Happy reading
🍁
🍁
🍁Dua bulan kemudian Kay benar-benar telah kembali seperti sedia kala, ia sudah beraktivitas seperti biasa. Hanya saja ia masih mengambil cuti kuliah dan memilih menetap di Jepang untuk beberapa waktu lagi.
Bertemu teman lama, melakukan kegiatan yang dulu pernah ia lakukan sebelum akhirnya menetap di Oxford. Banyak yang ia korbankan sejauh ini, mulai dari kuliah, mengajar, dan mengelola perusahaan. Itu semua ia tinggalkan, dan lebih memilih kembali melanjutkan hidupnya di Jepang.
Membuka sebuah Cafe juga termasuk salah satu cara melanjutkan kehidupannya. Bisa mengalurkan hobi membuat kepuasan tersendiri untuk Kay.
Jepang membuatnya tenang karena ia bisa tetap bersama sang Mommy, mengunjungi makam sang Mommy menjadi kebiasaan barunya. Seperti saat ini, ia kembali mengunjungi makam sang Mommy dengan alasan merindukannya.
"Anyeong Mom, hehehe Zue datang lagi" ucap Kay sembari mengusap batu nisan sang Mommy.
"Zue bawakan Daisy dan Lavender kesukaan Mom"
"Hm, hari ini tepat tiga bulan sejak kepergian Tennie tapi entah kenapa Zue merasa belum berhasil melupakannya Mom. Apa yang harus Zue lakukan? Zue sangat merindukannya begitu juga Mommy? Bisakah Mommy dan Tennie kembali? Hiks..hiks.."
"Ini sangat sulit hiks.. hiks.. Zue tak bisa melewatinya sendiri"
"Setidaknya jik ada Tennie yang menemani, Zue yakin akan bertahan"
"Zue ingin Mommy memeluk sembari mengucapkan kata-kata yang bisa menenangkan Zue seperti dulu. Rindu mommy memanggil Watashi no utsukushī akachan Zue"
Trans: Bayi cantikku Zue
Kay tersadar, ia sudah berjanji untuk tidak terlihat rapuh lagi saat terakhir kali mengunjungi makam sang Mommy.
"Ah Zue sudah berjanji untuk tidak seperti ini lagi, mianhe. Mommy pasti sedih melihatnya, Zue janji tidak akan seperti ini lagi jika datang berkunjung"
Ingatannya melayang saat pertama kali tiba di Jepang, ia langsung mengunjungi makam sang Mommy dan melepaskan segala keluh kesahnya di sana.
#Flashback
Tepat setelah sampai di Jepang, Kay langsung meminta izin kepada sang nenek untuk mengunjungi Mommy nya. Dan hal itu tentunya disetujui oleh sang nenek dan berniat untuk mengantarkan cucu kesayangannya itu menemui sang Mommy. Namun, hal itu ditolak Kay yang hanya ingin sendiri dia butuh waktu untuk sendiri saat ini. Dan sang nenek pun mengerti dan memakluminya.
Tangis tak kuasa ia tahan saat berada tepat didepan makam sang Mommy, Kay terduduk di tanah yang tampak digenangi air karena beberapa waktu lalu turun hujan. Ia tak peduli seperti apa keadaannya, yang Kay mau saat ini hanya Mommy.
"Mom hiks...hiks.. Zue merindukan Mom"
"Mianhe datang dalam keadaan seperti ini"
"Kenapa Tenn... Tennie juga meninggalkan Zue, Mom hiks...hiks.."
"Padahal dia sudah berjanji akan selalu menemani Zue, tapi... lihat dia berbohong Mom..."
"Seharusnya bulan depan Zue sudah menjadi miliknya seutuhnya, Mom. Tapi liat sekarang..."
"Dia berbohong... Dia bilang akan kembali secepatnya, tapi dia berbohong Mom hiks... hiks.."
"Dia bilang ingin menunjukkan cincin ini saat kembali dan memakaikan di jariku, tapi aku memakainya sendiri"
"Kenapa berjanji jika pada akhirnya mengingkari"
Lamunannya terhenti saat handphonenya berdering, dengan segera ia menerima panggilan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Taeyeonie
Fanfiction"Hiks... hiks... eo..nni kenapa mommy dan daddy selalu bertengkar karena yeoni?" tanya anak kecil itu bingung sambil menangis. "Mommy juga tidak sayang dengan yeoni, yeoni nakal ya eonni?" lanjutnya sambil kedua menutup telinga menggunakan tangan mu...