Memang benar nyatanya ditinggalkan lebih sakit dari pada meninggalkan
~Kayla aulia~
•
•
•
•
•
••••••••••Happy reading guys✨
Pagi ini matahari tampak bersinar terang. Cahayanya membuat kesan hangat di pagi hari.
Dimeja makan sudah tersedia berbagai macam makanan baik itu makan pembuka, inti, maupun desert. Selain makanan disana juga terdapat keluarga yang tampak makan dengan tenang. Walau mereka mengobrol sesekali.
"Papah, sama mamah jadi hari ini berangkat?." Tanya Kayla mengelap sudut bibirnya menggunakan tisu.
"Iya sayang, ada apa?." Nara bertanya karena seperti nya ada yang dipikirkan oleh anak bungsu nya ini.
"Ngga papa, hanya saja perasaan ku tidak enak sedari malam seakan ada sesuatu yang buruk akan terjadi. Semalam pun bang Dean bilang padaku bahwa ia memiliki firasat yang sama dengan ku. Apakah penerbangan papah dan mamah tidak biaa diundur?."
Adam dan Nara mengangguk mengerti.
"Ah itu mungkin hanya firasat mu sayang, dan tidak mungkin papah batalkan penerbangan nya. Karena memang meeting pun akan dilaksanakan satu jam setelah papah mendarat." jelas Adam.
"Ah, begitu ya sudah."
Nara tersenyum lembut, ia bisa melihat sekhawatir apa raut wajah anak bungsu nya ini.
"Ayo lah sayang jangan cemberut gitu dong. Nanti cantik nya ilang bagaimana?."Kayla tersenyum malu mendengar itu akhirnya ia mengangguk.
"Kamu hari ini libur kan sayang? Udah ambil izin untuk libur dan mengantar mamah papah kebandara?."
Kayla mengangguk
"Sudah kok pah.""Bagus, ya udah yuk kita berangkat sekarang aja takut telat juga nanti sampai bandaranya." ajak Nara.
Akhirnya mereka siap siap untuk pergi kebandara.
🍓🍓🍓🍓
Tiba dibandara jadwal penerbangan untuk Adam dan Nara sekitar 15 menit lagi. Masih ada waktu 15 menit untuk say good bye.
"Jaga diri kamu baik baik ya sayang. Maafin mamah sama papah yang terlalu sibuk bahkan harus meninggalkan kamu sendiri dirumah." Nara memeluk tubuh anaknya erat.
Adam yang melihat itu tersenyum tipis. Ia bisa melihat bagaimana rasa kasih sayang yang besar diantara keduanya.
"Kay harus jadi anak yang kuat yah, tahan banting, pokonya jangan terlalu dengerin omongan orang lain selagi itu baik untuk kayla maka jalani saja." pesan Adam.
Nara melepas pelukan nya setelah mikrophone bandara terdengar lagi memberitahu bahwa lima menit lagi pesawat yang akan dinaiki Adam dan Nara take off.
"Mamah juga sama papah kalo udah nyampe langsung kabarin Kay yah jangan lost kontak pokonya." minta Kay tegas.
Mereka berdua hanya mengangguk dan tersenyum. Kembali keluarga kecil itu berpelukan. Dan melepasnya.
Sebelum benar benar pergi Adam dan Nara mengecup kening Kayla hangat.
"We love you sweet heart."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacaran Online
Novela Juvenil#1 penikung [26/08/2020] #16 fakboi[25/01/2021] #1 Adella [29/08/2020] #2 Dhefin [26/08/2020] #7 gadis polos[24/09/2020] #14 merelakan[06/09/2020] #2 penikung[21/10/2020] #9 selebgram[30/11/2020] #4 gadis polos[25/01/2021] #8 fakboi[7/02/2021] #3 ga...