Chapter 2

173 24 1
                                    

15 tahun telah berlalu, namun kenangan itu masih tersimpan rapi diingatan Tuan Kim.

Ia sangat bersyukur dengan kehidupannya yang sekarang, canda dan tawa begitu terasa dirumah yang kini ia tempati.

"Daddy.. Daddy melamun lagi?" tanya seorang yeoja menatap sang daddy.

"Eh tidak sayang, daddy tidak melamun"

"Daddy ada masalah? Jangan membuat Kay khawatir daddy"

"Daddy tidak apa-apa, Kay kesayangan daddy" ucap Tuan Kim sambil memeluk malaikat kecilnya.

"Daddy ayo kita makan, eomma dan appa sudah menunggu dibawah" ajak Kay pada sang daddy, Tuan Kim hanya mengangguk dan mengikuti kemana Kay membawanya.

"Maafkan kami eomma, appa membuat kalian menunggu" sesal Kay pada seorang yeoja dan namja yang ada dihadapannya.

"Tidak papa Kay, ayo sekarang kita makan" ajak yeoja itu.

"Iya tak apa kay, appa dan eomma tak keberatan, ayo kita makan"ajak namja itu.

"Kay mau apa, ha?" tanya yeoja itu dengan nada lembut.

"Kay mau jajangmyeon, kimbap, bulgogi, dan miyeok guk, eomma" ucap Kay dengan semangat.

"Wah Kay daddy, banyak sekali makannya"

"Iya nanti pipimu, akan bulat seperti mochi"

"Tentu saja daddy, karena masakan eomma paling enak didunia, dan biarkan saja kay makan banyak. Agar tenaga Kay terisi penuh dan bisa bantu daddy, supaya daddy tidak kelelahan lagi" ucap Kay dengan tulus.

"Dan yak appa, jangan meledek Kay. Nanti saat oppa pulang dan tau berat badan Kay turun, oppa akan memarahi Kay karena tidak makan dengan benar"

"Gumawo Kay, daddy sangat bangga padamu"

"Yaya Mianhe, Kay nya appa. Benar ucapanmu Kay, appa pusing mendengar omelan oppa mu nanti" ucap namja itu.

"Sudah-sudah ayo makan" lerai sang eomma.

"Sip eomma, kajja makan" ucap Kay dengan semangat.

Mereka pun makan malam bersama, Tuan Kim tersenyum melihat Kay yang sangat lahap memakan makanannya.

'Kay cara makanmu sangat mirip dengan dia' ucap tuan Kim dalam hati.

"Akhh Kay kenyang.. Masakan eomma memang tidak ada duanya. Akhh rasanya perutku ingin meledak"

"Hahaha astaga itu karena dari tadi Kayku makannya banyak sekali, hingga daddy dan appanya hanya kebagian sedikit" mendengar ucapan Tuan Kim, Kay hanya tersenyum malu.

"Itu bukan Kay, daddy percayalah Kay tidak mungkin makan sebanyak itu"

"Jadi jika bukan Kay, siapa yang makan semuanya? Daddy, appa atau eomma? Tentu saja tidak"

"Iya memang bukan Kay, tapi nona Kim Ahra, iya dia yang makan semuanya, hukum saja dia daddy"

"Oo jadi nona Kim, iya Agatha Kim Kay Ahra yang menghabiskan semua ini, benar? Baiklah dia harus menerima hukumannya"

Mendengar ucapan sang daddy membuat Kay berlari kearah ruang keluarga, tentunya sang daddy akan mengejar dan menangkapnya. Meninggalkan sang eomma dan appa yang masih berada di meja makan.

"Terima hukumanmu nona Kim, rasakan ini.." ucap sang daddy.

"Hahahah ampun daddy... Ampun... Kay menyerah... Hahaha... Itu sangat geli daddy... Ampun..."

"Eomma.... Appa... Tolong Kay.... Daddy sangat nakal...." teriak Kay pada sang eomma dan appa nya.

"Kau pantas bahagia Kay, eomma janji akan membuatmu bahagia. Eomma sangat menyayangimu, walaupun kau bukan putri kandungku" ucap yeoja itu.

Dear Taeyeonie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang