"Keadaan Tuan Oikawa Tooru sudah stabil, ia hanya mengalami sedikit shock jika mengalami lonjakan emosi yang tak stabil. Sehingga menyebabkan detak jantung meningkat dan kebocoran klep yang ada didalamya tak akan kuat memompa darah dengan tempo yang cepat. Saya harap anda menjaga tuan Oikawa Tooru dengan baik. Saya akan undur diri dahulu" Ucap seorang dokter dengan Jas putih yang merupakan dokter pribadi keluarga Iwaizumi
Iwaizumi pun menghela nafas berat, ia memandang Oikawa yang terbaring di ranjangnya dengan penuh rasa sesal. Oikawa terlihat menggeliat dan mengerang rendah, Iwaizumi pun segera berlari mendatanginya.
"Tooru, kau sudah bangun? ..." Ucap Iwaizumi seraya menggenggam tangan Oikawa
Oikawa membuka matanya perlahan dan mengerjap-kerjapkan matanya "Iwa-chan aku haus"
Iwaizumi segera meraih gelas di atas nakas, sedikit menyangga Oikawa untuk duduk bersandar head bed dan mengarahkan gelas ke bibir Oikawa. Setelah menghabiskan setengah gelas Iwaizumi pun meletakkan kembali gelasnya.
Iwaizumi membelai kepala Oikawa, membenarkan letak rambutnya dan sedikit mengusap pipi Istri Omeganya yang terlihat sangat tirus tersebut.
"Mamaaaaa!!!!"
Tiba-tiba mereka berdua pun dikagetkan dengan suara Takeshi yang memekik dan berlari masuk kedalam kamar Oikawa tersenyum dan mengulurkan kedua tanganya. Takeshi pun melompat menghambur ke pelukan Oikawa
"Takeshi, berhati-hatilah! Mama sedang sakit..." Sergah Iwaizumi
"Tak apa Iwa-chan" Balas Oikawa seraya tersenyum
Oikawa mencium kening puteranya "Anak mama sudah pulang sekolah ya, bagaimana harimu di sekolah?"
Takeshi pun memandang Oikawa lalu mengerucutkan bibirnya dan melipat tanganya didepan dada "Tadi Take belajar bermain voli dengan Hika di sekolah. Take ingin mejadi setter, tapi Hika bilang juga ingin jadi setter. Padahal kan Take jauh lebih kuat dan hebat jika dibandingkan Hika-chan"
Oikawa terkekeh lalu mencubit hidung Takeshi "Suatu saat kau pasti akan jadi setter terkuat, dan pasti akan mengalahkan anak dari pasangan gila itu Take-chan!"
Takeshi dan Oikawa terhanyut dalam obrolan ibu dan anak, tawa ringan menggema di kamarnya. Oikawa menoleh dan mendapati Iwaizumi yang masih duduk di samping ranjangnya, ia pun tersenyum menatap Iwaizumi "Iwa-chan, naiklah ke sini. Bergabunglah dengan kami" ucap Oikawa
Iwaizumi menghela nafasnya, ia sadar selama ininia tak pernah menghabiskan waktu berkualitas dengan puteranya. Ia bahkan sedikit menyalahkan kehadiran puteranya tersebut adalah penyebab Oikawa menderita bocor klep jantung. Namun, Takeshi tetaplah darah dagingnya dengan Oikawa. Darah lebih kental daripada air. Dan ia sudah terlalu keras pada anak sekecil Takeshi selama ini.
