s u r a b a y a ,
dua belas pebruari
seribu sembilan ratus
s e m b i l a n p u l u hhari saat menguntai esai. pertama kalinya saya melakoni persekutuan dengan manusia di praja surabaya. guru memberi tugaskan untuk mengesahkan gubahan pada seutas kertas.
'ihwal seluk beluk yang hendak dikalam pada pribadi kala satu dekade mendatang'
seperti itulah tajuknya.
saya menyusun antologi bersama tuan penunggang kuda besi yang menyelamatkan saya hari kemarin, drangsa prachanda namanya.
kami mengapikkan tisikan plano pada ruang pustaka yang teduh. diatas dingklik papan beriras lingkar, juga diorbit oleh bebukuan belajar.
dan tak terselap pula 'tuk menunaikan perkara yang membuat saya terpingkal, tak lain ialah melisankan angan-angan teman. segenap terhantar picik, bak otak ayam
disana tertera,
entahlah, aku tidak tahu apa
yang ingin k u l a k u k a n
nantinya. y a n g terpenting
a k u t a k mati kelaparan.
lembar setelahnya pun saya rapal,angsa,
coba ingat kembali saat ini ,
suasana juga sekelilingnya .
meskipun saya t a k pernah
meminta untuk ada di dunia
tapi sepertinya T u h a n
p e r c a y a jika saya bisa
m e l a k o n i n y a .ah ya, j a n g a n l u p a
untuk h i d u p bahagia.
saya terhayung dengan memenungkan hal yang pernah dilakukan, apa itu teruk bermaslahat saya tak pernah tahu, ada kehidupan se-sederhana itu.
mungkin intuisi ugahari itu menjadi segalanya baginya.
(̷̨̗͇̟̖͚͌̓̏͊̇̚͜͝͠ ̶̻̟́̀̇͊ ̵̛̹̠̍̐̈́͌͑̆̂̉s̷̗̩̀͆̚͜ͅḵ̷͖̭̻̣͓̍́̊͒e̸͈͍̗̓̀̉́̄̕t̵̲̤̼̖̖̼͚̺̱̑̂̅̽̑͋̽̈́͜s̴̨̛̭̦̞̜̲͙̟̐̏̿̊͆͂̒̽̕a̶̧̨͕̹̦̘̲̯͍̿́͝ͅ ̵̡͔̺͕͛͋͛̓̈́͝͠m̸̞̯̖̰̟̪̀̉̀͝͠e̵̡̡̼̰͑̔́̾̑̑͑͝͝l̶̬̍̄͒̒͒͠͝a̴̛̬͎͙̩͈̐̆͂̊͘̚n̸̗̜͇̻͊̒̑̎͒̓̐̊̓͠k̵̼̝͓̥̼̱̲̘̻͒̌͛̕͜o̵̖͔͚͍̳̯̰̘̐͛͊͌l̷̻̻̭̇̈̋i̶̢͔͓̭͖̮̝̽̌̓a̸̺̗̺̺̰͇̯͚͆͊̈́͗͂̐,̴̢̡͙͉͉͙͍͗̍̅͛̿ ̶̤̜̜̣̓̏̊̋̈́̚͘1̸̧̩͔͛̓̌̈́̇̃̍͘ ̷͕͈͈̋͑̔͌̽̍͛̏9̴͖͙̼̥͉̭̙̏̓̈͒̈̀ ̴͕͙͎͎̺̟̦̈͜9̵̢͔̠̖́̀͑̍̽ ̷̫̘͓̣̈́͑́́̂̽̂͑͘0̶̛͌̏̎̋̂̽͆̓̚ͅ ̴͚̯̋́̒͒̍̽̒̓͝ ̷̞̩̻̖̑́͆͒)̴̝̋͊̒̂̎̃̕̚͝͠
KAMU SEDANG MEMBACA
sketsa melankolia, 1990
Teen Fiction' m a r i singgah akan k u serah kisah tak indah m a s a sekolah →lowercase + baku (©oldvntge/jan 2021)