Matahari telah bangun dan membangunkanku, ku memgucek mata dan berkedip kedip dan langsung ku arahkan wajahku ke samping tempat dimana istri ku tertidur. Terlihat ia sangat lelapnya tertidur sambil memeluk lengan kiriku. Aku mengambil lengan kiriku dan berubah menjadi posisi duduk, ku ambil selimut dan ku selimutkan di tuduhnya.
Aku bangun mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Aku akui aku mandi cukup lama, karena aku punya kebiasaan merapikan rambutku sampai aku sendiri merasa puas dengan gayanya. Aku keluar sekitar 30 menit dari kamar mandi, dan melihat sekitar kamar, sudah tak ku temui istriku lagi. Namun ia telah menyiapkan pakaian kantorku di atas kasur. Pakaian setelan jas berwarna hitam dengan kemeja pendek putih sebagai dalaman. Segera ku bersiap dan turun ke lantai bawah dan melihat pemandangan yang sangat indah, yaitu Dilla yang sedang menyiapkan sarapan pagi.
"Wah, kamu masak apa?" kataku menghampirinya dan duduk di kursi makan. Ku lirik semua makanan yang ada di atas meja, banyak sekali makanan untuk hari ini.
Dia hanya tersenyum sambil meletakkan piring yang berisi nasi di depanku dan berjalan menuju lantai atas. Sebelum pergi ia bertanya kepadaku terlebih dahulu.
"Sayang!" teriaknya.
"Hmm" jawabku sambil mengunyah makanan yang lezat ini.
"Kan aku sudah lulus kuliah, terus aku akan kerja di mana?" tanyanya.
"Di perusahaan kita juga boleh! Tapi kalau kamu mau bekerja di tempat lain, nanti tinggal aku atur!" jawabku.
"Aku pengen kerja di perusahaan yang ngurusin busana Fashion" jawabnya.
"Teman aku ada yang disana. Yaudah nanti aku bicara in dengannya!" jawabku.
"Oke. Aku mau mandi dulu!" pamitnya.
"Tapi entar posisi kamu nggak tinggi tinggi amat ya, nggak apa apa?" tanyaku.
"Iya nggak apa apa!" jawabnya dan langsung pergi ke lantai atas.
Aku terus menyantap makananku sampai aku merasa kenyang. Aku sangat menikmati makanan yang di buat istri ku ini, sangat lezat. Ku lihat seseorang berjalan menuruni tangga, dengan kemeja putih lengan pendek dan celana panjang berwarna kuning dan ditambah sepatu high heels cream yang tidak begitu tinggi serta rambut yang ia ikat pendek.
"Wah, istri ku sangat cantik" kataku mendekat ke arahnya yang sedang berjalan ke arah sini.
"Yuk pergi!" ajaknya.
"Loh kamu nggak sarapan?" tanyaku.
"Aku udah makan roti tadi!" jelasnya.
"Oke. Nih pasangin dulu" kataku sambil memberikan dasiku berwarna abu-abu.
Ia memasangkan dasiku dengan teliti seperti ia memasangkan dasiku dulu saat ia masih menjadi anakku. Ku goda ia dengan mencium pipi sebelah kirinya.
"Sudah! Yuk!" jawabnya.
Aku langsung berjalan menuju mobil denan Dilla mengikutiku dari belakang. Kami masuk ke mobil dan ku lajukan mobil dengan kecepatan sedang. Sampailah kami di depan perusahaan bisnis Fashion 'Widiatara' yang tak begitu terkenal namun berkembang pesat di tahun ini.
Ku ajak Dilla memasuki perusahaan ini. Setelah masuk ke kantor yang bernuansa putih ini, langsung ku dekati meja resepsionis untuk menanyakan apakah Widia ada di kantor.
"Widianya ada?" tanyaku.
"Dengan bapak siapa ya?" tanyanya.
"Saya Joardi Syam Urdani!" kataku.
"Oh bapak JSU Jubu. Bapak sudah di tunggu bu widia di ruangan nya" jelasnya.
Aku langsung mengajak Dilla menemui Widia, yang telah menunggu di ruangannya. Masuk keruangannya di sajikan dengan nuansa klasik dengan cat berwarna emas. Ku lihat Widia sedang duduk di meja kerjanya.
"Hai" kataku.
"Eh JSU Jubu!" teriaknya dan menghampiriku.
"Ini istriku" kataku memperkenalkan Dilla. Dilla menunduk mengucapkan salam sambil tersenyum.
"Oh, yang kamu ceritakan tadi ya! Cantik" puji Widia.
"Yaudah, kamu langsung bicara saja dengan istriku. Aku ada meeting sebentar lagi!" jelasku.
"Meating mulu lo! Jangan sibuk amat, mentang mentang dapat proyek besar" puji Widia.
"Hahahaa" aku hanya tertawa dan meninggalka ruangan ini.
Aku keluar ruangan ini dan berjalan terburu buru sambil melihat jamku yang telah menunjukkan pukul 10 pagi. Tak ku sengaja menabrak seseorang wanita di kantor ini sehingga bukunya berantakan.
"Sorry ya!" kataku sambil menunduk merapikan bukunya."Eh itu JSU Jubu kan?" kata salah satu karyawan yang berada disini yang sedang melihatku merapikan berkas yang berserakan itu.
"Eh pak jangan! Biar kami saja yang rapikan" kata salah satu karyawan laki laki yang menghampiriku.
"Ah tidak, ini salah saya!" kataku.
"Bapak JSU, seseorang yang penting dan berwibawa, bapak tidak usah nunduk untuk merapikan ini" kata laki laki itu dan menyuruhku berdiri.
"JSU? Eh iya pak, maaf karena telah menabrak bapak!" kata wanita yang ku tabrak tadi.
"Eh tidak ini salah saya juga!" kataku.
"Tidak apa apa pak!" jawabnya sambil tersenyum dan pergi.
Aku pun meninggalkan kantor ini dengan seluruh orang disini melihatku dengan kagum ataupun dengan teliti. Dan tak sengaja aku mendengar rumpian mereka yang sedang memujiku.
"JSU keren banget!"
"Ah masukin ke medsos dulu..."
"Sayangnya pak JSU Jubu udah nikah?"
"Ah nikah? Kapan?"
"Kemarin! Nggak liat lu, istrinya yang ikut kesini tadi!"
Aku langsung masuk ke mobil dan melihat kaca sepion mobilku, dan memperhatikan wajahku.
"Ah, seterkenal ini kah aku?" kataku.
Aku langsung mengendarai mobilku ke kantor. Saat sampai di kantor, aku melihat karyawanku yang sedang membicarakan aku. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.
"Kenapa?" tanyaku santai.
"Eh, maaf pak! Baik kami lanjut kerja!" kata karyawan yang ku tegur.
"Saya tanya kenapa kalian liatin saya terus?" tanyaku dengan lembut.
"Eh pak maaf, bapak jangan marah!" kata karyawan laki laki itu.
"Loh? Kapan saya marah?" kataku bingung.
Lalu sekretarisku, pak Doni datang dan menghampiriku sambil membawa ponselnya dan langsung mengarahkannya ke arahku. Dan aku masuk ke trending pertama di TWITTER. Dan ku baca tulisan yang berada di sana.
JSU JUBU keren....♥
#JSU #PerusahaanZandara #JUBU #JusBuah #Joardi #Ganteng #Baik #Love #TheBest
"Astaga, aku terkenal?" kataku sambil berjalan keruanganku melewati para gadis yang terus menatapku karena mereka belum tahu bahwa aku yang sudah menikah.
Entah apa yang akan pikirkan istriku saat mengetahui bahwa aku terkenal dan di kagumi banyak wanita. Bisa bisa aku tidak disuruh masuk kerumah....
"Sial..."
🌙🌙🌙
KAMU SEDANG MEMBACA
My Father Is My Husband
RomanceMenikah dengan sang ayah? Apakah dosa? Apakah salah? Hubungan antara ayah dan anak kini berubah menjadi suami dan istri. Hubungan ini terjalin karena cinta bukan paksaan. Masalah yang muncul menyebabkan kami harus mengorbankan perasaan cinta kami...