02 | Pulang.

25 2 0
                                    

🍪🍪🍪

Jina kini sedang berada di minimarket terdekat yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat kerjanya, Jina membeli sebotol air mineral untuk menghilangkan dahaga dan membeli beberapa cemilan untuk sekedar iseng dimakan ketika sedang menonton film atau drama.

Setelah mengambil semua yang ingin ia beli, semua barang itu dibawa ke kasir lalu di bayar.

Dengan kantong belanjaannya Jina bergegas untuk pulang kerumah membayangkan ranjang empuk yang akan dia gunakan sebagai pelepas lelah setelah bekerja seharian, tentu setelah ia membersihkan seluruh badannya terlebih dahulu.

Ia takkan mungkin lompat ke ranjangnya dengan keadaan masih lengkap menggunakan baju kerjanya.
Memesan ojol untuk sampai dirumahnya, Jina menikmati perjalanan pulang menuju rumahnya kini.

"Neng pulang kerja ya?" Tukang ojol itu memulai percakapan terlebih dahulu.
"Iya pak, baru pulang kerja." Jawab Jina

Lalu selama perjalanan percakapan mereka mengalir begitu saja, bapak tersebut bercerita tentang sejarah dibalik jalanan yang setiap harinya Jina lewati, bercerita juga sedikit tentang keluarga bapak yang ada di kampung dan Jina menanggapi dengan senang hati hingga tidak terasa kini Jina telah sampai persis didepan rumahnya, melepas helm yang ia gunakan lalu memberikannya kepada bapak ojol.

Setelah membayar dan berucap terimakasih ia bergegas masuk ke dalam rumah.

Mengucap salam dan membuka pintu, Jina melihat adiknya yang sedang duduk diruang tamu dengan kaos oblong dan celana SMA yang belum ia ganti dan adikknya itu sedang fokus menonton berita.

"Dek, bunda belom pulang?." Fokus hyunjin teralih dan menjawab pertanyaan sang kakak.

"Bunda ada lembur katanya, butik lagi rame sama pesanan satu keluarga yang mau wedding. Gue kasian deh sama bunda."

"Makanya kalo lo kasian ama bunda, jangan bikin ribut terus."

"Iya iya kak, lo udah ngomong seribu kali."

"lo bawa apaan?." Hyunjin melirik kantung belanja yang ada di tangan Jina.

"Beli snack nih, lo mau?."

"Mau lah." Hyunjin langsung merampas kantung belanja itu dan mencari snack mana yang ingin ia makan.

"Yauda sisanya lo masukin kulkas, gue mau mandi dulu."

🍔🍔🍔

"Tae!" Jimin melambaikan tangannya kepada temannya itu.

Taehyung langsung menghampiri dimana temannya itu berdiri dan ia langsung disambut dengan pelukan hangat oleh sahabat karibnya.

"Muka lo abis liburan kok malah kusut banget, heran deh gue."

"Liburan pala lo, ngeselin banget deh Jim bokap gue.

"Emang biasanya juga begitu kan?."
Celetuk jimin, lalu taehyung berujar
"Sialan lo, "

dan juga menghadiahi temannya itu dengan jitakan yang rumayan keras dikepalanya. Jimin mengaduh dan tertawa secara bersamaan.

"Dia bilang kesana mau liburan taunya ya sama aja kerja,kerja, kerja."

Lanjut Taehyung.

"Jadi itu alasan lo malah balik duluan?."

"Yaiyalah."

"Lagian ya te, lu kan udah 21 masih aja ngambekan ama bokap."

Taehyung menanggapinya dengan dengusan dan Jimin hanya bisa cengengesan.

Mereka kini telah meninggalkan bandara menuju kediaman Taehyung, ya Taehyung itu sekarang tinggal sendirian.

Setelah ayah nya memutuskan untuk menikah lagi sesudah 5 tahun kematian dari Ibundanya, Taehyung memutuskan untuk memaksa untuk diizinkan tinggal sendirian, Taehyung sangat enggan untuk serumah dengan istri baru ayahnya itu.

Sudah terhitung 2 tahun setelah kepindahannya di rumah kecil yang lumayan nyaman dan selama itu juga hubungan antara ia dan ayahnya semakin renggang.

Ayahnya yang hangat dan penuh kasih sayang telah berubah menjadi ayah yang penuntut dan keras.

Sebenarnya sifat ayahnya itu memang berubah setelah kematian ibundanya dan diperparah dengan tidak adanya komunikasi yang intens dan luka di hati masing-masing yang berusaha ditutupi bukan diobati sehingga ada lobang besar yang ada di hati keduanya yang semakin menganga lebar dan dibiarkan begitu saja.

"Tae mampir makan dulu yu, gue belom makan nih dari pagi."
Ajak Jimin.

"Oke aja jim."

Mereka akhirnya mampir kesalahsatu restoran fastfood kesukaan jimin dan taehyung ya apalagi kalo bukan burger king, mereka berdua itu maniaknya burger setidaknya dalam jangka waktu satu minggu mereka bisa 3 sampai 4 kali mampir untuk menikmati burger kesukaan mereka, memang gila.

"Lo dua minggu ini ngapain aja jim?."

"Minggu awal liburan, setelah lu berangkat ke Jerman gue langsung ajak Seulgi flight ke Bali besoknya, terus setelah seminggu disana ya udah gue pulang terus disini aja sih lebih banyak bareng Seulgi nemenin dia nyari tempat buat fotoshoot produk-produk skincare yang mau launching bulan ini."

"hm...hmm," Taehyung hanya mengangguk angguk sambil memakan burgernya yang tinggal setengah itu dan mendengarkan cerita jimin setelah berpisah 2 minggu ini.

Jakarta diguyur hujan sejak sore, membuat genangan air dimana mana bahkan beberapa titik sudah banjir tidak karuan untung saja hanya sebatas mata kaki orang dewasa, jadi tadi selepas pulang dari tempat makan burger favorit mereka terjebak macet sekitar 30 menit karena banjir yang menggenang.

"Nanti lo nginep gak jim?."

"Ngineplah, jadwal main ps kita sempet ketunda gara-gara 2 minggu kemarin lo keabisan pulsa listrik jingan, anak orang kaya tapi beli pulsa listrik cuma 20 ribu." Ledek Jimin.

"Sialan, siapa suruh lu kebanyakan main ps di rumah gue tanpa mau bayar patungan pulsa listrik. Lo tuh gak tau diri kalo main ps bisa dari pagi sampe pagi lagi gila. Katanya anak orang kaya tapi pelit banget keluar duit."

Taehyung membalikan perkataan jimin tadi.

"Te ngomong-ngomong lu udah ketemu belom sih ama saudara tiri lo?"

"Ngapain lu nanya-nanya?"

"Ya siapa tau lo penasaran, tiba-tiba kan ternyata lo kenal."

"Iya juga, tapi gak penting juga gue males."

"Emang waktu dulu bokap lo nikah anak-anaknya gak dateng?"

"Setau gue sih engga ada, lagian peduli banget dah jim gue ngurusin sodara tiri gue."

"ye kan gue bilang siapa tau lo penasaran, taunya lo cocok sama saudara-saudara tiri lo dan bisa bikin lo balik lagi kerumah kan siapa tau."

"sama nyokapnya aja gue males, apalagi anak anaknya."

"iya deh iya, turun mending bukain gerbang biar kita bisa main ps."

"tuan rumah gak boleh malas-malasan nerima tamu kehormatan kayak gue te."

Cengir Jimin lalu Taehyung mendengus mendengar celotehan jimin jika bukan karena ia sahabat karibnya mungkin Taehyung setidaknya telah menonjok wajah jimin agar puas karena pening mendengarkan celotehan sahabatnya itu.

Turun dari mobil, Taehyung segera membuka gerbang rumahnya, Jimin langsung memarkirkan mobilnya di garasi yang sangat pas dengan mobilnya itu. Lalu taehyung bergerak ke belakang mobil untuk memindahkan beberapa barang yang ia beli ketika sedang di Jerman dan kopernya kedalam rumah.

"Jim gue keatas dulu mau beresin barang sekalian mandi, kalo lo laper kulkas gue masih penuh kok, ambil aja yang ada."

"Kayak ama siapa aja dah lu te, gampang nanti gue ambil sendiri."

"Sip, gue ke atas dulu."

☕☕☕

Tbc

DESTINY | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang