Bacanya harus pelan pelan ya guys!
🎈
Subuh subuh begini sudah biasa bagi Jeno untuk mendengar rengekan adik satu satunya. Renjun sering sekali diam diam naik kelantai atas dan menerobos masuk kedalam kamarnya untuk kembali tidur. Anak kecil kebiasaannya ekstrem juga ya.
Kalau untuk Jeno sendiri sih tak apa apa, dia hanya takut Renjun jatuh dari tangga seperti dahulu.
Namun sepertinya kali ini Renjun tak melakukan itu. Terbukti saat alarm ponsel Jeno berbunyi pada pukul lima, sosok kecil Renjun tak ada di balik selimutnya.
Masih dengan kesadaran yang minim Jeno menatap bengong papan jadwal harian pemberian dari salah satu temannya, tentu saja seorang gadis. Lumayan juga agar kegiatan hariannya sedikit terkontrol.
Matanya menatap kotak hitam bertuliskan Tuesday, ia beranjak untuk melihat lebih dekat, dan kosong, tak ada mata kuliah untuk hari ini.
"Kira kira mencuci dulu atau bikin pesanan dulu ya." gumam Jeno.
Ada yang penasaran dengan kata 'pesanan' yang tuan Jeno ucapkan? mari author jelaskan.
Sudah bukan rahasia jika Jeno itu tampan, tampan pake banget membuat dirinya lumayan populer di kampus, di SMA juga, SMP juga. Dan puji Tuhan selain tampan ia juga multifungsi,---itu kata Donghyuck, maksudnya ia pintar, bisa bermain bulutangkis, juga mengerti dengan art design. Jadi pekerjaannya selain mahasiswa kupu kupu, ia juga menerima pesanan gambar.
Kembali pada Jeno, Ia memutuskan untuk membasuh wajah dahulu sebelum mengisi perut. Tidur juga menguras tenaga kawan kawan. Jeno butuh asupan. Dengan santai ia berlenggang menuju kamar mandi.
Pintu bercat cokelat kayu disebrang sana agak terbuka. Tumben, kamar mandi atas hanya dipakai Jeno karena Minhyung dan Renjun selalu memakai kamar mandi bawah. Seingatnya, dirinya belum menggunakan kamar mandi sedari malam kemarin. Mungkin ia lupa menutup pintu, pikir Jeno.
Langkahnya semakin dekat menuju pintu sampai tangannya mendorong benda pipih itu sampai terbuka lebar.
Oh astaga! seluruh tubuh Jeno menegang sampai otot otot nya serasa tersengat listrik. Seonggok mahkluk tergeletak dilantai kamar mandi dengan tubuh terlentang bebas.
Bak orang kesetanan Jeno buru buru meraih tubuh Renjun lalu mengangkatnya dari lantai. Beruntung lantai kamar mandi rumah semuanya selalu kering karena shower berada di skat terpisah dengan wastafel dan kloset. Jadi dapat dipastikan tubuh Renjun kering. Yang jadi masalah, kenapa bisa bocah ini tergeletak di kamar mandi!?
Tubuh Renjun dibaringkan diatas kasur Jeno, pemuda itu berteriak memanggil nama kakaknya dengan kencang.
"MINHYUNG!"
Lupakan kesopanan, Jeno terlalu gemetar. Karena teriakkannya pula tubuh Renjun berjengit sampai kedua mata itu terbuka.
Minhyung berjalan tergesa menghampiri kedua adiknya. "Ada apa---oh, ya Tuhan, Renjun kamu disini ternyata?"
Minhyung menghampiri balita itu yang tengah menatap keadaan dengan mulut melengkung kebawah. Baru saja tangan Minhyung menyentuh dahi Renjun, anak itu menangis.
Jeno yang sadar teriakkannya yang membuat Renjun terbangun paksa lantas menutup mulutnya. "Astaga, maaf, Injun."
"Huwaaaa~ huks, huks huwaaaaa~"
Minhyung meraih tubuh Renjun lalu meletakannya pada gendongan. Renjun sedikit memberontak dengan segukan yang masih anak itu keluarkan dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidur, Makan, Main! (✅)
ChickLitSiapa yang tidak jatuh cinta pada anak menggemaskan seperti Renjun, sih? 🎈 Buku berisi Lee Renjun dan dua kakak nya yang tampan dan baik hati. [Renjun Harem] # 1 - renjunharem (20210111) # 8 - harem (20210201)