~~~~~~~Matahari mulai terbit dari ufuk timur, menerangi semua yang ada dibawahnya. Kaca jendela Gedung gedung tinggi mulai memantulkan cahaya matahari yang muncul.
Jauh diujung kota Beijing, tepatnya dipinggir hutan tempat pemakaman. Terdapat seorang gadis yang tertidur lelap, dengan keadaan tubuh yang sangat mengenaskan.
Bagaimana tidak, tubuhnya membiru dan lebam dimana-mana. Rambutnya acak-acakan, matanya sembab dan merah, dikarenakan menangis terlalu lama.
Sekarang sudah jam 07 pagi, tapi dia masih belum bangun dari tidur lelapnya. Dan tiba-tiba seorang laki-laki yang seumuran dengannya langsung menggendongnya dan segera pergi dari tempat pemakaman.
~~~~~~~~
Seorang laki-laki tampan dan berkata sipit, baru saja bangun dari tidur nyenyak nya. Ia bangun dengan perasaan yang tenang dan damai, dan itu dapat terlihat dari senyum yang bertengger diwajah tampannya.
Dia segera turun dari ranjang tempatnya bermimpi indah untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah.
Saat dia akan turun, ditengah tangga seorang wanita yang sudah berumur 40 tahunan bertanya padanya dengan nada yang lembut dan pelan.
"Xinlong sayang, kau sudah bangun...?" Tanya Mama Xinlong, sambil menyiapkan sarapan pagi.
"Mama bisa liat kan.!!? Kalau Xinlong udah bangun..." Ucap Xinlong kemudian memasang wajah kusut dan masam.
"Iya Mama liatt, ya udah yukk sarapan bareng Mama"
"Nggak..., Xinlong ngk laper" Dan setelah mengatakan itu Xinlong langsung keluar rumah tanpa memperdulikan panggilan Mama nya yang terus memanggilnya.
Dan akhirnya Xinlong melaju membelah jalanan, menggunakan mobil sport yang ia punya.
Dalam perjalanan Xinlong memikirkan perkataan Mama nya waktu itu, Mama nya sudah memaki dan menghina Shuwan. Akhirnya Xinlong memutuskan untuk mampir dan sekalian berangkat sekolah bersama dengan Shuwan.
Saat sampai, Xinlong merasa rumah yang ada didepan nya sekarang begitu sunyi, tak ada suara apapun dari dalam rumah.
Dan saat Xinlong masuk ke halaman rumah, bersamaan dengan itu Yuna keluar dari balik pintu, jadilah Xinlong bertanya pada Yuna apakah didalam masih ada Shuwan.
Reaksi Yuna hanyalah sekedar kata "Ooo", dia sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan Xinlong.
" Hei, lo nggak denger pertanyaan gw!!?" Selalunya setiap Xinlong berbicara dengan Yuna, pasti Xinlong rasanya ingin mencekik nya saat itu juga, dikarenakan emosi yang selalu memuncak diatas kepalanya.
Tiba-tiba saja Namjoon keluar dari balik pintu, dan berkata Shuwan tidak ada didalam rumah, dia sudah pergi entah kemana, dan jangan lupakan raut wajahnya yang sangat marah.
Seketika saat itu juga Xinlong berlari masuk kedalam mobil, kemudian melaju entah kemana.
"Dia pasti kesana, yahh dia pasti kesana... Bertahanlah Shuwan, aku akan datang seperti biasa menjemputmu dan merawatmu.... Mengapa mereka tega, selalu melakukan ini padamu... Aku tidak akan pernah memaafkan mereka..."
Xinlong segera berlari masuk kedalam area pemakaman, matanya menelusuri setiap area pemakaman dan ia langsung melihat seseorang diujung makam dengan penampilan yang sudah sangat berantakan, dan masih memakai pakaian sekolah tengah tertidur lelap disamping makam.
Xinlong langsung menampakkan wajah yang iba dan sedih, dan langsung menggendongnya pergi menjauh dari makam.
~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Of Love|| BOY STORY || Li Shuwan & Ren Shuyang & Gou Mingrui
Ficção Adolescente"Kenyataan itu bisa saja yang paling menyakitkan" (Ren Shuyang~~ Li Shuwan~~ Gou Mingrui)