Sepatu

21 2 1
                                    

"Hey! Sepatu ku basah karena mu!" Teriak seorang gadis yang menunjuk sepatunya yang basah karena cipratan air dari laki-laki itu.
"Kau gila? Aku tidak sengaja, kau tidak usah teriak." Kata laki-laki itu dengan cuek.
Gadis itu melanjutkan perjalanannya dengan sepatu yang basah kuyup sambil mendumel tentang laki-laki di belakangnya. "Dasar! Pria tidak jelas," katanya.
Tidak lama, dia melepas sepatunya dan dibawanya untuk dijemur di tempat teduh.
Laki-laki itu terus berjalan di belakangnya, mengamati punggung gadis itu sambil mendengar ocehan ke cilnya dan melihat kakinya yang telanjang sempurna berjalan di atas rumput yang panas.
"Hei! Bawel, ini pakai sepatuku." Ucap laki-laki itu dengan cuek.
"Tidak usah," kata sang gadis.
"Pakai ini, bawel." Laki-laki itu menyodorkan sepatunya ke arah gadis itu.
"Terimakasih." Si gadis sangat malu mengucapkan terimakasih. Saat itulah matanya yang bulat menangkap sosok pria yang sedaritadi bertengkar dengannya.
Langit mencatat pertemuan mereka, dan membiarkan waktu menyatukan kedua anak manusia di bawah sanah.

***
Aku sedang duduk di teras rumah, mengamati luasnya danau di hadapanku.
Ku tatap netra suami ku yang masih indah. Kulitnya mulai keriput, sama seperti ku.
Tubuh kami dimakan oleh usia. Baru saja aku mengingat kembali masa saat kita pertama bertemu.
Sekarang laki-laki yang meminjamkan sepatu untukku, sudah berada di sisi ku dan menghabiskan sisa hidup ku bersama dengannya.
Netraku memandang wajahnya yang berkerut akibat garis senyuman yang selalu ia tonjolkan. Netranya masih tajam memandang pemandangan di hadapannya, walaupun kulit di sekitarnya nampak kendur.
Hamparan lautan awan menjadi atap untuk kita berdua bercinta di tahun-tahun terakhir kami menjadi anak manusia.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya suami ku.
"Sepatu." Ucapku.
"Ada apa dengan sepatumu?" tanya suami ku.
"Sepatu kita." Aku tersenyum menatapnya. Menatap laki-laki yang tidak pernah berubah sejak hari pertama kita bertemu.

-G.B

B

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
02:00 AM. It's time to sleepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang