○ eleven : Tokyo?

5 2 0
                                    

Setelah Kencan mereka Hana dan Kunimi kembali kerumah mereka. Hana membuka pintu dan masuk kedalam rumah. Ia terkejut ternyata ia sudah disambut oleh seorang wanita paruhbaya berambut hitam pendek, dan ia sedang bekacak pinggang, yaitu sang ibu. Hana begitu terkejut melihat sang ibu yang entah sejak kapan menunggunya disini.

"Ekhem.., yang pulang abis ngapain nih~" ujar sang ibu terkekeh kecil, membuat sang anak mengeluarkan semburat merah di wajahnya. Dia juga melihat sang kakak yang mengintip dari ruang tamu dengan game konsol yang masih ia mainkan.

"Loh kok ada disini sih kaa-san? Lalu nii-chan!" Hana menunjuk kearah Kenma yang mengintip dari ruang tamu lalu Kenma berjalan menuju depan pintu.

"Dih abis pacaran" ujar Kenma kepada sang adik, dia mengatakannya dengan nada sedikit mengejek. Sekali lagi Hana mengeluarkan semburat merahnya. Dia sedikit mengerucutkan bibirnya dan menendang kaki kakaknya. Kenma yang kesal ditendang sang adik menendang balik kaki sang adik, pertengkar mereka akhirnya tak terhindarkan.

Sang ibu hanya tertawa melihat kelakuan kedua anaknya. Lalu sang nenek datang mengajak ketiganya makan malam bersama. Saat makan malam sang ibu menceritakan bahwa dia datang kesini untuk menjenguk Hana. Sang ibu sudah sampai dari jam 11 siang tadi, namun dia baru tahu bahwa Hana sedang berkencan dengan sang kekasih.

"Tadinya Okasan mau datang sendiri loh, tapi Kenma mau ikut" Ucap Sang ibu, Kenma yang baru beberapa hari lalu datang ke Perfektur Miyagi lalu kembali ke Tokyo sekarang datang lagi ke Perfektur Miyagi untuk bertemu sang adik tersayang.

"Kenapa nii-chan kesini lagi kangen? Hm~" Hana sedikit memainkan nada bicaranya membuat Kenma sedikit geli.

"Idih siapa yang kangen @nj*r" 

"Idih @nj*r @nj*r segala, kangen kan loh"

"Kok kasar sih kalian" Ucap sang ibu sedikit mengernyitkan dahinya. Mereka lupa bahwa mereka sekarang di meja makan, dan masih ada sang ibu juga sang nenek. Hana menyengir dan menunjuk Kenma juga menyalahkannya. Tidak terima Kenma memulai pertengkaran, dan keduanya berakhir di jewer telinga oleh sang ibu.

Keduanya mengusap telinga mereka yang panas karena dijewer oleh sang ibu. Nenek mereka sedari tadi hanya tersenyum melihat kelakuan dua anak ini.

"Oh ya omong-omong nenekmu dan Kenma sudah menceritakannya kepada Okasan loh Hana"

"apa Okasan?"

" tentang pacarmu~, tenyata anakku sudah besar~" Hana terbatuk-batuk mendengar hal ini. Ia menyemburkan semburat merah di wajahnya. Hana kini menatap tajam sang Kakak dengan wajah sedikit mengancam, Kenma tidak begitu acuh dengan wajah ancaman Hana.

'*su lah kau Ken' ucap Hana dalam batin

'Sopankah kau begitu?' Jawab Kenma dalam batin, sepertinya mereka akan melakukan pertempuran kalbu. Mereka melakukan perang kata dalam kalbu sampai makan malam berakhir.

Setelah makan malam Hana dan Kenma berada di ruang tamu. Hana menunjukan kotak musik miliknya kepada Kenma. Itu memang nampak persis seperti yang dia belikan dulu.

Lalu tak lama Hana dan Kenma saling berbincang-bincang Ibu mereka datang dengan membawa nampan berisi cemilan dan minuman. Nampan itu ditaru diatas meja, dan sang ibu lalu duduk disamping Hana.

"Oh ya kaa-san mau menanyakan sesuatu Hana" Hana menengok ke arah sang ibu dan, ia memiringkan kepala.

"Apa?"

"Kamu mau tidak balik ke Tokyo?" Tanya Ibunya, mendegar itu Hana berpikir sejenak. Lalu dia menggelengkan kepalanya menjawab sang ibu.

"Tapi nanti Hana pikirkan lagi deh"

"Baiklah" sang ibu mengelus puncak rambut sang anak dengan tersenyum lembut.

"Oh ya besok siang Kaasan ama Kenma balik ke Tokyo ya" Ucap sang ibu dan Hana hanya mengangguk pelan.

Sekarang sudah larut malam dan Hana masih belum tertidur. Dia masih di meja belajarnya dengan kertas dan pensil di tangannya. Tangannya dengan lihai mencoret kertas itu membuat sebuah gambar indah. Ia nampak berhenti sejenak dan menatap jam dinding.

Ia memikirkan perkataan sang ibu tadi untuk mengajaknya kembali ke Tokyo. Hal ini membuatnya mengingat kembali masa dimana dia baru pertama datang ke Perfektur Miyagi, saat itu dia menjadi murid baru di Kitagawa Daichi murid tahun kedua.

Suasananya saat itu masih begitu baru bagi Hana, ia berjalan di sebuah lorong kelas dan masuk ke sebuah kelas yang orang orangnya asing baginya. Hana duduk disebuah bangku kosong, Gurupun masuk kelas dimulai. Guru meminta Hana memperkenalkan diri karena ia merupakan murid baru.

Di awal ia bersekolah di Kitagawa Daichi ia cukup memiliki banyak teman dikelasnya. Salah satu temannya yaitu Saaya Sugawara, mereka berteman dengan baik. Bagi Hana Saaya merupakan teman yang humble dan menyenangkan. Saaya juga memperkenalkan beberapa teman seangkatannya dan teman di klub Voli. Saaya mengenalkan beberapa teman lelaki di klub Voli, seperti Kindaichi, Kageyama, dan Kunimi.

Kesan pertama Hana kepada melihat Kunimi ia seperti melihat sang kakak, dan menurutnya wajahnya acuh tak acuh mirip Kenma. Dan bagi Hana Kageyama itu memang terlihat seperti Ousama. Kageyama benar benar suka mengatur teman-temanya dilapangan. Hal itu membuatnya mengingatkan dirinya sendiri kalau bermain badminton selalu berantem sampai jambak-jambakan dengan teman doublesnya.

Beberapa bulan berlalu dan Hana sudah memasuki tahun ketiganya di Kitagawa Daichi. Kunimi terlihat lebih penasaran kepada Hana, dia mencoba dekat dengsn sang gadis. Entah sejak kapan dia menjadi seperti ini. Hana sendiri mengetahui hal ini, bahwa sikap Kunimi kepadanya membuat Hana berpikir bahwa Kunimi menyukainya namun ia tak begitu acuh.

Kembali ke waktu sekarang Hana yang tengah menggambar. Tiba-tiba ia mendapatkan tamu tak diundang kekamarnya yaitu sang kakak yang masuk ke kamar Hana. Dia berjalan pelan dan duduk diatas kasur Hana sambil memainkan ponsel. Hana yang menyadari itu menengok ke arah Kenma.

"Ngapain lo?" Tanya Hana kepada Kenma

"Mastiin siapa tau lo udah ga bernyawa" ujar sang kakak manatap Hana dengan tatapan malasnya.

"Mang eak?" Ucap Hana menaikan alisnya

"Eak" ujar Kenma sanbil berdiri dan berjalan menuju adiknya

"Sok iye lo, lo mau gangguin gw kan"

"Y"

"Elo malem-malem ga tidur, ga sehat" ujar Kenma menyentil dahi sang adik

"Dari pada elo malem malem main Hp" Ujar Hana, kedua tangannya menyentuh dahinya yang kesakitan.

"Gw tau Kenma-nii mau nyuruh gw tidur, tapi ngomong baik-baik seperti 'Dek Hana tidur dek', JADI GA USAH NYENTIL NYENTIL BNGSD" Ujar Hana menatap Kenma ngambek

"Geli gue nyuruh lu tidur begitu, lagian alay cuman sentil doang" Ucap kenma mengejek sang adik

"Hilih gili gii, pas gw mati nyesel lu"

"shut up ngomong begitu lagi awas lu" Kenma memegang kedua bahu Hana dan mencengkeramnya dengan hawa death glear, membuat Hana meneguk salivanya.

TBC

LAST STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang