi?" tanya Fano.
"Itu panggilan sayang bodoh!" ucap Baskara ngegas.
"Gue kira panggilan alam" ucap Argan membuat seisi kelas tertawa.
"Makanya pacaran!" ucap Baskara bangga.
"Percuma pacaran kalo masih sering disakitin hayukkk" ucap Embun, membuat Cantika melepaskan pelukannya.
"Mantap!" ucap Argan.
"Percuma pacaran kalo masih sering nangis, hayukk" ucap Udin, membuat Fano dan Argan menepuk pundaknya bangga.
"Percuma pacaran kalo ga dianggap hayukk" ucap Argan, membuat Fano dan Udin menepuk pundaknya bangga.
"Haha, suka banget kalian hina orang pacaran" ucap Udin.
"Emang lo kira cuma jomblo yang dihina? Orang pacaran juga bisa kali" ucap Fano bangga.
"Udah lah by, gak bener kita ada disini" ucap Baskara yang segera membawa Cantika keluar.
TBC
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak teman🧡Luka_10
KAMU SEDANG MEMBACA
Embun (Telah Terbit)
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA SANGAT MENERIMA KRITIKAN DENGAN SENANG HATI. Kata siapa pemeran utama selalu lemah, disakiti dan diremehkan? Teori itu ditepis jauh di cerita Embun. Banyak yang mengatakan Embun Claudia Pranciska adalah wanita jahat, pembully...