Bacanya harus pelan pela ya, harus! hehe.
🎈
Hari senin yang sibuk. Coba siapa yang tidak sibuk pada hari pertama dalam satu pekan itu. Jalanan yang macet, ditambah cuaca yang aduhay panasnya. Belum lagi masalah masalah kecil dalam rumah seperti hectic di pagi hari karena urusan keluarga misalnya.
Ya untung saja Minhyung masih membujang. Untungnya juga Minhyung adalah boss. Jadi ya santai saja pria seperempat abad itu luntang lantung di komplek macam gembel. Padahal matahari sudah hampir berdiri tegak diatas kepala, tapi sulung dari Lee family itu masih mengenakan piyama merah kotak kotak.
Tangan Minhyung menenteng totebag merah sedang berisi ramen ramen dari convenience store. Sengaja tak pakai plastik, kata Jeno harus ramah lingkungan. Jeno sudah rupawan, cinta lingkungan lagi, duh, makin sayang deh/plakk.
Kurang lebih dua menit berjalan kaki, kini Minhyung sudah berdiri tepat di depan seonggok siluman ramen yang meringkuk nyaman di sofa rumah.
"Masak sendiri." ucap Minhyung sambil melempar satu bungkus ramen instan pada Jeno. Sedangkan sisanya ia bawa untuk disimpan.
"Thanks oppa~" Jeno cekikikan setelah mengecup pipi kanan kakaknya.
Ia segera menuju kompor untuk mengeksekusi makan siangnya, karena satu jam lagi dirinya sudah harus berada di kampus.
"Renjun mana?" Minhyung datang dari gudang penyimpanan makanan.
"Main dirumah Jisung." balas Jeno.
Minhyung menyerngit. "Loh, Jisung gak sekolah?" tanyanya.
"Ya sekolah, kan mainnya sama David." jawab Jeno menyebutkan nama adik Jisung yang umurnya satu tahun lebih tua dari Renjun itu.
"Oh.." Minhyung mangut mangut saja sambil berdiri memerhatikan Jeno memasak ramen.
"Kakak gak ke pusat?" maksud Jeno disini resto Minhyung yang utama lho yang paling pertama berdiri tiga tahun dua setengah tahun lalu.
"Males, udah keburu siang gini."
Jeno mengangkat bahu acuh, iyain saja perkataan pak bos.
"Kalau gitu Renjun gak perlu ke daycare kan? Ada kak Minhyung ini dirumah."
Kepala Minhyung mengangguk mengiyakan.
"Ya jemput sana! ngapain liatin aku masak, mau minta ya?" Jeno merengut menatap Minhyung.
"Dih, maaf aku bukan siluman mie!"
Duk!
"Sana jempur Renjun!"
Tawa Minhyung menggema di hampir sudut rumah saat berhasil menjahili adiknya. Biarin kan, suka suka abang saja.
Dengan begitu pria yang masih belum mandi itu pergi menjemput Renjun di rumah tetangga.
🎈
"Turun! kak Minhyung bau!"
Renjun meronta ronta kecil dalam gendongan kakaknya. Setelah diturunkan kaki kecil Renjun berlari menuju gerbang rumahnya yang terbuka.
Loh, mobil siapa itu? batin Renjun.
Minhyung ikut menatap sebuah mobil sedan hitam yang tampak familiar di halaman rumahnya.
"Ada tamu ya kak?" tanya Renjun.
"Iya kayaknya, teman kak Jeno kali."
Renjun berbinar saat bayangan wajah Donghyuck, teman kak Jeno bersarang di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidur, Makan, Main! (✅)
ChickLitSiapa yang tidak jatuh cinta pada anak menggemaskan seperti Renjun, sih? 🎈 Buku berisi Lee Renjun dan dua kakak nya yang tampan dan baik hati. [Renjun Harem] # 1 - renjunharem (20210111) # 8 - harem (20210201)