Chapter || âme sœur

1.5K 105 81
                                    

- warning -



Yujin POV

Hai, aku Yujin, Ahn Yujin.

Aku sahabat, kekasih, calon suami--ah aku bingung bagaimana mengenalkan statusku pada kalian. Tapi aku yakin, sangat yakin bahwa Minjoo pasti sudah mengenalkan tentangku pada kalian semua.

Dia, Minjoo-ku.

Wanita yang begitu ku cinta, bahkan terlalu cinta hingga aku pasti akan gila jika kehilangan dia dari sisiku.

Aku ingin, teramat sangat ingin agar dia selalu menjadi sahabatku, kekasih hatiku, calon istriku, istriku, malaikat pelengkapku hingga akhir hayat hidupku.







Oh, Tuhan.

Jaga dan lindungilah selalu dimana dia berada, untukku, untuk hamba-Mu ini.

Aku mencintainya, sungguh sangat amat mencintai hamba-Mu ini, Tuhan. Tulus jauh dari lubuk hatiku yang terdalam.

Terima kasih Tuhan karena telah mempertemukanku dengan malaikat-Mu yang berwujud sebagai seorang wanita cantik bernama Kim Minjoo.

Sungguh, aku berjanji akan menjaganya dengan sepenuh hatiku hingga akhir hayatku. Kau bisa pegang janjiku.















































































Hari ini tepat 4 tahun setelah kepulanganku ke Korea. Kepulanganku untuk memulai hidup baruku bersama dengan kekasih hatiku, belahan jiwaku, Kim Minjoo.

Saat ini aku bekerja di Kedutaan Korea Selatan, pekerjaan impianku sedari dulu. Salah satu impianku yang tercapai, impian yang tidak lepas dari campur tangan Tuhan dan Minjoo-ku.

Iya, Minjoo-ku, motivatorku. Dia yang selalu menjaga dan mendukung mimpi-mimpi indahku, dia malaikat pelengkapku, belahan jiwaku.








Aku melonggarkan dasiku yang terasa begitu mencekat leherku. Aku menghembuskan nafasku lelah, sedikit terasa berat.

Hari ini hari sabtu, hari liburku. Hari yang seharusnya menjadi hariku menghabiskan waktu bersama belahan jiwaku, Minjoo-ku.

Tapi lihat, sekarang aku justru terjebak dibalik meja yang dipenuhi dengan tumpukan berkas-berkas penting setelah pertemuanku dengan beberapa petinggi Negara.

Ah, aku ingin segera menyelesaikan pekerjaanku lalu bergegas menemui Minjoo-ku. Aku yakin, sangat yakin, dia pasti sudah menungguku sedari tadi.












































Ah, akhirnya pekerjaanku selesai juga. Aku pun bergegas pergi setelah membereskan pekerjaanku yang cukup berantakan. Sungguh, aku sudah tidak sabar ingin segera bertemu dengan Minjoo-ku.

Aku menghentikan laju mobilku disebuah toko bunga, membelikan sebuket bunga Lily kesukaan Minjoo-ku. Kebiasaanku yang tidak akan pernah hilang.

Aku memang sengaja selalu membelikannya bunga Lily kesukaannya ini, aku ingin selalu membuatnya bahagia. Aku ingin selalu menjaga romantisme hubungan kami dengan sedikit bumbu-bumbu keromantisan diantara kami.

Aku yakin, Minjoo-ku akan menyambutku hangat dengan senyuman manisnya diwajah cantiknya. Percayalah padaku, aku sudah mengenalnya hampir 15 tahun lamanya.









































































Special Chapter [JINJOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang