Chapter 5

240 64 4
                                    

~I'm not Juliet~5~

▶▶▶

"Kenapa kau bersikap seperti itu kepada mereka?" Tanya Juliet tak habis pikir dengan kelakuan sepupunya itu.

"Karena mereka pantas di perlakukan seperti itu," Jawab Rosaline tanpa ragu.

"Bukan kerena mereka Montague?" Ucap Juliet.

"Itu juga termasuk," sahut Rosaline.

"Meskipun begitu kau tidak boleh bersikap seperti itu," nasihat Juliet.

"Kenapa tidak boleh," Rosaline tidak cukup setuju dengan perkataan Juliet.

"Jika kau membenci seseorang jangan terlalu membencinya jika kau terlalu membencinya apa yang mereka perbuat akan selalu salah dimatamu dan kau akan di butakan terhadap kebenaran," jelas Juliet. "Dan jika kau mencintai seseorang jangan terlalu mencintainya juga karena jika kau terlalu mencintai sesuatu itu kau akan menganggap semua yang dilakukannya akan selalu benar di matamu walupun mereka salah di mata orang." Timpalnya lagi.

"Kau mirip orang tua yang menasihati anaknya Juliet," Rosaline cengo dengan Juliet bagaimana tidak Juliet adalah orang yang tidak banyak bicara mungkin ini kata paling panjang yang ia ucapkan, namun di saat itu juga ia menyadari seauatu, "sejak kapan kau mengenal mereka bukankah tadi kau bilang tak tau siapa mereka?" Tanya Rosaline sedikit binggung.

Juliet kaget dengan pertanyaan Rosaline, "e-em anu begini kalau nama aku tau jika bertemu dengan yang punya nama aku tidak tau, apa kau mengerti" ucap Juliet, ia pun bingung dengan apa yang di ucapkan semoga saja sepupunya itu mengerti.

"Kurang lebih," jawab Rosaline karena merasa ragu mengerti ucapan Juliet.

"Ah bukankah kau sudah dapat gaun yang akan aku pakai di debutanteku, kalau begitu ayo kita pulang," ajak Juliet sambil mengalihkan pembicaraan.

"Ya sudah ayo," Rosaline yang sudah tidak mood berada di toko ia merasa udara di toko ini sudah tercemar dengan kedua montague tadi, jadi tidak masalah jika mereka langsung pulang.

▶▶▶

Juliet POV

Huft

Setelah sampai di mansion baik Rosaline maupun Tybalt langsung pulang tanpa pemberitahuan dan sejak aku pulang mansion ini terlihat sepi berbeda dari biasanya.

Nurse juga biasanya dimana-mana berada di sampingku sekarang malah mengerjakan pekerjaan lain.

Kemana sih semua orang.

Aku bosan jika terus berada di dalam kamar.

Aku merebahkan diriku di ranjang yang tak se-empuk ranjangku yang lama.

Aku bosan, bosan, bosan, bosan.

Di sini tidak ada hiburankah, jalan-jalan aja deh.

Jalan-jalan juga gak seru, ini mansion udah kayak kuburan, sepi banget sepanjang jalan gak ada makhluk hidup yang lewat.

Gak peduli sih mau rame mau sepi bukan urusanku juga.

Tapi di taman sendirian ngebosenin juga gak ada yang bisa di ajak bicara, orang mansion pada kemana.

Eh ada pelayan lewat tuh.

"Hei kau!" Teriakku.

Pelayan yang aku panggil menoleh ke Arahku, dia tamlak terkejut saat melihatku tapi ia menetralkan ekspresinya.

Sebenarnya kenapa sih kok liat orang cantik malah kaget seharusnya terpesona dong.

Pelayan itu menuju ke tempatku duduk dengan ragu-ragu.

"Ada apa nona," tanya pelayan.

"Di mana semua orang," tanyaku balik, tapi kelihatannya pelayan itu sedikit menegang saat aku melontarkan pertanyaan balik.

"Anu nona mereka..." pelayan ini tampaknya sedikit ragu ingin memberi tahu sesuatu.

"Tidak apa-apa aku tidak akan bilang kalau kau yang mengatakannya," kataku meyakinkan.

Tapi kelihatannya orang ini akan tetap bungkam.

"Ah iya, tuan muda Tybalt dan nona rosaline meminta anda pergi ke aula sebelah barat." Pelayan itu memberi tau lebih tepatnya mengalihkan pembicaraan.

"Ah baiklah aku akan pergi ke sana sekarang," belum selangkah aku pergi pelayan itu menghentikanku. "Tunggu nona," ujar pelayan.

"Ada apa," pelayan ini ingin apa lagi.

"Sebaiknya nona mengganti pakaian nona kemungkinan akan ada pertemuan," kata pelayan.

Ganti baju lagi?!
Apa tidak cukup ganti baju satu kali saja aku sudah berganti pakaian dua kali hari ini dan masih ingin berganti lagi.

"Ya sudah baiklah jika begitu," ucapku lesu.

Juliet POV End

Juliet pergi ke aula sebelah barat setelah berganti pakaian lagi persis seperti apa yang di katakan pelayan yang memberitahunya tadi.

Saat Juliet sampai di aula tak satupun orang yang ada disana bahkan pengawal yang menjaga pintu pun tidak ada membuatnya membuka pintu besar nan berat itu sendiri.

Juliet memasuki aula yang sama sekali tidak ada orang di dalamnya bahkan di aula tampak gelap karena tak terdapat penerangan.

"Kenapa tidak ada orang disini bukankah Tybalt dan Rosaline memintaku datang ke sini, " Juliet tampak melihat-lihat keadaan aula. "Bahkan disini gelap," timpal Juliet lagi.

"Pftt"

"Si-siapa itu!" Teriak Juliet.

Mendengar suara yang asalnya entah dari mana membuat Juliet waspada bercampur takut memperhatikan sekitar dengan seksama.

Sedangkan di tempat lain sang pelaku masih terkikik geli melihat wajah takut-takut Juliet ia tak dapat menahan tawa yang ingin segera meledak-ledak.

"Bisakah kau diam," desis Rosaline sambil membekap mulut Tybalt.

Sedangkan Tybalt yang mulutnya dibekap oleh Rosaline hanya bisa pasrah dengan keadaan, Padahalkan dia hanya ingin tertawa setelah melihat raut wajah Juliet yang takut, itu terasa lucu tapi jika ia protes bisa-bisa ia mendapat ocehan pedas nan sadis ala Rosaline.

Merasa sudah ingin ketahuan gara-gara tawa Tybalt Rosaline memberikan aba-aba kepada orang yang ada di ruangan untuk kejutannya.

"Dalam hitungan ketiga" Rosaline mengucapkannya tanpa suara.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga!" Teriak Rosaline keluar dari persembunyian dan di ikuti dengan yang lain.

"Selamat ulang tahun Juliet!" Seru semua orang yang ada di dalam ruangan.

Aula yang tadi gelap gulita kini terang benderang orang-orang tampaj bahagia saat mengucapkan selamat pada Juliet.

Namun Juliet masih memproses dengan apa yang sedang terjadi sekarang.

Ia mendapat kejutan di hari ulang tahunnya hari ini, sama sekali tidak tak terpikirkan.

Bukankah setelah hari ulang tahunnya itu perta debutante jika iya besok atau lusa ia akan debutante, oh tuhan ia kira itu masih lama.

"Aku tidak menyangka sepupu kecilku sebentar lagi akan melaksanakan debutante pertamanya," Tybalt memeluk erat Juliet.

Juliet merasa sesak karena Tybalt terlalu erat saat memeluknya, dimana Tybalt yang sok cool yang sebelumnya sekarang hanya ada Tybalt si bocah kurang belaian.

"Ehem,"

Sontak Juliet dan Tybalt menoleh ke arah sumber suara, Tybalt pun langsung melepaskan pelukan mautnya pada Juliet setelah melihat siapa yang datang.

"Juliet selamat ulang tahun untukmu,"

"Aku tidak menyangka-"


































~I'm not Juliet~Bersambung~

I'm not JulietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang