Chapter 04
---
Tetsuya bisa merasakan tidurnya begitu puas kali ini. Apalagi kemarin, akibat Akashi, dia harus menjalani hari melelahkan dimana pulang bekerja langsung menuju Kyoto, tempat orangtua Akashi berada. Rasanya malas bangun pagi. Apalagi, dia ingat bahwa karena harusnya hari ini mereka baru berangkat ke Kyoto, namun sudah sampai tadi malam, itu artinya hari ini dia bisa dikatakan libur karena pertemuan dengan kantor cabang masih besok jika dilihat dari jadwal.
Okay, dirinya akan tidur sebentar lagi. Namun, saat siap-siap kembali mengarungi mimpi, Tetsuya sadar bahwa punggungnya menyentuh sebuah bidang kokoh kini. Seketika mata membuka, dan melihat dirinya dalam dekapan, atau lebih tepatnya didekap dari belakang oleh Akashi.
Dia bisa merasakan bagaimana tangan Akashi mendekap pinggangnya dengan satu lengan Akashi lain menjadi bantal untuk kepalanya. Kemudian, dan yang paling horror, ehm- pantatnya terasa menyenggol sesuatu yang keras, dan Tetsuya tahu itu apa.
“Kyaaaaa!”
Teriakan menggema seantero kamar, dengan dagu Akashi terantuk jidat Tetsuya.
---
Warning:
Akakuro fanfiction
T+
Shounen ai/Yaoi
Fluff Romance Friendship
Out of character
---
Setelah Shiori datang bersama seorang laki-laki yang Tetsuya yakin adalah ayah Akashi, Tetsuya baru dipersilahkan menginap. Karena Tetsuya tidak membawa apapun, jadi tidak memerlukan bantuan pelayan.
“Tetsu-chan, ini suamiku. Dia terbangun saat aku ke dapur.”
Tetsuya langsung maju dulu, “Ah, maaf mengganggu tengah malam.” Dia bisa melihat laki-laki yang merupakan kopian Akashi dengan versi wajah yang lebih bijaksana menatapnya atas bawah, “Kuroko Tetsuya-desu. Rekan kerja Akashi-kun.”
“Akashi Masaomi,” Kenalnya singkat. “Jadi dia?”
Tetsuya bisa melihat Akashi mengangguk, “Atasanku.” Lalu entah mengapa meski sedikit, mantan kohai-nya ini menyeringai.
“Em, saya disini ingin meminta ijin tentang penugasan Akashi-kun keluar kota.”
Ayah dan anak itu kembali bertatapan, seakan berbicara lewat mata yang entah mengapa membuat tidak nyaman Tetsuya.
“Ijin keluar kota?” Kali ini Shiori bicara dengan jeda sedikit lama, “Oh, ya tentu saja Sei harus ijin kami saat keluar kota. Bagaimanapun Sei anak kami satu-satunya.”
“Oh, begitu? Lain kali saya akan kembali menghubungi jika Akashi-kun kembali ditugaskan.” Tetsuya tersenyum mengerti alasan yang diutarakan Shiori meski agak aneh juga.
Apa saking sayangnya atau memang mereka begitu memanjakan Akashi? Entahlah.
“Nah, kita bicarakan itu untuk besok saja.” Shiori memegang bahu Tetsuya pelan, “Karena ini sudah tengah malam, sebaiknya kalian segera istirahat.”
“Maaf sekali lagi,” Tutur Tetsuya tidak enak.
“Santai saja, Tetsu-chan.” Kali ini Shiori menatap anaknya, “Tetsu-chan bisa tidur di kamarmu, Sei.”
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE IT RIGHT.
FanfictionTetsuya tidak mengerti, mengapa dia harus punya bawahan semenyebalkan Akashi?! Dan apa yang harus dilakukannya agar Akashi tahu diri?