Part 5

6K 198 0
                                    

The day's come.

    Emilie akhirnya bertemu dengan kedua orang tua Pascal. Janji Pascal untuk mempertemukan Emilie dengan kedua orang tuanya sudah terpenuhi.  Acara makan malam keluarga itu berlangsung disebuah Restoran Italia yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.

     Emilie terlihat begitu anggun dengan balutan dress motif vintage dan high heels 7 cm terlihat serasi bersanding dengan lelaki 187 cm itu. Pertemuan ini tidak disia - siakan Emilie.  Dia meyempatkan diri untuk ke salon beberapa jam sebelum acara makan malam untuk menata rambut dan make up.

    Emilie ingin terlihat anggun dan sempurna dimata calon mertuanya, Mr. Park Joseph dan Nyonya Camila Joseph.  Pascal datang dai keluarga yang cukup berada dengan seorang ayah dokter dan ibunya sebagai Lawyer handal dan cukup terkenal di negara ini. That's why, kesempurnaan amat sangat diperlukan Emelie untuk menaklukan hati kedua orang tua Pascal.

     Acara makan malam dimulai dengan memperkenalkan Emilie dengan kedua orang tuanya.  Pascal menceritakan siapa Emilie dan latar belakang keluarganya. Walau bagaimanapun setiap orang tua pasti mempunyai standard untuk mencari pasangan yang pas untuk anaknya.  Apalagi kedua orang tua Pascal. Mereka sangat selektif mengingat Pascal adalah anak semata wayang mereka, pewaris tunggal Rumah Sakit Internasional milik ayahnya. 

     Acara makan malam keluarga Joseph dilanjutkan setelah perkenalan itu. Minggu depan giliran Pascal untuk mengenal keluarga Emilie lebih dekat. Jika tidak ada yang menghalangi 2 bulan kedepan mereka akan melangsungkan pertunangan.

     Awalnya nyonya Camila kurang setuju terhadap Emilie mengingat apa yang sudah dialami Pascal anaknya sebelum mendapatkan Emilie. Emilie lebih banyak bertukar cerita dengan Mr. Park, ayah Pascal dibandingkan ibunya. Meskipun begitu Pascal tetap akan bertunangan dengan Emilie meskipun ibunya tidak menyukai Emilie. 

     Acara makan malam mereka ditutup dengan alunan musik klasik Itali yang mengalun indah ditelinga. Ayah dan ibu Pascal memilih untuk pulang terlebih dahulu karena mereka baru saja tiba di Jakarta. Tinggallah mereka berdua.

     "Maafkan aku Pascal. Karena aku, kamu jadi menderita. Dan... sepertinya your mama doesn't like me." Ucap Emilie lirih.

     Pascal menuangkan sedikit red wine kedalam gelas Emilie dan mengajaknya bersulang.

     "Bunda hanya tau penderitaanku. Dia tidak tahu cintaku Emilie.  Tenang saja, lambat laun dia juga akan luluh dengan kebaikanmu..." Pascal menggenggam jemari lentik Emelie. 

     "Wanna dance?"

     "With my very pleasure...." Emilie menyambut ajakan Pascal padanya.

     Gerakan mereka bersatu padu selaras dengan alunan musik malam ini.  Emilie memeluk Pascal dan meletakkan kepalanya dibahu sebelah kirinya. "Please... don't get tired of me Pascal..." Emilie membisikkan kalimat itu ditelinga lelakinya.

     Waktu menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh menit, waktunya mereka pulang. Dinner romantis itu takkan menjadi yang terlupakan.  Pascal menghadiahi Emilie sebuah kalung emas putih dengan liontin bintang. "You are like stars Emilie, I love you"

     Sebuah ciuman didaratkan Pascal dibibir Emilie.  Ciuman tujuh menit itu adalah ciuman pertama bagi Pascal.  Pascal mencium bibir lembut Emilie dengan perlahan. Keromantisan dinner mereka berlanjut pada sebuah ciuman yang takkan dilupakan Pascal seumur hidupnya.  Itulah kali pertama Pascal memberanikan diri mencium bibir Emilie.  Suasana romantis didalam mobil membuatnya berani mendekatkan wajahnya ke wajah Emilie.  Tak sulit bagi Emilie untuk membalas ciuman Pascal.  Emilie ikut mencium Pascal dan dibalas Pascal kembali dengan ciuman yang lebih hangat.

Please don't get tired of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang