MAKE IT RIGHT

1.3K 225 57
                                    

Chapter 07

---

"Nah, begitu. Jangan sedih, kau bisa mengandalkanku kapanpun kau mau."

"Jangan sedih, kau bisa mengandalkanku kapanpun kau mau."

"Kau bisa mengandalkanku kapanpun kau mau."

"-mengandalkanku kapanpun kau mau."

"-kapanpun kau mau."

BOOM!

Pipi Tetsuya- tidak, mungkin seluruh wajahnya kini merona saat teringat perkataan Akashi yang berputar berulang-ulang diotaknya. Tetsuya sudah mencoba untuk lupa, mencoba untuk tidak mengingatnya, namun tidak bisa.

Seumur hidupnya, baru kali ini ada yang berbicara begitu pada Tetsuya!

Sebenarnya, Tetsuya sudah pernah membaca yang begini di novel-novel romansa yang pernah dia baca, namun tidak pernah dia sangka akan mendapatkan kata-kata yang sama. Dan efeknya sungguh luar biasa.

Dasar fakboi! Sudah berapa wanita yang dia rayu dengan ucapannya, yang dengan sulit Tetsuya akui begitu meyakinkan.

Tatapan yang serius dan intens. Suasana yang mendukung. Suara yang begitu tenang dan dalam. Juga.. Ah, tidak bisa! Tidak mungkin terjadi kan?

Tetsuya hanya terbawa suasana. Iya. Hanya terbawa saja. Tidak apa-apa. Tidak berdampak apapun pada dirinya. Sekali lagi, ini pasti tidak akan berdampak apa-apa. Iya, kan?

"Tetsuya-"

Suara sapaan memasuki telinga, dan  langsung Tetsuya sahut dengan cepat, "Apa?!"

"Ups, santai. Kau ini kenapa?"

Akashi lagi, Akashi lagi. Laki-laki itu sudah ada disebelahnya. Tetsuya masih tak bisa menyembunyikan rasa kagetnya begitu mendapati Akashi sudah disana tanpa dia sadari sebelumnya.

"Ada apa?" Tanya Tetsuya begitu sudah mampu menenangkan hatinya juga jantungnya yang tiba-tiba terasa berdetak begitu cepat.

Akashi, "Kau melamun."

"Aku tidak melamun." Bantah Tetsuya, "Dan tambahkan –san saat memanggilku."

Sekali lagi, Tetsuya tidak gila dihormati. Namun, saat mendengar Akashi memanggilnya tanpa suffix rasanya begitu aneh dan tidak biasa didengar didadanya. Juga, entah kenapa panggilan itu memberi efek yang berbeda pada Tetsuya.

"Aku sudah memanggilmu lebih dari 5 kali." Pemuda itu menyeringai, dan kata pegawai perempuan dikantornya, membuat kadar ketampanan Akashi menjadi begitu tinggi, "Aku bahkan juga mengecup pipimu."

Tetsuya, "..." Dia tidak langsung menanggapi perkataan Akashi, namun seolah mencerna perlahan perkataannya. Namun, begitu dia sadar, wajah Tetsuya memerah. Campuran merona malu dan marah, "Apa?!"

Akashi memandang Tetsuya dengan seduktif dan membawa wajah mendekat hingga jarak mereka berdua nyaris lekat, "Empuk dan wangi vanilla. Kau ini bayi atau apa?"

"Ku-KURANG AJAR!" Dan untuk pertama kali dalam hidupnya Tetsuya berteriak kencang.

Dia habis sabar, dan tidak mengerti atas apa yang terjadi pada dirinya sekarang.

---

Warning:

Akakuro fanfiction

MAKE IT RIGHT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang