MAKE IT RIGHT

1.1K 212 42
                                    

Chapter 08

---

Beberapa hari usai percakapan kemarin, sebenarnya langsung setelahnya sih, tapi baru Tetsuya benar-benar rasakan sekarang, Akashi lebih dingin kepadanya. Tidak ada sapaan, tidak ada acara mengikuti kemanapun atau kejahilan seperti yang biasanya Akashi lakukan.

Kehidupannya layaknya kembali nyaris normal sebelum Akashi datang.

Begitu damai, tenang dan kembali jarang di-notice orang.

Harusnya Tetsuya bahagia, kan? Ini seperti yang dia ingin, kan?

Tapi kenapa terasa tidak benar? Juga, mengapa rasanya lebih menyesakkan? Apa yang salah? Apakah dirinya sudah bersikap salah?

Dan kenapa.. terasa ada yang hilang?

Tapi setelah percakapan itu benar-benar tidak ada lagi interaksi mereka.

Saat itu, setelah bertanya 'Apa?' tanpa menunggu jawabannya, Akashi hanya memandangnya lagi, dan kemudian pergi. Lalu setelahnya tidak ada lagi yang terjadi. Tetsuya bahkan berusaha mengajak komunikasi, namun Akashi hanya menanggapi sekenanya, juga seadanya.

Kenapa?

Apa yang telah dilakukan Tetsuya hingga malah begini jadinya? Padahal Tetsuya hanya meluruskan benang kusut yang mendera di kepalanya, namun mengapa?

---

Warning:

Akakuro fanfiction

T+

Shounen ai/Yaoi

Fluff Romance Friendship

Out of character

---

Siang itu, mereka baru selesai meeting dengan pihak luar. Tetsuya, Aomine juga Kise, kini memilih makan siang sekalian, karena terlalu mepet jika langsung balik kantor. Lagipula sama saja jika mereka balik pun, makanan dikantin paling hanya tinggal sedikit dan tidak bisa memilih. Dan pada akhirnya harus keluar.

Tetsuya tak terlalu peduli, dan hanya mengikuti dibelakang. Pikirannya masih belum sepenuhnya disana, sedang melayang tentang perubahan yang terjadi secara tiba-tiba sikap Akashi kepadanya. Apa salahnya? Juga pertanyaan-pertanyaan tentang sesak yang merongrong dada.

"Kau pesan apa, Tetsu?" Tanya Aomine yang menyentak kesadaran Tetsuya.

"Eh- aku apa saja, Aomine-kun."

"Tetsuya-chi melamun lagi?"

"Maaf, Kise-kun."

Kise menggeleng, "Aku siap kok, kalo Tetsuya-chi mau cerita."

"Cerita saja, Tetsu."

Tetsuya menggeleng, "Aku bahkan tidak tahu kenapa."

"Apa gara-gara Akashi?" Tebak Aomine asal, namun tubuh Tetsuya terlihat lebih tegang.

Aomine dan Kise berpandangan, lalu keduanya ganti menatap Tetsuya yang masih diam. Memang sih, wajah putih mulus itu terlihat datar, namun terlihat sedikit gejolak disana jika benar-benar diperhatikan.

Aomine dan Kise yang menjadi sahabat Tetsuya sejak lama pun jelas tak luput untuk mengenal.

"Aku perhatikan, kau dan Akashi tidak sering interaksi akhir-akhir ini."

MAKE IT RIGHT.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang