Part 2

70 14 19
                                    

Suasana kelas masih terasa heboh. beberapa teman Auri pun tak kalah berisik, mereka membicarakan ketampanan lelaki itu bahkan Ada yang sampai mengaku ngaku kalo dia itu calon pacar nya.

Auri hanya menggelengkan kepala bingung menatap teman teman nya tersebut, tetapi Auri pun tidak melepas pandangan mata nya ke arah lelaki itu. Dia masih fokus menatap nya karena dia memang seperti mengenali lelaki tersebut.

"Sudah..sudah jangan berisik, disini ibu membawa teman baru kalian. Silakan nak perkenalkan diri kamu ke teman teman yang lain" ucap bu Esa dengan ramah yang dibalas anggukan oleh lelaki tersebut.

Inilah yang Auri tunggu tunggu, dia menunggu murid tersebut memperkenalkan diri nya.

"Perkenalkan nama saya Arga ravelio, Salam kenal semuanya. Alasan saya pindah kesini karena pekerjaan orang tua saya yang dipindahkan" ucap nya dengan jelas.

Degg

Betapa terkejutnya Auri saat ini seakan tubuh nya terasa Kaku di tempat tidak bisa bergerak, mata nya pun membulat saat dia dengan jelas mendengar perkenalan diri murid baru tersebut.

Ternyata dia Arga. Sahabat nya yang selama ini ia Cari, tetapi sepertinya Auri bisa menduga bahwa pergi nya sahabat nya itu karena  pindah ke Kota lain. walaupun dia masih belum tahu pasti alasan yang sebenarnya itu karena apa. Namun tetap saja dia masih tidak bisa menduga akan bertemu lagi dengan nya bahkan bisa  dibilang sangat senang.

Setelah selesai memperkenalkan diri bu Esa mempersilakan Arga untuk duduk di bangku nya. Mata Auri masih tidak melepas pandangan nya kepada Arga sampai dia duduk di bangku nya, yang tanpa sadar lelaki  tersebut membalas tatapan Auri dan membuat gadis itu tersenyum manis kepada nya.

Tetapi dengan secepat kilat lelaki itu langsung membuang muka nya yang membuat Auri cukup bingung. Mengapa Arga menjadi berbeda ?

•••••

Selama jam pelajaran Auri tidak bisa fokus dia terus saja menatap Arga diam diam.

Dia bingung bukan main, mengapa Arga berperilaku seolah olah dia tidak mengenali nya bahkan seperti menganggap nya orang asing.

Tetapi Auri tidak boleh berpikir negatif mungkin Arga masih belum mengenali nya karena, mungkin saja dia pangling dengan wajah nya yang lebih glow up.

Tanpa sadar Auri pun tersenyum sambil terkekeh kecil yang membuat Dewi teman sebangku nya menatap bingung ke arah sahabat nya itu.

"Rii lo kesambet Ya ? senyum senyum sendiri terus ketawa lagi , Saha ieu...? " Ucap Dewi yang takut menatap Auri sambil memegang jidat nya.

"Apasih dew, aing maung..." Ucap Auri sambil tertawa.

Mendengar suara tawa Auri yang menggelegar di kelas. Tiba - tiba membuat seluruh teman di kelas sampai guru nya pun menoleh ke arah gadis itu dan sekarang Auri menjadi pusat perhatian.

Teman kelas nya lantas tertawa melihat tingkah Auri yang memang sudah tidak aneh lagi.

"Auri kamu kenapa ketawa tiba tiba seperti itu, fokus pada materi yang ibu jelaskan sekarang ini mengerti" jelas bu Esa yang sedang menjelaskan pelajaran kimia.

"Baik maaf bu" ucap Auri sambil menundukan kepala nya karena malu. Yang tanpa dia sadari Arga sedang memperhatikan nya.

•••••

Setelah selesai pelajaran kimia, akhirnya suara bel kemenangan berbunyi yang menandakan waktu nya istirahat telah tiba. Tidak butuh waktu lama Auri dan sahabat nya Dewi, Meisya, Karin segara pergi ke kantin lalu mencari tempat untuk mereka.

"Kalian mau pada mesen apa biar sekalian aja gue sama Karin pesenin" ucap Meisya.

"Samain aja lah biasa mie ayam sama es teh aja" ucap Auri yang kemudian di setujui oleh yang lain.

Sambil menunggu pesanan datang, mereka mulai kembali membicarakan murid baru di kelas mereka yang tampan itu. Siapa lagi kalo bukan Arga.

"Gila sih di kelas Kita akhirnya Ada Satu cowo yang ganteng nya ga ketulungan" ucap Dewi yang terus saja mengoceh dengan Meisya juga Karin.

Sampai akhirnya pesanan mie ayam mereka pun sudah datang ke meja. Tetapi berbeda dengan Auri gadis itu hanya diam dan tampak seperti orang yang banyak pikiran.

Melihat Auri yang terdiam seperti itu membuat sahabat nya cukup bingung dengan Sikap gadis itu.

"Heh rii lo kenapa sih? Diem Kaya gitu Kaya orang banyak pikiran tau gak, ga cocok sama kelakuan lo yang Kaya cacing kepanasan "ucap Meisya memecah lamunan Auri yang membuat sahabat nya itu tertawa.

"Iyaa rii lo kenapa sih, cerita aja Kali ke kita Kaya sama siapa aja iya gak" Sahut Karin ikut berpendapat.

"Iya..iya...gue cerita nih sabar dikit ngapa" ucap nya dengan muka malas.

Mendengar hal itu membuat sahabat nya semakin penasaran, pasalnya jarang sekali Auri terlihat seperti itu.

"Kalian inget Kan gue pernah cerita tentang sahabat kecil gue itu.." ucapnya terpotong

Mendengat hal itu mereka pun semakin serius menatap Auri yang membuat gadis itu ingin tertawa karena wajah teman teman nya yang sangat kepo berat.

Tidak kuat menahan tawa akhirnya Auri pun tertawa puas yang membuat sahabat nya geram dengan memasang wajah kesal mereka.

"Ihh Auri lo tuh ya bener bener lagi serius gini juga masih aja receh kaya gitu" ucap dewi dengan sebal karena dia sudah terlanjur kepo sekali.

"Iyaa nih si Auri kebangetan, segala aja di recehin" ucap Karin yang diangguki oleh Meisya.

"Oke..oke...sorry jangan ngambek dong, abisnya gue ga kuat liat muka kalian keliatan Kaya orang kepo parah" ucap nya sambil berusaha menghentikan suara tawanya.

"Okee gue lanjut yah, mau denger gak nih?"

Mendengar itu mereka pun mulai menatap nya kembali karena ingin mendengar kelanjutan nya.

Auri menghela napas sejenak sebelum melanjutkan perkataan nya.

"Jadi sahabat kecil gue itu sebenernya Arga" ucap nya yang langsung membuat wajah teman teman nya itu membulatkan Mata meraka.

"APA!!!" Ucap mereka bersamaan.

Sampai membuat orang orang yang Ada dikantin pun menatap ke meja mereka. Auri hanya melotot ke arah mereka agar jangan terlalu keras berbicara.

Thx for reading💕
Jangan lupa vote and comment 🔥

   

Your differenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang