Part 3

66 11 8
                                    

Meja makan kantin yang mereka tempati masih terasa hening, karena mereka masih terkejut dengan apa yang gadis itu beritahu tadi.

"Sumpah rii yang bener, gue speechless nih" ucap Dewi sambil menutup mulut nya kembali, saking terkejutnya.

"Duhh rii jangan jangan kalian tuh jodoh Tau gak, ya Kan nih ya kalian tuh udah lama gak ketemu terus sekarang kalian dipertemukan kembali dengan tak terduga" Sahut Meisya dengan nada lebay nya, maklum dia memang kebanyakan nonton drakor jadi suka halu seperti itu.

Auri pun menutup telinga, karena mendengar celotehan sahabat nya yang berisik itu. Saat mereka masih mengobrol, tiba tiba Karin melihat Arga yang tengah berjalan ke kantin.

"Ehh rii itu kayanya Arga deh" ucap Karin sambil mengguncang bahu Auri, yang membuat gadis itu hampir saja terjatuh dari tempat duduk nya.

Mendengar hal itu Auri pun langsung melihat di sekitar kantin dan akhirnya Mata nya pun menemukan Arga yang tengah membeli air mineral. Ingin sekali Auri menghampiri nya, tetapi sepertinya waktunya belum tepat. Dia sudah berencana setelah pulang sekolah nanti dia akan berbicara dengan Arga.

•••••

Jam pelajaran terakhir ditutup dengan pelajaran Matematika peminatan yang membuat Auri merasa lelah sekali pada hari ini.

Bayangkan saja pelajaran kimia dan Matematika yang disatukan pada hari yang sama bisa membuat kebul kepala. Auri pun segera membereskan alat tulis dan buku nya lalu memasukan ke dalam tas miliknya yang berwarna merah maroon itu.

Auri sudah memberitahu sahabat nya agar mereka pulang duluan tidak menunggu nya, karena dia akan berbicara dengan Arga terlebih dahulu sebelum lelaki itu pulang duluan.

Entah mengapa Auri merasa gugup saat hendak menghampiri Arga, berbeda sekali dengan dirinya waktu kecil dulu yang tidak tahu malu bahkan selalu menjaili lelaki itu.

Setelah mengumpulkan keberanian akhirnya Auri pun berjalan menghampiri Arga dengan tangan nya yang entah mengapa terasa dingin, mungkin karena kegugupan nya.

"Hai Arga" ucap Auri sambil melambaikan tangan nya.

Arga yang merasa dirinya terpanggil menoleh ke arah Auri dengan ekspresi datar lalu berjalan melewati gadis itu begitu saja.

Auri yang melihat nya pun merasa bingung dan sedikit geram dengan Sikap Arga yang menyebalkan. Belum menyerah, Auri kembali berjalan mengikuti Arga lalu berdiri di depan lelaki tersebut.

"Lo mau apa sih" ucap Arga dengan wajah yang sedikit kesal karena Auri menghalangi jalan nya.

"Dih dasar sahabat laknat lo, pura pura ga kenal ke gue Kaya gitu. Gue kangen Tau" ucap Auri dengan muka sebal nya yang diakhiri senyum manis gadis itu.

"Hehh lo stress ya, gue kenal lo aja engga malah ngomong ga jelas lagi" ucap Arga dengan nada kesal dan penuh penekanan.

Auri mematung di tempat nya dia tidak percaya dengan apa yang di dengar nya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Arga, dia menjadi berbeda sekali tidak seperti Arga yang Auri kenal sejak kecil.

"Gue Auri ga, Masa lo lupa sih ? Okee deh kalo lo ga inget, tapi lo pasti inget Kan buku Auriga" ucap Auri tetap meyakinkan nya dengan tidak menyerah.

"Ga jelas lo" itulah ucapan terakhir Arga sebelum dia meninggalkan Auri di koridor sekolah sendirian.

Auri hanya bisa diam saat Arga pergi meninggalkan nya begitu saja, Auri benar benar tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan Arga. Gadis itu hanya bisa menghela napas nya, bingung dengan Arga yang sekarang.

•••••

Setelah sampai di rumah, Auri langsung merebahkan tubuh nya ke kasur dengan seragam yang masih dipakainya. Dia masih memikirkan kejadian yang terjadi di sekolah tadi.

Apakah Arga marah kepada nya sampai tidak mengenali nya seperti itu ? Tapi apa salah nya ? Karena perasaan Auri dia tidak mempunyai salah padanya.

Bahkan saat mereka bersahabat waktu kecil pun dia tidak pernah bertengkar dengan Arga. Ah, memikirkan nya saja membuat kepala Auri menjadi pusing, akhirnya gadis itu memutuskan untuk mengganti seragam nya dan pergi ke bawah karena perut nya sudah demo sejak tadi ingin makan.

Saat sedang menyantap makanan nya di meja makan, Auri melihat mama nya yang sedang Ada di dapur untuk mengambil segelas air. Gadis itu pun memutuskan menceritakan apa yang terjadi di sekolah tadi.

"Mama tau gak, tadi disekolah kelas Auri Ada anak baru loh mah" ucap Auri sambil menyantap makanan nya.

"Oh ya asik dong nambah temen baru" ucap mama nya sambil tersenyum ke arah Putri nya tersebut.

"Mama Tau gak siapa murid baru nya itu, ternyata Arga ma. Mama masih inget Kan sama Arga" mendengar hal itu mama nya pun sedikit terkejut dengan apa yang Putri nya itu beritahu.

"Iya nak mama inget kok, Masa mama lupa dulu itu kalian selalu main terus setiap hari" ucap mama nya sambil mengingat masa lalu.

"Iyaa nih ma Auri juga seneng banget waktu tau Itu Arga. Tapi Arga jadi beda ma gak Kaya yang Auri kenal dulu" ucap Auri dengan nada kecewa nya.

"Mungkin Arga masih belum terlalu mengingat kamu sayang, karena wajah kamu yang terlihat lebih tembam dari dulu" ucap mama nya sambil mencubit pipi Putri nya tersebut sambil terkekeh.

"Ihh mama kok gitu sih walaupun pipi Auri agak chubby tapi Auri masih imut Tau Kaya waktu kecil" ucap nya sambil tersenyum dengan muka yang menggemaskan.

"Iyaa deh anak mama ini emang imut kok cantik lagi" mendengar ucapan mama nya Auri pun berpose dengan wajah yang lucu karena merasa senang dipuji, yang membuat Rani tertawa melihat Sikap Putri nya tersebut.

"Tapi ma, mama inget gak kenapa Arga waktu itu pindah? Auri masih gatau sih alesan nya kenapa" ucap nya dengan penasaran.

Mendengar itu Rani hanya bisa menghela napas. "Mama juga kurang tau sayang, karena saat kepindahan nya waktu itu, hanya Ada orang orang yang mengangkut barang nya. Tidak Ada keluarga Arga dan tetangga yang lain pun tidak Ada yang tau alasan mereka pindah karena apa" ucap nya menjelaskan, Auri pun hanya bisa menganggukan kepalanya.

Setelah selesai makan Auri kembali ke kamar nya diatas, dia membaringkan tubuh nya sambil melamun menatap atap kamar nya.

Auri membuat tekad dia akan terus berusaha membuat Arga ingat pada diri nya, karena Auri pun sebenarnya butuh penjelasan dari Arga alasan mengapa dia pergi seperti itu. ya walaupun Auri bukan siapa siapa nya Arga tapi dia tetap sahabat Auri yang ia rindu, karena waktu itu Arga pergi meninggalkan nya tanpa kabar sedikit pun.

Sambil mengingat kenangan nya bersama Arga dulu, Auri teringat sesuatu. Dia mengeluarkan sebuah buku gambar yang membuat gadis itu pun tersenyum. Ya itu adalah buku Auriga itulah nama yang mereka beri waktu kecil dulu.

Buku itu adalah buku gambar milik Arga yang saat itu sempat membuat nya bete karena hampir tidak dibelikan oleh mama nya. Auri pun melebarkan senyuman nya saat mengingat kenangan nya waktu dulu.


Thx for reading💕
Jangan lupa vote and comment 🔥






Your differenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang