Part 5

624 48 14
                                    


.......

Padatnya jadwal yang sudah ayah persiapkan di tahun 2021 ini menjadi awal yang baik untuk karir betran kedepannya. Ada banyak karya yang akan betran tuangkan untuk para penikmat music tanah air, dan dari beberapa karya lagu adalah hasil ciptaannya sendiri. Kalo ditanya soal kesiapan mental betran, dia sudah siap dengan segala resiko bila nanti apa yang sudah diusahakannya tidak sesuai ekpektasi, pun ruben selalu mengingatkan kalo mau menjadi seorang bintang bukanlah hal mudah, semua butuh proses dan kemauan. Dan betran adalah seorang remaja yang sangat bersemangat untuk meraih mimpinya. Ia selalu bilang pada ruben. Ia ingin menjadi bintang dan menjadi terang untuk sekelilingnya. Mimpi Betran sama seperti mimpi sang Ayah diwaktu muda, besar harapan Ruben bukan hanya menjadikan Betran seorang bintang juga ia harapkan putra kebanggaannya itu bisa bermanfaat untuk banyak orang.

Siang yang terik, sehabis pulang Recording untuk Lagu ciptaannya sendiri, betran ditemani bunda sarwendah dan om mick mampir sebentar ke penjual Pisang pinggir jalan yang biasa dia lewati saat masih sibuk bulak balik sekolah di SMP Percik. Memang kerap kali pusat perhatiannya tak lepas dari nenek tua renta yang berusia hampir 90an tahun itu dan selalu minta om mick untuk ikut mengantarnya berbagi rezeki dan berbincang sejenak menghibur sang nenek. Sarwendah tak menyangka tentang apa yang ia lihat pada diri puteranya sifat sosialisasinya yang begitu tinggi. Kalo tidak hari ini dia menemani betran recording dia tak akan pernah tau kebaikan yang betran sembunyikan selama ini dan baru ia ketahui hari ini. Pantas betran minta mampir ke supermarket untuk membeli kue2, beras dan bahan2 dapur ini. Kini yang betran lakukan sekarang memberikan sembako untuk nenek Yang katanya bernama Fatimah.

Betran mengajak nenek ini mengobrol, terlihat sangat akrab beberapa kali memeluk pundak rapuh si nenek hingga tanpa sadar sarwenda meneteskan air matanya.

"Nenek jaga kesehatan ya. Onyo doain dagangannya laris terus, banyak yang beli. Nenek onyo sayang nenek. Onyo kalau kangen Oma onyo yang di NTT pasti bakalan sedikit terobati kalau ketemu nenek." senyum nenek tak hentinya lepas ia memandangi bocah lelaki itu dengan mata berkaca-kaca, tubuhnya yang bungkuk lalu memeluk betran sejenak, ia membisikkan sesuatu ke betran yang membuat betran kian tersenyum lebar.

"ia nek, aamiin. Nenek kenalin ya ini Bundanya onyo. Namanya bunda sarwendah."

"masya allah. Cantik sekali ibu kamu nak. Nak wenda.. Beruntung sekali kamu punya putera yang rendah hati, dermawan, kalau sudah besar semoga bisa menjaga kamu dan keluarga."

"ia nek. Aamiin terimakasih banyak ya nek doa baiknya" sarwendah meraih kedua tangan nenek fatimah dan menciumnya dengan lembut. Sekitar hampir satu jam ketiganya mengobrol, sarwendahpun nampak terharu mendengar cerita kehidupan nenek yang diusia senjanya  tak ingin lagi mengharapkan kehidupan yang layak selain ia ingin terus mampu untuk beribadah dan memohon ampun kepada Allah dan yang lebih membuat terharu nenek fatimah sangat berterimakih kepada betran yang dua minggu lalu membelikannya kain kafan untuk diserahkan kepak RT, jika suatu saat ia meninggal ia sudah punya persiapan untuk kemaatiannya. cerita nenek fatimah membuat sarwendah meneteskan air mata haru, dengan erat ia menggenggam tangan sang nenek dan betran. Sarwendah sedikit menoleh kebetran wanita cantik itu tersenyum bangga padanya.

"Nenek Onyo izin pamit pulang dulu ya nek. Ga papa, kan?" izinnya membuat sang nenek mengangguk, sepanjang mengobrolpun nenek fatimah selalu memberikan senyumnya nampak begitu sangat bahagia akan kehadiran mereka. Betran mendekat dan memeluk tubuh rapuh nenek fatimah yang balas memeluknya seakan seperti pertemuan yang begitu lama tak berjumpa.

"nek, onyo sayang nenek. Nenek sehat-sehat." perkataan betran membuat nenek fatimah meneteskan air matanya. Keduanya melepaskan pelukan dan perjumpaan yang sebentar itu harus kembali berakhir. Nenek fatimah melambaikan tangannya kepada betran yang mulai menjauh dari pandangan kemudian masuk kedalam mobil disusul bunda sarwendah dan om mick.

OnyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang