Hari itu aku sangat senang. Iya, senang sekali. Aku mendapat bunga mawar hitam yang sangat cantik.
Aku terheran-heran, cepat sekali dia menjatuhkan hatinya padaku. Ku hirup wangi dari mawar itu.
"Ini sudah ke sekian kalinya dia memberiku bunga," pikirku.
"Tapi yang kali ini berbeda, aku telah sah menjadi miliknya." Senyumku sangat lebar sampai-sampai aku khawatir bibirku akan sobek karenanya.
Ku pandang deretan mawar yang sampai ke tanganku dalam kurun waktu satu bulan. Masih terlintas dengan jelas wajahnya yang malu-malu menyodorkan rangkaian bunga cantik ini.
"Dasar... Senior yang menjadi pelabuhan hatiku." Aku masih setia menatap mawar-mawar itu.
"Kira-kira apakah dia pelabuhan terakhirku?" tanyaku pada semesta.-G.B
KAMU SEDANG MEMBACA
02:00 AM. It's time to sleep
PoetryPuisi, cerpen, dan pentigraf ini didedikasikan untuk kamu yang sedang berjuang berdamai dengan dirimu sendiri. Tempat ini menceritakan tentang hidup, cinta, dunia, dan segala macam krisis yang dialami oleh para pejuang hidup. Karyaku sangat cocok d...