Angin Dingin.

12 1 0
                                    

Gi sedang berjalan menyusuri aspal di depan rumahnya. Seperti biasa langkah kakinya mengayun dengan bebas dan seakan mengetahui arahnya dengan jelas. Rambut coklat ikalnya terus berayun menyesuaikan derap tubuhnya.
"Sedang apa?" Tanya laki-laki itu.
"Kau buta?" Jawab Gi sebagai sindiran.
"Ayo berteman," laki-laki itu mengikuti langkah kaki Gi dan mereka berjalan beriringan.
Gi bingung dengan laki-laki yang entah sudah kehilangan akalnya atau memang berpura-pura lugu,
"Kalau kau pikir dengan cara itu, aku bisa memaafkanmu, maaf, kau salah," jawab Gi.
"M-Maafkan aku, aku berjanji tidak akan merokok lagi." Jawab laki-laki itu yang menyesuaikan langkahnya dengan Gi.
Gi hanya diam saja dan terus melangkahkan kakinya di pagi yang sejuk itu. Dia mengepalkan kedua tangan di dalam saku jaketnya.
"Jangan mengepal, nanti telapak tanganmu yang cantik tergores," ucap laki-laki itu.
Ekor mata Gi melihat laki-laki di sampingnya berjalan lurus mengikutinya,
"Sampai kapan kau akan mengikutiku?" tanya Gi.
"Hmm, sampai kau menyebrang jalan. Kau kan paling tidak bisa menyebrang." Lelaki itu terkekeh menertawakan kecerobohan gadisnya.
"Sampai kapan?" tanya Gi sekali lagi. Kali ini tidak ada jawaban, hanya angin dingin yang sedaritadi mengiringi perjalanan Gi.
Tibalah Gi di sebrang ruas jalan, dia melihat laki-laki itu tersenyum pada dirinya, dan menggenggam tangan Gi dengan erat. Tangan satunya lagi ia pakai untuk merentangkan ke arah kendaraan yang lewat agar memberikan mereka jalan untuk menyebrang.
Setelah sampai di sebrang jalan, seperti biasa angkutan umum yang biasa mengantar sampai ke sekolah menunggu Gi keluar dari gerbang komplek itu,
"Sendirian aja, neng nyebrangnya. Hati-hati atuh." Kata supir angkutan itu.
"I-Iya, Pak." Gi tersenyum kepada bapak supir itu.
Gi melihat kembali ke belakang tempat lelaki itu mengantarnya dan ternyata dia sudah tidak ada lagi di tempatnya.
Angin dingin yang sedaritadi menemaninya perlahan hilang.
"Kau beruntung aku bisa melihat, arwah," pikir Gi.

-G.B
#Day6
#30DWC
#30DWCJilid28
#Squad1

02:00 AM. It's time to sleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang