Chapter 1

25 13 8
                                    

Tinggal 3 bulan lagi aku menghadapi ujian nasional disekolah SMA, padahal aku merasa hanya baru saja kemarin aku daftar sekolah di SMA.

Aku belum siap untuk berpisah dengan sahabat-sahabat seperjuanganku di sekolah, apalagi berpisah dengan Putri,
sedikit menyebalkan, tapi masa aku juga harus tidak lulus agar masih bisa setiap hari melihat dirinya dan memperhatikannya, walaupun hanya dari kejauhan.

Oiya, daripada aku hanya melamun memikirkan hal-hal yang membuatku bersedih, lebih baik aku mencoba melukis wajah putri. Dan mungkin, jika lukisannya bagus dan menarik, aku bisa kasih kepadanya sebagai tanda hadiah untuknya.

Malam yang begitu indah, bintang-bintang yang berjejer rapi berterbangan diangkasa, gemerlap kelap kelipnya yang menawan, membuat pandangan dan perasaanku semakin terbalut dihiasi malan ini.

Sesekali aku pandang lukisan setengah jadiku, untuk memastikan tentang ketajaman penglihatan batinku, sesekali juga aku pandang kearah jendela kamarku, untuk memastikan sampai kapankah aku akan terus berusaha menyelesaikannya.

Tuhan, aku sedikit memiliki sebuah harapan dari-Mu, tolong kabulkanlah harapanku, tetapi itupun jika Engkau mau.

Dirumah, tidak ada aktivitas lain selain rebahan diatas kasur, dan melamunkan tentang keistimewaan sang bidadari disekolah, aku tidak habis pikir juga, padahal baru 3 bulan kebelakang aku melihat dirinya, songak hati dan perasaanku tertarik akan dirinya, tudak tau apapun itu alasannya, namun aku selalu bertanya kepada diriku sendiri, apakah ini yang dinamakan cinta sejati, jika memang iya, aku memohon kepadanya untuk tetap singgah didalam diriku, karena yang aku tau dan aku rasakan adalah suatu keindahan dan keindahan.

Sudah jam 21.00, setiap malam seseorang selalu berpatroli kedalam kamar, memeriksa orang-orang yang ada dikamar, jika sudah tidur ia menutup kembali pintu kamarnya, dan jika belum tidur, ia berbicara dan memarahi orang yang ada dikamar.

Seseorang itu adalah Ibuku tercinta, nama beliau Ibu Maria, dirumah aku hidup bersama Ibu dan Adikku.
Adikku berjenis kelamin perempuan, namanya Ajeng dwi eka, biasa dipanggil ajeng, hobbynya mencoret-coret buku pelajarannya, lalu apalagi ya, akupun tidak sedikit detai mengetahuinya.

Toktoktok..... suara pintu kamarku berbunyi, aku sudah mengetahui bahwa pasti itu adalah ibuku, karena jadwal patrolinya sedang dimulai.

"Raka, sudah jam 9 malam lebih, cepat segera tidur, ingat besok harus bangun subuh untuk bersiap sekolah." Ucap Ibuku tercinta.
"Iya Bu, Raka segera tidur." Jawabku.

Walaupun terkadang sedikit menggangu untukku, tetapi aku faham betul maksud dan tujuan Ibuku, didikan yang ditanamkan kepada anak-anaknya begitu sangan terkonsep sangat rapih.

Biasanya yang seperti itu adalah Ayahku, tetapi setelah kepergian beliau, Ibu lah yang menggantikan semua tugas itu.
Ayahku sudah lama meninggal, kurang lebih 5 tahun kebelakang, mungkin saat itu aku sedang duduk dibangku SMP.

Kulihat jarum jam dinding sudah menunjuk kearah angka 10, mungkin aku harus segera tidur.

"Raka, ka...." Suara Ibuku membangunkanku.
Akupun bergegas untuk segera bangun.
"Iya Bu." Jawabku yang masih terlihat sangat ngantuk.
"Bangun shalat subuh, terus mandi." Ucap Ibuku.
"Iya Bu." Jawabku sambil mengangukan kepala, dan langsung bergegas melangkahkan kakiku ke air untuk mandi.

Hidupku sangat begitu beruntung karena memiliki seorang Ibu yang begitu sangat baik kepadaku, mendidik dengan kelembutan kasih sayangnya, serta kedisiplinan yang selalu Ibu tanamkan didalam hatiku.

"Ibu, aku berangkat dulu sekolah ya, aku pamit Bu, assalamu'alaikum." Ucapku sambil bersalaman mencium tangan Ibuku.
"Iya, jug sing hasil bageur sakolana, hati-hati." Ucap Ibu sambil mengelus-elus kepalaku.
"Iya Bu, hehe." Jawabku.

Tepat jam 05.30 pagi aku berangkat kesekolah, sebenarnya sih kepagian, tetapi ada sesuatu hal yang selalu rutin aku lakukan, dan mungkin ini adalah suatu kesempatan untuk memberikan sambutan hangat serta memberi kebahagiaan kepada diriku sendiri.

Perjalanan dari rumah kesekolah yang begitu lumayan jauh, kurang lebih memakan waktu selama 30 menit untuk aku sampai kedepan pintu gerbang sekolah.

Pukul jam 06.00 pagi aku sampai tepat waktu di depan kelasku, kelas 12 ipa 1.
Sekolah masih terlihat sangat sepi, karena masih sangat pagi.
Seperti biasa aku nongkrong di kursi depan kelasku, menunggu sang bidadari cantik perempuan idamanku lewat dihadapanku, keseharian setiap pagi yang rutin yang selalu aku lakukan.

Hal itulah yang kian kini selalu membuat hariku merasa senang dan tentram, tetapi sedikit ada rasa menyebalkan juga, jika dia lewat bersama pacarnya.

Tak lama kemudian setelah penantianku didepan kelas, seseorang yang kutunggu kedatanannya kini berjalan didepanku, tak bisa kualihkan pandanganku, begitu cantik nan indahnya dirinya.

Pandanganku mengikuti laju arah kakinya, dan kulihat jelas wajahnya, sedikit harapan dia bisa menoleh kearah aku, namun tidak pernah terjadi.

Tetapi tidak membuatku berhenti untuk selalu menunggunya lewat di waktu pagi. Karena bagiku, bisa memandang dirinya setiap pagi adalah sesuatu yang begitu sangat indah untuk aku rasakan.

Memang mencintai didalam diam itu sedikit memberiku sebuah kepedihan, itupun kata orang bilang kepadaku, tetapi aku tidak menghiraukan itu, aku masih akan tetap percaya, jika suatu saat nanti sudah tiba waktunya, akupun akan mengungkapkan semua isi tentang perasaanku kepadanya.

Dipagi hari yang begitu cerah, disekolah yang memberiku sedikit kisah, tepat jam 7 pagi bel masuk sudah berbunyi, menandakan mata pelajaran jam pertama akan segera dimulai.

Akupun segera bergegas untuk masuk kedalam kelasku, ternyata sudah nampak 40 murid yang sudah duduk menunggu Bu Lina guru seni.

Mata pelajaran yang sedikit lumayan aku senangi, karena sedikit hobbyku mendengarkan musik, apalagi jika musik-musik barat yang sudah dibahas.

Tetapi akupun bingung, selama sekolah dan belajar seni di SMA, belum pernah ada soal ujian yang bagiku sangat menyenangkan, dan akupun pasti bis menjawabnya dengan benar.

1. Siapakah vokalis band The Rolling stones.....?
2. Siapakah gitaris band Gun's N Roses....?
3. Siapakah pencipta musik Reagea....?
4. Darimana asal mula musik Jazz....?
5. Siapa nama drumer DreamTheather....?

Soal-soal berikut itu tidak pernah ada dan muncul di kertas soal ujian, padahal aku berharap ada, dan aku pasti bisa menyelesaikannya dengan cepat dan benar.
Sedikit membuatku merasa menyebalkan.

Disekolah aku hanya terobati oleh seseorang perempuan yang mampu membuatku jatuh cinta, Putri Permata nama yang selalu ada didalam otakku.
Jika bukan karena alasan itu, aku sudah malas untuk pergi belajar kesekolah.

Oiya hampir aku lupa, selain itu penyebabnya, mungkin karena disekolah aku memiliki sahabat-sahabat yang baik dan setia kepadaku.

Terlebih juga karena Ibuku tercinta yang susah payah membiayaiku untuk terus melanjutkan sekolah, mendo'akanku dengan tulus dan ikhlas.

Aku tidak tahu kedepannya, jika sudah lulus dari sekolah SMA, aku harus melanjutkan kemana.

                         **********

Kendati Tak MenepiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang