Zayn's pov
"Zayn,plis aku ingin bicara padamu" rengek vio kepadaku
"Ada apalagi? Kau harus bisa jauh dariku karna.." Bodoh kebapa aku harus keceplosan seperti ini
"Karna apa zayn? Kau sudah bosan bersahabat denganku?" Aku dapat melihat kesedihan dari mata vio ketika ia mengucapkan kalimat itu.sungguh tidak tega aku dengannya
"Mm..ka..kar..na"
Aku hanya bisa mengalihkan pandanganku karena sangat tidak tega dengannyabakan keputusanku ini.
"Zayn jawab aku" vio menaikkan satu oktaf suaranya
"Beson pagi aku haris berangkat ke new york"
"APAAA..Kenapa kau baru beritau aku sekarang zayn! Apakau fikir aku tidak memikirkanmu" suaranya sedikit bergetar
"Maafkan aku vio tetapi ini sudah keputusanku" aku langsun memeluknya
Aku sangat tidak tega dengan vio aku sangan menyayanginya lebih dari apapun.sekarang dia menangis dipelukanku dan kami menjadi pusat perhatian para siswa siswi disini yang berlalu lalang huh siapa peduli? Yang penting vio bisa berhenti menangis dan aku sangat nyaman ketika memeluk gadis blonde ini.
"Mengapa kau meninggalkanku zayn,apa kau bosan denganku atau kau marah denganku kenapa kau meninggalkanku zayn kenapa kau membiarkan aku dengan harry?" Tanyanya bertubi tubi sambil terisak dipelukanku
"Maaf vio tapi ini salah satu cara agar aku bisa melupakan perasaanku"
Sungguh kau memang manusia paling bidoh zayn..kenapa kau keceplosan lagi
"Maa..maksudmu zayn" vio melepaskan pelukan kami- aku dan dia
Vio's pov
Aku masih tidak mengerti apa yang dikatakan zayn tadi disekolah tentang dia melpakan perasaanya..apakah benar dia selama iniii
Drrt..drrt
Ugh ada apasih si keriting ini
"Halo"
"Hai sayang sedang apa"
"Ugh curls kalau kau menelponnu dengan tujuan tidak penting mendingan aku matikan kau hanya membuang buang waktuku tau"
"Calm down vio,aku hanya ingin memberitau aku sudah didepan rumahmu"
"What the hell.. apa apaan kau ini pulang saja aku sedangtidak nood kemana mana"
"Kau mau aku sakit? Diluar hujan loh dan aku ingin mengajakmu keluar menemaniku cepat ganti baju byee!"
Aku hanya dapat mencibir dan mengganti bajuku.
Author's pov
Dimobil,harry mencoba mencairkan suasana yang hening diantara dia dengan vio dengan bersenandung kecil.
"Bisakah kau diam" bukannya menjawab pertanyaan vio harry malah bertambah kencang nyanyiannya.
"Dasar lelaki tidak punya hati tidak punya otak tidak punya perasaan" omel vio yang lagi lagi harry hanya terkekeh geli
"Turunlah kita sudah sampai" harry membukakan pintu untuk vio
"Aku bukan seorang putri aku bisa membuka pintu ini sendiri dan dima-"
"Cepatlah vio aku lapar dan pastinya ini adalah restoran cepat saji,gadis bawel"
Harry memeluk pinggang vio tetapi langsung ditepis oleh vio..tiba tiba gadis itu teringat bahwa malam ini adalah malam terakhirnya bersama zayn dan sepulang sekolah tadi zayn berkata ingin berbicara dengannya tetapi vio malah melupakan hal itu..huh sahabat macam apa dia ini.
"Har"
"Hmm"
"Bisakah antar aku kerumah zayn"
"Tidak" balasnya tidak suka
"Bisa tidak kalau sedang bersamaku tidak usah berbicara tentang zayn" harry berbicara dengan nada sinis
"Zayn akan pjndah ke new york besok! Puas kau?"
Tanpa mempeduliakan harry vio langsung krluar meninggalkan harty yang mematung ditempat kemudian memberhentikan taksi yang lewat didepannya langsung menuju rumah zayn.
Ketika sudah dirumah zayn usaha vio sia sia karna penajag rumah zayn berkata zayn sudah sudah berangkat 15 menit yang lalu kerumah kakanya untuk sekedar pamitan.
VOMMENTSNYA GUYS :****
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is complicated // H.S-Z.M
FanfictionZayn: " i'm stuck in friendzone" Harry: "Hanya karna perjodohan bodoh aku mencintainya" Vio: "memilih sahabat sendiri atau orang yang dijodohkan orangtuamu untuk mengisi hidupmu? Aku pun tidak tau"