Suara instrumen musik Moonlight Sonata dari Beethoven mengalun indah dari grand piano, jari-jari Iwaizumi menari dengan lihainya diatas tuts piano.
Oikawa sedang duduk bersandar diatas sofa panjang dengan kakinya yang di sandarkan pada sofa kecil lain yang berada du depanya. Tanganya mengelus kepala puteranya yang sedang duduk di pangkuanya sambil memandang foto album.
"Ma!! Ini foto mama ya?" Ucap Takeshi seraya menunjuk foto dua orang lelaki muda yang mengenakan seragam voli berwarna putih hijau tosca.
Oikawa mengecup puncak kepala Takeshi "Iya ini mama dan papa saat masih SMA dulu, dulu mama adalah setter terbaik se prefektur"
Takeshi pun mengangguk-anggukan kepalanya seolah mencoba memahami perkataan ibunya. Oikawa membalik halaman album foto dan menunjukan foto dirinya yang memakai jas putih dan terlihat mengamit lengan Iwaizumi yang memakai jas hitam.
Oikawa menujuk foto tersebut "Ini adalah foto pernikahan mama dan papa. Bagaimana? Mama kelihatan tampan sekaligus cantik bukan?"
Takeshi sedikit melonjak diatas pangkuan Oikawa "Ya! Mama memang selalu terlihat cantik. Tapi....kenapa papa selalu berwajah cemberut?"
Oikawa terkekeh mendengar perkataan puteranya tersebut, ia mengeratkan pelukanya dan mencium lagi puncak kepala Takeshi "Papamu memang seperti itu, sayang. Tapi percayalah meski dia jarang tersenyum, dia sangat mencintaimu dan juga mama"
Takeshi terlihat cemberut tak terima, ia pun membalik halaman foto lagi. Dan halaman selanjutnya memperlihatkan foto Oikawa yang mengenakan Coat cokelat dengan perut yang sedikit membuncit. Dalam foto tersebut Oikawa nampak tersenyum sendu seraya memengangi perutnya "Maaa!!! Ini....ini waktu Take-chan masih ada didalam perut mama ya??"
Oikawa tersenyum "Ya. Ini waktu Take-Chan masih ada didalam perut mama. Kau tahu, kau ini sangat nakal sekali saat berada didalam perut mama. Kau selalu menendang-nendang perut mama, Take-chan"
Suara piano tiba-tiba berhenti, terlihat Iwaizumi berdiri menutup kembali tuts piano dan berjalan kearah Oikawa dan Takeshi. "Takeshi, sudah malam saatnya tidur!" Ucap Iwaizumi
Takeshi sedikit menunduk dan bibirnya mengerucut kecewa. Oikawa pun menutup album foto tersebut da meletakanya diatas meja kecil disampingnya. Ia memeluk Takeshi dan menghujani kepalanya dengan ciuman.
"Papamu benar Take-chan, ini sudah malam. Besok kau juga harus sekolah"
Takeshi mendongakkan kepalanya menatap Oikawa,mengulurkan tanganya lalu memeluk leher Oikawa.
Oikawa mengeratkan pelukanya ke tubuh puteranya "Baiklah Tuan Muda, saatnya tidur. Pengawal akan membantumu untuk berganti baju, mencuci kaki dan tanganmu lalu menggosok gigi. Nanti Mama akan menyusulmu untuk membacakan dongeng sebelum tidur. ok?"
