Di tengah perjalanan Saaya kembali terpikirkan sesuatu. Dia mengingat kemarin ucapan yang di katakan oleh Oikawa kepadanya sebelum dia pulang bersama Khosi.
'Tentang kemarin malam apakah aku harus menanyakannya?' Batin Saaya, gara-gara dia, semalam dia enggak bisa memikirkan suami haluannya dan malah fokus ke perkataan Oikawa kemarin.
" Saaya-chan, kenapa melamun? " Tanya Oikawa.
" Ah, itu kemarin,apa kau tidak berbohong? Aku ini jujur benci kepadamu lho Oikawa san, terutama fans-fans mu yang cabe-cabe an itu, tapi kau menyukaiku. Kau menyukaiku dibagian mana Oikawa-san? Kau tahu aku ini berbeda 90° derajat dengan Oniichan." Jelas Saaya sambil memandang kearah lain.
" kau berbeda "
" Maaf ya Oikawa-san tapi aku bukan hewan "
" B-Bukan begitu, Saaya-chan!! " Katanya sambil memasang muka yang biasanya akan ditunjukkan jika lwaizumi melempar kepalanya dengan bola. Saaya menghela napas kasar.
" Maksudnya karena aku murid paling bar-bar dikelas, aku dicap berbeda gitu? " Saaya melirik tajam kearah Oikawa, seketika Oikawa langsung bergidik ngeri, ternyata kakak adik sama aja lirikannya kalau udah marah.
"A-ah itu tidak usah dipikirkan! Maksudnya, ketika yang lain sibuk mengagumi-"
" Halah mengagumi apanya, muka burik gitu dibilang
'dikagumi', hidup, narsis, sampah. Anda bercanda? " Potong Saaya. Oke tolong Khosi ubah kebiasaan buruk Saaya yang satu ini." Tte, dengerin dulu dong! Ya,mungkin bisa dibilang mengagumi bakatku yang satu ini, dan hanya kau Saaya yang pantas menjadi ibu ketiga setelah Iwaizumi disekolah."
PLAKKK
" Saya masih muda jangan panggil 'ibu' " Saaya menepuk kasar punggung Oikawa sampai sampai dilirik orang sekitar
" Uuh, kau ini sangat 'Tsundere' ya. Oke lanjut kepermasalahan, ku harap kau bisa menerima isi suara hati yang kucurahkan kemarin "
" Hm, jangan membuatku Overthingking lagi Oikawa-san, aku tidak mau jatuh sakit lagi karena terlalu Overthingking dengan hal sepele seperti itu "
" Kalian sedang apa " Saaya dan Oikawa menengok kesumber suara, terdapat Iwaizumi dibelakang mereka yang entah sejak kapan berada di belakang mereka.
" Iwaizumi-san sejak kapan Iwaizumi-san ada disitu? " Tanya Saaya
" Sejak kalian ngobrol 'Halah mengagumi apanya, muka burik gitu dibilang
'dikagumi', hidup, narsis, sampah. Anda bercanda?.' dari situ " jawab Iwaizumi" Iwa-chan, kenapa Iwa-chan memanggil ku buriq " Ujar Oikawa mengerucutkan bibirnya
" Lah kan emng buriq, sampah pula, kau itu hanya benalu dalam kehidupan ini " Ucap Iwaizumi menjitak kasar dahi Oikawa. Perdebatan antara dua sahabat ini langsung berlanjut karena keduanya tidak ada yang mau terima ucapan keduanya. Saaya melihat ini hanya sweetdrop.
" Oi, ayo masuk! Katanya mau menjagaku gimana sih? " teriak Saaya yang mempersiapkan pintu yang sudah dibuka untuk kedua tamu-ibu dan musuhnya.
" Nja, aku mau ganti baju dulu, awas lho Oikawa-san biasanya kamu ngintip dari luar "
" HAH?! Aku tidak punya kebiasaan seperti itu!! Yang kau salahkan seharusnya JAMET KUPROY!! "
"Lah emang biasanya gitu kok " ledek Iwaizumi. Saaya lalu pergi langsung menuju kamarnya dan mengganti bajunya. Setelah mengganti baju ia melihat ke arah jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Ternyata Saaya membeli barang di supermarket sampai jam sebelas lama sekali.
" Kalian udah makan? " Tanya Saaya, kepada dua orang yang kini berada di ruang tamunya sedang menonton tv.
" Belum " Jawab Oikawa
" Kakakmu masak apa Saaya? " tanya Iwaizumi, Saaya langsung buru-buru ke dapur dan melihat apa masih ada makanan di rumahnya. Memang tidak ada makanan di dapur apa lagi di kulkas yang memang kosong, makanya Khosi menyuruh Saaya membeli beberapa barang dan bahan makanan di supermarket.
" Ah! Iwaizumi-san, bagaimana kalau kita masak kare? " Usul Saaya melihat Iwaizumi di depan pintu dapur. Saaya mengeluarkan bahan-bahan yang ada di plastik belanjaannya menaru barang dan bahan makanan di tempatnya, seperti sayur dan buah buahan juga minuman dalam kulkas.
" Aku ikut bantu " ujar Iwaizumi sambil mengambil apron dan langsung membantu Saaya mengambil bahan, Oikawa pun langsung bergabung bersama mereka ke dapur.
" Kalian sedang apa? " Tanya Oikawa.
" Kita mau masak, kalau mau bantu yaudah tapi jangan sampai dapur jadi kayak kapal pecah entar dimarahin sama Oniichan baru tau " Sambil memegang tangan Oikawa, Oikawa menampilkan semburat merah yang menghiasi wajahnya, Iwaizumi yang ada disana juga sedikit terkejut dengan tingkah Saaya yang menarik tangan Oikawa untuk bergabung bersama mereka.
Saat sedang masak, lwaizumi rasa dia akan jadi 'nyamuk' bagi Saaya dan Oikawa karena sudah pasti Oikawa akan memulai aksinya yang nyeleneh untuk mendekati sang pujaan hati ini. Mereka bertiga pun memulai memasak dengan disusul Oikawa yang kini memakai apron dan membagi tugas masing masing.
" Aku ketoilet dulu ya " Ujar Iwaizumi di tengah tengah dan memasak melepas apronnya, langsung pergi untuk memenuhi panggilan alam. Iwaizumi sendiri sedikit khawatir kalau Oikawa ditinggal bersama Saaya nanti Oikawa akan modus. Tapi Iwaizumi tidak akan khawatir sekali karena jika dia macam macam seperti misal mengkabedonnya Iwaizumi sudah mengajarkan agar menendang itunya. Atau kalau lebih buruk lagi dia harus mengajar kan sesuatu untuk ancang ancang Saaya melawan jamet satu ini.
" Duh kenapa ini susah banget dipotong sih? " kesal Saaya
" Sini aku bantuin " Tawarnya. Oikawa langsung mendekatkan dirinya ke Saaya lalu memegang tangan Saaya dan menuntun tangannya untuk memotong bahannya,
"Modus nya halus sekali ya." Lirik Saaya sedikit tajam, Oikawa terkekeh pelan. tak lama datanglah Iwaizumi dengan death glare nya yang cukup membuat bulu kuduk merinding mendekati Oikawa. Oikawa langsung melepas pengangan tangan nya kepada Saaya untuk menuntun Saaya memotong sayuran barusan.
PLAK
TBC
Picture by: pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST STAR
Fanfiction☆ 𝕃𝔸𝕊𝕋 𝕊𝕋𝔸ℝ [HIATUS] [KUNIMI AKIRA] X OC [OIKAWA TOORU] X OC -Dari cinta berujung kekecewaan- Akan kah kandas begitu saja? Akan kah cinta ini terus di pertahankan? Dia mencintai orang lain " Lebih baik hentikan ini sebelum sesuatu terjadi l...