~I'm not Juliet~3~
♣♣♣
Nasikbku sedang sial sepertinya
♣♣♣
"Lihatlah kau terlihat sangat cantik," Diana menatap penuh haru Juliet, sedangkan yang di tatap hanya memutar mata malas meladeni orang jenis seperti itu.
"Terima kasih aku sangat tersanjung," ujar Juliet.
Tok tok tok
"Masuk saja!" teriak Diana.
Gadis pelayan kira-kira seumuran dengan Juliet masuk ke dalam kamar, ia berjalan masuk dengan kepala terus tertunduk ke bawah.
"Nyonya Nona Rosaline dan Tuan Tybalt datang berkunjung," pelayan itu memberi tahu.
"Ah mereka sudah datang ya," ujar Diana. "Kalau begitu Juliet ayo kita temui sepupumu," timpalnya lagi.
"Baiklah, ayo kita temui mereka," jawab Juliet.
Diana beralih ke pelayan tadi dan berucap "Tunjukan jalan," perintahnya.
"Mari ikuti saya,"
♣♣♣
Juliet POV
Sebenarnya kenapa nyonya Capulet maksudku ibu meninggalkan aku dengan kedua sepupu yang bahkan aku tak kenal.
Setidaknya kau mencairkan suasana disini dulu baru kau pergi denan tenang, lihatlah sekarang di antara kami bahkan tidak ada yang memulai percakapan.
Rosaline yang sibuk dengan tehnya, Tybalt yang larut dalam bacaannya sebenarnya apa yang ia baca hingga lupa dengan sekitar.
Dan aku hanya duduk manis sambil memperhatikan apa yang mereka lakukan.
"Teh ini terasa sangat nikmat," Rosaline memulai percakapan.
"Benarkah? Apa se-enak itu?" Tanyaku.
"Iya ini cukup enak, apa kau belum pernah mencobanya?" Rosaline bertanya balik dan aku yang mendapat pertanyaan hanya bisa tertawa kikuk.
Ya iyalah, aku belum lama pindah ke sini tidak mungkin aku bisa langsung tau tentang tempat ini tanpa mengenalnya terlebih dahulu.
"Kalau begitu aku ambilkan untukmu," tawar Rosaline ia terlihat ingin menuangkan teh ke cangkirku.
"Tidak tidak aku bisa melakukannya sendiri," tolakku.
Rosaline kembali menaruh teko teh "jika itu kemauanmu baiklah," ujarnya.
aku menuangkan teh yang Rosaline bilang enak namun saat aku meminum tehnya kemudian tersedak.
"I-ini pahit," batinku.
"Ada apa?" Tanya Rosaline padaku setelah melihatku tersedak.
"Tidak apa-apa," jawabku.
Bohong! Aku tidak baik-baik saja! Tehnya terasa pahit. Apanya yang enak?!
"Kau belum menaruh gulanya," ujar Tybalt. Ia terlihat menutup buku bacaannya dan bergabung dalam pembicaraan kami.
E-eh?! Jadi tehnya belum diberi gula.
Oh Juliet lihatlah betapa memalukannya dirimu.
"Be-begitu ya, mungkin aku lupa memasukan gulanya," sahutku pada Tybalt.
Sedangkan Rosaline? Jangan ditanya dia sekarang tengah menertawakanku. Hei dimana wajah dinginmu tadi, kenapa tiba-tiba tertawa.
"Ah aku kira kenapa ternyata kau melupakan gulanya," ucap Rosaline ambil terkikik.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Juliet
RomanceInikah yang disebut karma disaat aku tak ingin memerankan drama romeo dan juliet pada pertunjukan drama fantasia milik keluargaku aku malah terjebak di tubuh juliet dan harus menggantikannya ukh aku benci semua ini kenapa aku tak ingin memerankan ju...