Setelah cukup lama berjalan sekitar 20 menit akhirnya Shuwan sampai disekolah.
Shuwan mengusap dahinya yang penuh dengan keringat menggunakan telapak tangan.
"Huftt.. hampir ajh gw telat"
"Wiihh.. udah ngk telat lagi nih kaya biasanya" Ucap Angel dengan sedikit gelak tawa.
"Yee, loh mah hobinya ketawain gw mulu" Shuwan sambil memonyongkan bibirnya.
"Njirrr ntu bibir kenapa monyong? Mw dicium Beni?"
"Iiih amit-amit dahhh gw dicium ama manusia kaya dia.."
Kriing kriing kriing
"Busett..!!! udah bel ajh"
Angel begitu malas hari ini jika membayangkan minggu depan Shuwan akan pindah sekolah. Angel sudah pasti tidak akan berdebat dan bercanda lagi dengan Shuwan seperti hari-hari biasa yang sudah mereka lalui bersama.
Angel dan Shuwan baru bersahabat selama kurang lebih 3 bulan, mereka memang belum terlalu lama saling mengenal, tapi berkat jiwa persahabatan mereka Angel dan Shuwan menjadi seperti seorang sahabat yang sudah saling mengenal selama bertahun-tahun.
SKIP
MINGGU DEPANTak terasa hari ini seorang Li Shuwan seorang gadis biasa dan tidak kaya akan pindah disekolah yang begitu bergengsi dan terkenal di Beijing. Dan hari ini adalah hari terakhirnya bersekolah disekolah yang sama dengan Angel.
"Huhuhu huhuhu.. Shuwan jangan pindah..!!!" Angel sudah sedari tadi menangis dan memohon pada Shuwan untuk tidak pindah sekolah.
"Tapi Ngel, gw pengen sekolah disana.. Kapan lagi gw bisa dapat kesempatan kaya gini" Shuwan juga sebenarnya tak tega meninggalkan Angel, untuk pindah disekolah itu.
"Huhuhu huhuhu.. Yah udah deh kalau itu mau loh, tapi jangan lupain gw yah.. Sering-sering chat-an, vc-an, pokoknya sering-sering callingan deh"
"Iya siiapp, Tuan Putri"
"Hehehehe loh mah"
Akhirnya Shuwan dan Angel pulang berjalan kaki bersama untuk yang terakhir kalinya.
Shuwan sudah sampai dirumah yang menurutnya neraka dunia. Shuwan langsung masuk ke kamarnya istirahat sejenak disana, sebelum nanti dia harus kembali bekerja lagi sebagai pelayan restoran, tukang cuci piring, dan pengantar bunga keliling.
Disaat Shuwan tengah bersiap-siap untuk berangkat bekerja tiba-tiba, Yuna masuk dan menyodorkan buku tugas fisika miliknya.
"Woi kerjain PR gw dong,..!!! Gw ngk ngerti anjirr"
"Tapi, aku harus pergi bekerja hari ini" Shuwan bukannya tidak mau mengerjakan PR Yuna, hanya saja saat ini dia harus pergi bekerja, jika dia terlambat datang bekerja pastilah si Bos akan marah kepadanya dan memotong gajinya seperti bulan lalu.
"Yaa elahhh, songong banget sih punya otak pintar"
"Tapi, aku memang harus berangkat bekerja"
"Gw bilang kerjain yah kerjain PR gw,..!!! Kalau ngk gw lapor Mama nihhh.. "
"Eeh.. Tapi nanti gajiku dipotong lagi kaya bulan lalu"
"Iiihhh.. Mama!!! Shuwan ngk mau kerjain PR aku..!!!"
"Yuna, pliss jangan lapor Mama, Aku ngk mau dihukum lagi sama Mama" Shuwan begitu takut jika harus dikurung lagi didalam gudang yang begitu gelap dan sunyi.
Tak lama kemudian seorang nyonya Li datang sambil membawa sapu ditangannya.
Bukk bukk bukk
Sapu itu berhasil mengenai dan melukai betis mulus Shuwan. Seketika betis Shuwan memar dan membiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of Love|| BOY STORY || Li Shuwan & Ren Shuyang & Gou Mingrui
Ficção Adolescente"Kenyataan itu bisa saja yang paling menyakitkan" (Ren Shuyang~~ Li Shuwan~~ Gou Mingrui)