"LOH... AKU LUPA KITA KAN SEBANGKU..!!!" Seru seorang gadis heboh, yang tak lain adalah Shuwan.
Mingrui yang menanggapi nya hanya mendengus kemudian menoleh kesamping jendela, sangat malas untuk nya menghadapi gadis yang bernama Li Shuwan ini. Baginya saja.
Shuwan pun mengambil duduk disebelah Mingrui, untung saja saat mereka sampai dikelas belum ada guru yang masuk untuk mengajar.
Entah mengapa tiba-tiba saja Mingrui teringat waktu dia pertama kalinya bertemu dengan Shuwan. Saat itu dia sangat marah karena Shuwan sempat menyenggol nya hingga membuat jas beserta dasinya berantakan, membuat nya mengomel tanpa henti. Jujur saja hanya Shuwan, perempuan yang pertama kali ia temui yang langsung membuat nya banyak bicara. dan jangan lupakan kejadian waktu dipagar barusan.
Tak berselang lama seorang guru laki-laki berwajah tampan disertai dengan balutan pakaian yang sedikit berantakan, masuk kedalam kelas sambil membawa beberapa buku tipis ditangan nya. Pelajaran pun dimulai.
~~~~~~
"Gimana keadaan Shuyang?" Tanya Zeyu kepada Yuna.
Yuna pun hanya menggeleng, lalu kemudian keluar bulir bening dari sudut matanya. Ia masih sangat trauma dengan kejadian kemarin.
"Aku masihh tidak mengerti, bagaimana bisa? Akuu ti dak percayaa... Tidak mungkin!!" Batin Yuna yang masih tidak percaya dengan kejadian kemarin.
Zeyu yang melihat raut wajah Yuna mencoba untuk menenangkannya, dengan cara mendekapnya didadanya, kemudian tiba-tiba saja Yuna mulai menangis histeris didalam pelukan Zeyu.
Tak lama kemudian Hanyu muncul, mengagetkan Zeyu yang tengah memeluk Yuna dengan keadaan yang sangat memperihatinkan.
"Kalian berdua ngak masuk kelas?" Tanya Hanyu, kemudian dibalas anggukan oleh Zeyu.
Saat ini mereka sedang ada diruang UKS, kebetulan Hanyu hanya mampir untuk mengambil obat merah dan tidak sengaja mendengar suara tangisan Yuna didalam ruangan UKS.
"Zey... Jangan macem-macem gue ngak mau yah liat lo bolos kelas..!!" Peringatan Hanyu sukses membuat Zeyu bergidik ngeri, mengingat gege nya ini adalah seorang ketua OSIS.
"Tapi Yuna gimana? " Tanya Zeyu polos kepada Hanyu.
Hanyu pun hanya menepuk jidat, oh Tuhan mengapa Hanyu harus mempunyai adik setolol Zeyu ini.
"Yah..lu ajak lah masuk kelas, toh Yuna udah baikan.. " Jawab Hanyu kemudian menepuk pelan bahu Yuna. "Yah udah masuk kelas sana.. " Tambahnya kemudian melengos pergi meninggalkan mereka berdua didalam ruang UKS.
Setelah Hanyu keluar hanya keheningan yang terjadi, Yuna pun sudah berhenti menangis sedari tadi, hanya tinggal matanya yang merah bengkak disertai dengan hidungnya yang sudah seperti tomat. Sedangkan Zeyu masih bterus memeluk Yuna dengan sangat erat.
Yuna pun kemudian memecah keheningan antar dirinya dengan Zeyu."Yah udah yuk kita masuk kelas, gue udah bosen didalam UKS"
"Ya udahh"
~~~~~~~
Jam pelajaran pertama sudah berakhir, dilanjutkan dengan jam pelajaran kedua yaitu mata pelajaran olahraga untuk kelas unggulan XI IPA 1, kelas unggulan XI IPA 2, dan kelas XI IPA 4.
Beberapa siswa terlihat sibuk mengganti pakaiannya tapi tidak dengan Shuwan, ia lupa membawa baju olahraga nya, membuat nya hanya duduk terdiam dibangku nya. Sia-sia selama ini dia mempersiapkan semua perlengkapan pakaian dan barang-barangnya untuk sekolah kalau hanya pelajaran olahraga dia lupa membawa pakaian olahraga nya, benar-benar bodoh pasti setelah ini dia akan kena hukuman.
Tidak berselang lama terdengar suara peluit dari arah lapangan basket membuat Shuwan berdiri dengan sangat malas, ia hanya bisa menghela nafas pasrah, mungkin Tuhan tidak berpihak padanya kali ini.
Shuwan sedikit kaget saat tiba dilapangan, ia melihat beberapa siswa juga tidak mengenakan pakaian olahraga mungkinkah mereka bernasib sama dengan Shuwan? Nyatanya tidak, mereka adalah murid IPS yang kebetulan hanya ingin melihat kegiatan olahraga kelas lain.
Sungguh membuat jengkel, padahal Shuwan sudah berharap lebih tadi.Shuwan pun dihukum berdiri dilapangan futsal seorang diri, keringat nya bercucuran diakibatkan oleh matahari yang begitu panas menyengat kulit, ditambah dengan kepalanya yang begitu pusing membuat Shuwan akan pingsan sekarang, tapi dia mencoba untuk menahannya.
Tapi tiba-tiba saja Shuwan merasakan ada seseorang yang tubuhnya sedikit lebih besar darinya, berdiri tepat dibelakang nya. Saat ia berbalik ternyata seseorang itu adalah laki-laki yang sangat ia kenal, yaitu Xinlong.
"Panas banget yahh.. " Ucapnya sambil mengibas-ngibas kan tangannya ke wajahnya yang mulai penuh dengan keringat.
"Kok kamu disini? Bukannya tadi kamu bawa baju olahraga? " Tanya Shuwan, padahal tadi dia jelas melihat Xinlong memakai pakaian olahraga saat ia melewati kelasnya.
"Gue mau dihukum aja, bareng lo.. " Ucap Xinlong kemudian tersenyum manis.
"Lah kok bisa gitu? " Tanya Shuwan lagi, membuat Xinlong mencubit hidungnya pelan.
"Kan tadi gue udah jawab, dasar... " Ucap Xinlong gemas dengan pertanyaan Shuwan.
"Ooh gitu.. " Shuwan pun akhirnya berbalik kembali dan pindah berdiri disamping Xinlong.
Brukkh
"Loh Shuwan? Lo kenapa? " Ucap Xinlong menepuk-nepuk pipi Shuwan sedikit keras mencoba menyadarkan nya, tapi nihil malah yang ada hidungnya mengeluarkan banyak darah.
Tanpa basa-basi Xinlong pun menggendong Shuwan pergi ke UKS. Saat tiba di UKS Shuwan pun segera ditangani oleh petugas UKS yang ada disana.
"Astaga Shuwan..., kan lo juga baru keluar rumah sakit tadi pagi, harusnya gue ngga ngijinin lo, jadinya ginikan... " Xinlong merasa sangat bersalah pada Shuwan karena sudah mengijinkannya pergi sekolah padahal kesehatan nya masih belum pulih.
Saat petugas UKS keluar Xinlong langsung menghampiri nya dan bertanya bagaimana keadaan Shuwan.
"Gimana keadaan Shuwan? " Tanya Xinlong panik.
"Kami ngga terlalu tau gimana keadaan dia sekarang, menurut ku dia harus dibawa ke rumah sakit mengingat gejala-gejala nya yang parah"
"Ke rumah sakit? Emang separah itu? " Xinlong semakin panik mendengar pernyataan itu.
"Harusnya sih lebih baik diperiksa dirumah sakit"
~~~~~~~~
"Teman kamu divonis kena penyakit tumor jantung primer atau biasa disebut dengan kanker jantung." Ucap seorang dokter laki-laki paruh baya yang saat ini sedang duduk berhadapan dengan Xinlong diseberangi dengan meja kecil ditengahnya.
"Haahh?"
TBC.....
Baru sempet up🤧
Jangan lupa vote and comment.See you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of Love|| BOY STORY || Li Shuwan & Ren Shuyang & Gou Mingrui
Teen Fiction"Kenyataan itu bisa saja yang paling menyakitkan" (Ren Shuyang~~ Li Shuwan~~ Gou Mingrui)