01 | Hari Senin.

31 2 0
                                    

🍪🍪🍪

Suara Jina telah terdengar memenuhi sudut kamar hyunjin, emosi Jina terpancing karena baru saja ia menerima telfon dari walikelas adiknya itu.

Jina heran mengapa ia memiliki adik laki-laki yang nakal seperti hyunjin, kerjaanya hanya membuat keributan saja disekolah.

Apa orang itu tidak bosan terus-terusan berurusan dengan walikelas ditambah guru BK? Jina makin pening bila memikirkannya.

"Dek, bangun gak lo!."

Jina berbicara dari sisi kanan ranjang hyunjin sambil menarik paksa selimut yang terlihat sangat menghangatkan itu.

Hyunjin hanya membalas dengan gumaman tanpa berniat untuk bangun atau sekedar membuka matanya.

"Wali kelas lo nelfon gue nyuruh datang ke sekolah, lo ngapain lagi sih?." Tanya Jina sewot.

"Dek, cepetan bangun!." Jina masih berusaha membangunkan adik nakalnya itu.

"hmmm, tar dulu kak." Jawab hyunjin dengan suara ciri khas orang baru bangun tidur.

"Dalam itungan tiga lo gak bangun, gue pastiin motor bakalan gue jual!."

"Satu....."

"Duu...aaa."

"Tiiii...ㅡ."

"Argggghhhh... bawel banget sih."

Hyunjin segera bangun dari ranjangnya dan langsung bergegas ke kamar mandi dengan wajah masam karena tidur nyamannya diganggu begitu saja.

Pintu kamar mandi ditutup hyunjin dengan cukup keras sehingga terdengar bunyi BRAK akibatnya.
Jina hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik satu satunya itu, selanjutnya dia berteriak lagi,

"Gue tunggu penjelasan lo kalo udah selesai mandi, sekalian sarapan."

"Kak lo bawel banget sumpah."

Balas Hyunjin dari dalam kamar mandi.

Jina keluar dari kamar Hyunjin dengan muka masam yang sangat kentara diwajahnya, sangat menyebalkan memiliki adik laki-laki yang nakal pikirnya.

Apakah hyunjin tidak bisa bersikap dengan baik saja di sekolah barunya kali ini?

Menjadi siswa yang mengikuti peraturan sekolah dengan baik, tidak datang telat apalagi membuat keributan di dalam sekolah, sebenarnya hal-hal seperti itu adalah sesuatu yang sangat mudah dilakukan dan ia yakin hyunjin tidak perlu repot repot untuk menerima ceramahan yang tidak akan habis didengarnya apabila ia terus-terusan melakukan keributan.

Setelah menunggu selama sepuluh menit Hyunjin akhirnya keluar dari kamar dengan pakaian sekolahnya yang dilihat cukup urakan itu, baju yang dibiarkan keluar begitu saja, dasi yang entah ada dimana dan ya begitulah tipikal Hyunjin yang bodo amat dan urakan.

Ia langsung mendudukan dirinya di bangku meja makan yang langsung berhadapan dengan kakanya yang sudah menyantap sarapannya duluan, menikmati masakan sang ibunda.

Hyunjin juga langsung memulai acara sarapannya itu tanpa banyak bicara dan menghabiskan makanannya dengan tenang.

"Hyunjin."

Hyunjin langsung menoleh kesumber suara.

"lo kalo mau tau gue kenapa ya langsung ketemu aja sama guru BK, gue males jelasin."

Ucap hyunjin terlebih dahulu sebelum kakanya membuka mulutnya ingin bertanya. Jina hanya diam tak menanggapi adiknya lagi.

Setelah itu mereka berdua membawa peralatan makan yang telah mereka pakai itu ke wastafel yang langsung mereka cuci setelahnya. Itu hal yang wajib dilakukan setelah makan dirumah mereka, membereskan apa yang telah mereka pakai dan menaruhnya lagi di tempat sebelumnya barang itu dikeluarkan.

DESTINY | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang