#7 this is not the end

138 28 126
                                    

This is Not the End
tanggal publish : Minggu, 7 Februari 2021
written by : chococheesezy
rate : 13+

✿◌✿◌✿






Goryeo, 961

"KWANGJIN!!"

Nafasku tercekat kala tubuh pria itu ambruk ke tanah. Tubuhnya penuh dengan darah.

"Kwangjin, kumohon." Lirihku. Pria itu menutup matanya sesaat setelah tersenyum ke arahku.

Sedang kini, Gwangjong, orang yang membunuh Kwangjin tersenyum puas. "Itu akibatnya jika tidak membayar pajak, dasar miskin!"

"Kwangjin," Lirihku lagi. Kini kutatap Gwangjong tajam. "GWANGJONG! KAU! AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHMU!"

"Kau? Membunuhku? Cobalah lepaskan dirimu dari rantai sihir itu dulu, Siluman Rubah." Setelah mengatakan itu ia beserta prajuritnya meninggalkanku dan tubuh tak berdaya Kwangjin.

Dengan tenaga yang masih tersisa aku merangkak mendekati jasad Kwangjin. "Kwangjin hiks, bangunlah. Ayo kita hiks bunuh dia." Kataku.

"Heewon, Kwangjin hiks sudah tiada."

Aku beralih menatap sepupu Kwangjin yang penampilannya sudah berantakan, sepertinya raja itu menyuruh mereka membebaskan Chunmyung setelah Kwangjiin-

"Tidak Chunmyung, kita harus menyelamatkannya."

"Dia sudah tiada, Heewon! Sadarlah!" Teriak Chunmyung.

"Tiada?" Tanyaku tak percaya, "Kwangjin, tiada?"

"Heewon, kau harus kuat. Kau, kau harus balaskan dendam Kwangjin. Bunuh raja sialan itu. Bebaskan rakyat dari raja itu." Chunmyung mendekapku erat.

"Kau benar," kataku kemudian berdiri. "Kwangjin, aku akan membunuh Raja itu. Aku bersumpah."

✿◌✿◌✿

Goryeo, 975

Hari ini, aku benar-benar akan membunuh raja sialan itu. Dendam Kwangjin harus terbalaskan.

Dengan pakaian serba putih aku menyusup kedalam istana. Kenapa bukan hitam? Karena aku akan mewarnai hanbokku ini dengan darahnya. Pasti akan sangat cantik.

Selama mengendap-endap ke kediaman raja, sempat beberapa pengawal memergokiku. Tapi mereka malah lari sambil berteriak hantu. Sialan mereka, mana ada hantu secantik aku.

Hingga tiba saatnya aku berada di depan kediaman raja. Aku masuk lewat jendela. Terlalu malas untuk bertarung dengan pengawal amatir di depan pintu.

Kulihat Gwangjong tidur dengan nyenyak. Oh, bagaimana bisa ada orang bisa tidur nyenyak setelah melenyapkan ribuan orang? Kurasa dia tidak pantas disebut raja.

"K-kau?! Bagaimana kau masuk? Penj-"

"Yang mulia, apa anda berubah menjadi pengecut sekarang? Lawan aku." Aku tersenyum meremehkan, kemana raja angkuh nan kejam 14 tahun lalu?

"Oh! Aku lupa! Kau sudah tua dan penyakitan. Akan lebih mudah untukku membunuhmu." Kataku kemudian menodongkan pedangku ke depan hidungnya.

Lihatlah wajah ketakutan itu! Memuakkan!

"Butuh waktu 14 tahun untukku memulihkan kekuatan gara-gara rantai sialan itu!" Kataku lalu menggores lengan pria itu.

Zrassh!

"Arghh!"

"Jangan hanya berteriak! Lawan aku, bodoh!"

Zrassh!!!

DEAR R [Completed]Where stories live. Discover now