Shuwan POVAku terbangun di sebuah ruangan yang cukup besar dan mewah, sepertinya ini kamar.
Kepalaku begitu sakit dan pusing. Aku coba mengingat ingat kembali mengapa aku bisa pingsan dan berakhir disini?
Tapi kepala ku begitu pusing, sehingga aku tidak bisa berpikir lebih keras.
Sejenak aku teringat bahwa aku datang ke pesta ulang tahun cowo itu. (aku masih belum mengetahui namanya sampai saat ini).
Lalu, aku teringat bahwa hari ini adalah hari senin, hari dimana seharusnya aku datang ke sekolah baru ku.
Dengan cepat aku keluar dari ruangan mewah ini, atau lebih tepatnya kamar ini.
Dengan langkah kaki yang sedikit tergesa-gesa, aku tidak fokus melihat kedepan dan akhirnya aku menabrak seseorang.
Aku menindih nya, yahh aku menindih tubuh nya, mata ku dan mata nya saling menatap (lagi).
"Eeehh bangun napa? Lo berat banget" Ucap Shuyang, sambil memegang bahu Shuwan guna menyuruhnya untuk bangun.
"Iiiya, sorry" Akhirnya aku bangun, dengan tubuhku yang kikuk.
Astaga aku lupa bahwa hari ini adalah hari pertama ku disekolah, dengan tergesa-gesa aku pergi dari rumah besar ini, meniggalkan seorang cowo aneh itu didalam rumah nya, yang masih tampak bingung.
Ketika aku sampai dirumah, aku dengan cepat naik kekamar ku untuk memakai pakaian sekolah ku, tapi aku langsung berhenti tepat ditengah anak tangga.
Suara ibu ku menggema diseluruh sudut rumah, ibu ku berteriak keras pada ku, dan sepertinya dia sedang marah besar padaku.
Tapi tiba-tiba ayah datang, dan memarahi ibu ku, sebab suara teriakan nya membuat ayah sampai terkaget, untung lah ada ayah, jika tidak aku pasti akan dikurung lagi didalam gudang.
Lalu ayah bilang padaku, aku boleh pergi, akhirnya aku benar-benar selamat dari terjaman ibu ku.
Dengan langkah cepat aku sampai di halte, sekolah highschool Beijing memang jauh dari rumah ku, itu sebabnya aku harus naik bus, untuk kesekolah.
Sekitar 10 menit aku menunggu, tapi tak ada satupun bus yang lewat, dengan perasaan kecewa aku duduk, dikursi tunggu halte.
Tapi tiba-tiba ada suara klakson mobil yang begitu keras, sehingga membuat ku terperanjat dari tempat duduk ku.
Tidak berselang lama, sang pengemudi mobil itu keluar dari mobil sport mewah nya. Dia adalah He Xinlong.
Xinlong pun menghampiri ku, dimana aku sedang tak henti-henti nya melihatnya, dengan aku yang berdiri tegak di halte bus.
"Kamu mau ke sekolah highschool Beijing kan? Ya udah sekalian ajh kita bareng" Ucapnya yang melihat ku, dan tersenyum manis.
Baiklah tak ada pilihan lain selain ikut bersama dengan Xinlong.
Saat sampai diparkiran sekolah, aku tidak sengaja melihat seseorang yang sepertinya sudah pernah kutemui sebelum nya, tapi aku tidak ingat, dimana dan kapan.
Xinlong yang tidak lain adalah sahabat ku, dia dengan baik hati akan mengantarkan aku kekantor sekolah.
Sekolah ini begitu besar, banyak sekali kelas, dan ruangan-ruangan yang tidak ku ketahui itu ruangan apa, tapi untung lah aku bersama dengan Xinlong, Xinlong dengan cepat dan mahir menyebutkan ruangan-ruangan yang kami lewati.
Tapi ada satu hal, yang benar-benar membuat ku merasa aneh sekaligus risih, yaitu setiap ada wanita yang melihat ku bersama dengan Xinlong mereka pasti akan memberikan aku tatapan sinis dan jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of Love|| BOY STORY || Li Shuwan & Ren Shuyang & Gou Mingrui
Fiksi Remaja"Kenyataan itu bisa saja yang paling menyakitkan" (Ren Shuyang~~ Li Shuwan~~ Gou Mingrui)