Bab 1

628 50 16
                                    

Melompat-lompat pada batang pohon besar dari satu titik ke titik yang lainnya. Memberi ekspresi mengejek. Mengacau para petani yang sedang memanen lobak. Mencabut biji teratai secara asal. Kejahilan terus terulang. Seluruh penduduk hanya bisa tertawa dan menggeleng secara berulang ketika melihat tingkah tidak bisa diam seorang pemuda dengan ikat rambut merah di kepala yang selalu membawa sebuah seruling pada pinggang.

Tang Xuan Yu. Saudara kembar seorang pemimpin klan pada sebuah desa dengan strategi peperangan secepat pacuan kuda. Pemuda lincah dan sering membuat onar karena sifat nakal dan juga usil yang pemuda itu miliki. Ia menjadi tangan kanan sang kakak karena pemikiran cerdas dan juga kepandaian dalam mengayunkan pedang ketika tengah menghadapi musuh.

"A-Xuan Yu! Tuan Tang San sedang mencarimu!" Kilat merah pada netra tiba-tiba terlihat. Ia menatap pada pemuda yang sedang melihat kearah Tang Xuan Yu seraya mengacungkan pedang.

"Tidak bisakah satu hari saja membiarkanku tenang bermain-main, Liu Wei?!" Xuan Yu menarik seruling yang terselip pada pinggang, melempar ke arah pemuda yang sedang terbahak seraya menyarangkan pedang. Seruling merah kehitaman dengan hiasan giok kecil pada pangkal tengah berputar-putar di atas kepala Liu Wei.

"Sebentar lagi akan ada yang berkunjung ke rumah utama. Sebaiknya, kita segera pulang, A-Xuan." Liu Wei melempar kertas mantra pada seruling hingga putaran seruling itu berhenti lalu kembali pada sang pemilik.

"Aku ingin tidur dengan nyenyak!" Tarikan pada telinga dari salah satu penduduk desa, membuat pemuda nakal itu berhenti berteriak sembari mengaduh, meminta ampun untuk dilepaskan. Ia merengek hingga menyerupai bayi besar. Si penduduk desa yang sudah terbiasa melihat kenakalan Tang Xuan Yu itu, sering kali menjadi perwakilan dari para orang tua agar membuat pemuda nakal tersebut mau diam walaupun untuk sesaat.

"Maafkan aku, Paman Han!"

******

Malam merajai dan beberapa orang mulai sibuk mempersiapkan tempat dan juga makanan untuk menyambut kedatangan salah satu pejabat negara yang sebentar lagi akan berkunjung. Sesuatu yang tidak biasa dan sedikit mengejutkan. Seorang pria kerajaan untuk pertama kali dan mau berkenan untuk mengunjungi kediaman pemimpin klan, itu pun pada malam hari. Aneh? Tentu saja! Apakah mereka tidak memiliki waktu pada pagiBh Bu hari hingga harus membuat beberapa orang kerepotan?

"A-Xuan Yu? Kenapa kamu tidak membantu yang lainnya?" Tang San, sang pemimpi klan, menuruni tangga dengan dengan satu kali pijakan. Ia memberikan satu mangkuk pangsit hangat pedas kesukaan Tang Xuan Yu. Pemuda manis pemilik netra dengan penuh dari keunguan itu, menepuk bahu sang adik secara perlahan.

Sang pemimpin klan sangat paham dengan suasana hati si adik. Pemuda yang sering membuat keributan, tetapi tidak menyukai keramaian. Terutama sebuah kunjungan dari orang-orang penting yang sudah pasti memiliki niat tidak baik terhadap kakaknya.

"Tsk! Jangan coba-coba menerima lamaran mereka, Ge! Kecuali Gege ingin melihat aku menghancurkan negara itu!" Tang San terbahak. Xuan Yu sangat protektif ketika berhubungan dengan pernikahan pemuda manis pemilik senyum menawan sekaligus netra keuangan yang sangat memesona. Sifat lembut dan juga ramah yang kakak Xuan Yu miliki, membuat beberapa orang sering kali mencari celah untuk mendapatkan perasaan pemuda manis itu sekaligus dukungan atas sebuah kekuasaan.

"Hei, berusahalah untuk berdamai dengan garis takdir, A-Xiu. Tidak semua manusia memiliki pemikiran licik." Tang San tersenyum miring. Ia mengambil mangkuk pangsit dari kedua tangkupan tangan sang adik, lalu menyuapi Tang Xuan Yu ketika pemuda itu hendak memberikan sebuah jawaban. Pemuda nakal itu hampir saja tersedak. Ia sampai menendang kaki si pemuda manis. Mereka, pun terbahak setelahnya hingga suara berat dan juga dalam dari seorang pemuda, membuat kedua saudara kembar itu menoleh secara bersamaan.

"Mana di antara kalian berdua yang bernama Tuan Muda Tang San?"

TBC.

Seluruh nama karakter hanya pelengkap imajinasi penulis. Terima kasih. Semoga tidak lelet up.

The Twin of Xiaongnu "Magical Eyes"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang