Siapa yang kangen dek Renjun?
Sorry for typo
🎈
Gara gara cupang.
Maksudnya ikan cupang.
Gara gara ikan cupang yang harganya hampir sama dengan satu stel pakaian milik Jeno tempo lalu, tepatnya dua hari yang lalu, Renjun semakin susah dibujuk. Dibujuk makan susah, apalagi dibujuk mandi. Bahkan dari dua hari yang lalu anak itu tidur di jam yang lumayan malam.
Gara gara apa? ikan cupang.
Padahal Minhyung membelikan Renjun ikan untuk menjadi alasan agar anak itu mudah di atur.
"Kalau tidak mau makan, ikannya kak Minhyung goreng saja."
Awalnya bayangan Minhyung Renjun akan mengangguk patuh dan menurut. Tapi ya yang namanya hidup tak melulu sesuai rencana.
"Huwaaaaa!! gak mau!"
Yang ada malah Renjun berlari kabur kerumah Jisung, bersembunyi bersama botol ikan cupang dan David di dalam lemari.
Siapa yang tak pusing?
Kini waktu makan siang Renjun tiba, dan Minhyung dengan masih memakai baju kemarin malam tengah merebus brokoli dan wortel di pantry. Jeno duduk tenang di meja makan dengan jari jari menari diatas keyboard laptop, tugas online.
Dan si bungsu? oh tentu saja ada di sana, duduk di depan Jeno dengan botol ikan baru yang bentuknya sekarang lebih aneh dari yang kemarin, pemberian Jeno.
"Jeno, bantu aku." sahut Minhyung.
Jeno mendongak menatap kakaknya menghampiri dengan sepiring brokoli dan wortel rebus dan satu borol air mineral. Lantas ia bangkit untuk mengangkut makanan lain dari pantry menuju meja makan.
Satu piring kimchi sebagai makanan terakhir yang ia bawa. Bokongnya kembali duduk pada tempat semula. Jeno menyingkirkan laptopnya dan mulai menatap berbagai hidangan di meja.
"Injun, makan dulu." ucap Minhyung. Ia menyodorkan satu mangkuk kecil nasi dan satu mangkuk sup ayam bening pada adiknya.
Renjun mengangguk namun bukannya makan, anak itu malah turun dari kursinya dan berjalan menjauh bersama sang cupang. Membuat kedua kakaknya menyerngit heran.
Renjun kembali dengan sang cupang tak lama kemudian, "Injun kasih makan ikan dulu." ucap Renjun.
Minhyung mengangguk saja. "Yasudah, selamat makan!" serunya.
Renjun ikut berseru dan mulai memakan nasi dan sayuran rebusnya dengan tenang, tidak juga sih, masih agak rewel karena tak mau memakan wortel dan di usili Jeno.
🎈
"Kak.."
Minhyung mengerjap pelan kala samar samar ada yang memanggil namanya. Nyawa masih ia kumpulkan kala dirinya merubah posisi menjadi duduk di sofa. Tubuh kecil Renjun langsung melompat kedalam pangkuan.
Ah, pantas serasa ada yang memanggil tadi.
"Ada apa?" tanya Minhyung serak.
Renjun tak menjawab, anak itu diam saja dan malah memeluk tubuh Minhyung erat. Membuat yang di perlakukan merasa heran. Tentu saja heran, tadi siang masih cerah ceria, sekarang tiba tiba merajuk. Apa mungkin karena sudah sore jadi batu batre Renjun mulai melemah? tapi Renjun anak manusia.
Naluriyah, Minhyung meraba kening adiknya perlahan. Biasanya sang adik akan merajuk saat tak enak badan dan minta mainan. Dan setelah pengecekan itu pun Minhyung tahu.
"Pusing tidak?" tanya Minhyung.
Renjun mengangguk pelan.
"Mau muntah." gumam Renjun.
Minhyung dengan segera beranjak membawa mahkluk kecil itu menuju wastafel dan mengelus elus tengkuknya perlahan. Tak lama kemudian Renjun muntah. Semua makan siang dan cemilan keluar kembali. Batuk menjadi selingan diantara acara muntah Renjun membuat Jeno berjalan tergesa dengan handuk di atas kepala.
"Huks."
"Renjun kenapa kak?" tanya Jeno.
Minhyung tidak menjawab, ia masih mengusap tengkuk Renjun, memijatnya pelan guna mempermudah sisa makanan itu keluar dari perut sang adik.
Mengerti situasi, Jeno menjauh dan berinisiatif membawakan air hangat untuk adiknya minum. Jeno kembali menghampiri saat tubuh Renjun sudah dalam gendongan Minhyung. Adiknya itu tampak lemas membuat hati Jeno ikut lelah.
"Minum dulu." ucap Jeno.
Renjun menurut tanpa perlawanan. Ia meminum seteguk air hangat yanh diulurkan oleh Jeno lalu kembali bersandar lemah pada dada Minhyung.
Mleyot seperti hatiku kala melihat mu ea.
"Kita bawa ke klinik kak?" tanya Jeno. Kakinya melangkah menyusul Minhyung yang berjalan menuju kamar Renjun.
"Iya, kita ke klinik. Mumpung masih sore juga, kamu siapkan mobil sana."
Jeno melesat setelah mengangguk dua kali. Meninggalkan Minhyung yang kesusahan mencari baju hangat Renjun dalam lemari sedangkan dalam gendongannya ada seonggok anak kecil.
"Haish...harusnya tadi Jeno kusuruh mencari baju dulu sebelum keluar." gerutu Minhyung.
Jadi siapa yang bodoh?
🎈
Chapter demam masih berlanjut ya, nanti malam aku publis kalo gak bikin tugas.
Kalian juga jangan lupa kerjain tugasnya loh ya.Jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidur, Makan, Main! (✅)
ChickLitSiapa yang tidak jatuh cinta pada anak menggemaskan seperti Renjun, sih? 🎈 Buku berisi Lee Renjun dan dua kakak nya yang tampan dan baik hati. [Renjun Harem] # 1 - renjunharem (20210111) # 8 - harem (20210201)