15 Tahun kemudian...Pria berbadan tegap itu tengah serius dengan pekerjaan di depannya. Ini waktunya serius, sebelum mendapat panggilan dari benda pipih tersebut. Tidak lama setelah itu, apa yang dia pikirkan terjadi juga, benda pipih itu berbunyi dengan nyaring lagi. Setelah beberapa menit yang lalu juga menunjukkan bunyi yang sama. "Ya mom?" Pria itu tersenyum simpul.
"Segitu kangennya sama aku?"
"..."
"Mommy belum lama telfon aku tadi"
"..."
"Ya, aku sudah makan, dan ini lagi ngerjain tugas"
"..."
"Ngga, mommy ngga ganggu. Sibuk apa ngga kayanya mommy ngga henti-hentinya telfon" Suara kekehan dari seberang membuat pria itu juga ikut tersenyum."Iya mom, aku udah ngerjain semua list mommy di sini, dari yang bangun tidur harus langsung sikat gigi sama cuci muka, habis itu beresin tempat tidur, semua pekerjaan rumah udah aku kerjain, ditambah ngga lupa sama yang namanya sarapan, vitamin juga, banyakin air putih dan semuanya udah aku kerjain di sini". Pria itu menjelaskan kembali aturan-aturan yang diberikan oleh seseorang yang disebut mommy olehnya.
"..." Pria itu sempat tidak berekspresi sejenak. "Belum. Aku belum ketemu sama dia. Sepertinya dia ngga di Jepang".
"..."
"Kalo pekerjaan ku disini sudah beres secepatnya balik ke Bandung"
"..."
"Iya, Dohyon juga kangen mommy"
"..."
"Ok, dah~ salam buat adek" senyum hangat terpatri jelas di bibir Dohyon ketika selesai telfonan dengan mommynyaPria itu lantas menaruh ponsel di atas meja yang dipakai untuk mengerjakan kerjaannya tadi. Pandangannya lurus ke depan, dia tiba-tiba mengingat seseorang dalam pikirannya "Gimana ya kabarnya" monolognya.
Sebenarnya Dohyon pingin bikin kejutan buat keluarganya. Tapi ya karena permintaan mommy nya buat pulang cepat, alhasil Dohyon mau ngga mau harus berkemas dari sekarang.
Tapi yang masih menjadi pikirannya sekarang, Dohyon belum menemukannya sampai sekarang. Nyatanya dia ngga di Jepang. Alhasil Dohyon harus bisa melupakan semuanya walaupun susah.
Dohyon mengambil lagi ponselnya, mencari salah satu nomor yang biasa dia mintain tolong selama ini. "Bang, bisa kesini ngga?"
"..."
"Eum"Beberapa menit Dohyon menunggu orang itu, akhirnya orang itu menampakkan wujudnya dari pintu masuk. Ya, orang itu merupakan salah satu teman Dohyon selama di Jepang. Walaupun temannya itu satu tingkat di atas dia dulu sewaktu kuliah.
"Mau kopi?"
"Boleh?""Muka Lo kenapa lagi? Kusut gitu"
"Kamu masih kekeh mau nyari dia?"
"Dohyon denger ya, dia ngga di Jepang"
"Iya gue tau"
"Terus, kenapa masih kekeh nyari dia?"Dohyon memandang lurus ke depan. Meratapi nasibnya yang sia-sia mungkin.
"Gue..... Mau minta maaf secara langsung" pandangan sendu karena teringat lagi memori masa lalunya.
"Ya....cara satu-satunya hanya dengan Lo balik ke Bandung secepatnya" terlihat ekspresi yang bingung dari Dohyon dengan pernyataan teman sekaligus sosok yang dia anggap Abang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY~ (Younseok 💕 Nam Dohyun) (END)
FanfictionSeorang pria berumur 36 tahun yang harus merelakan waktunya buat ngerawat anak semata wayangnya sendiri. "Adek~!"-Seungyoun "Iyaaaaaa~~"-Dohyun Untuk kepindahannya ke Bandung, ngebuat Wooseok harus merelakan semuanya yg ada di Jakarta. Lembar barun...