~I'm not Juliet~6~
♣♣♣
"Aku tidak menyangka kau sudah sebesar ini,"
Juliet binggung kenapa tiba-tiba ada kakek tua yang sok akrab dengannya?
"Ah, hallo tuan," sapa Juliet.
Orang tua itu terdiam mendengarnya, ia berpikir apakah cucunya ini melupakannya.
Berbeda dengan Juliet, Tybalt dan Rosaline menyapa kakek tua itu dengan hormat, "Selamat siang kakek tetua," ucap Tybalt dan Rosaline bersamaan sambil membungkukan badan.
"Panggil dia kakek Juliet," bisik Tybalt yang masih ada di sebelahnya.
"Hah?" Juliet masih binggung dengan apa yang terjadi ia masih tidak mengerti siapa orang yang di hadapannya sekarang.
"Ck, dia itu mantan patriak Capulet bisa dikatakan dia kakekmu bodoh," Rosaline yang berada di sisi lain juliet ikut berbisik, "bersikaplah sopan!" Timpalnya lagi.
Juliet yang menyadari siapa sosok di hadapannya langsung membungkuk hormat kepada kakek tetua Capulet.
"Se-selamat siang kakek tetua semoga diberi umur yang panjang!" Seru Juliet.
Kakek tetua tersenyum dengan reaksi cucunya sekarang, ia sudah mendengar kabar kalau cucu kesayangannya Juliet hilang ingatan. Tapi ya, mau bagaimana lagi. Nasi sudah menjadi bubur mau menyesal pun sudah terlambat, sekarang ia hanya bisa menerima apa yang telah terjadi.
"Tidak perlu sampai begitunya Juliet, tidak biasanya kau seperti ini," ucap kakek tetua, "Biasanya kau akan berlari dan langsung memelukku jika bertemu, kau sudah di tipu oleh kedua sepupumu," timpalnya lagi sedangkan Tybalt dan Rosaline terkikik karwna berhasil menjahili Juliet.
"Ah, begitu ya," ucap Juliet canggung pada kakek tetua sedangkan saat menoleh pada Tybalt matanya melotot tajam. "Kau menipuku untuk menakutiku!" Desis Juliet.
"Maaf-maaf aku tidak bermaksud begitu," jawab Tybalt.
"Tetap saja! Kalian menyebalkan," ucap Juliet tak suka.
"Marahnya nanti saja, sekarang ayo kita ke ruangan ayahmu disana ada hadiah kakek untukmu," kata kakek tetua.
"Benarkah? Tunggu dulu, dimana hadiah kalian berdua untukku," pinta Juliet kepada kedua sepupunya.
"Hei, kejutan ini kami yang mempunyai ide jadi ini hadiah kami," jelas Rosaline. "Benar!" Tybalt ikut menimpali.
"Pelit!" Hardik Juliet.
Tanpa memerdulikan protesan kedua sepupunya Juliet menggandeng kakek tetua menuju ke ruangan ayahnya.
"Hei tunggu kami!" Teriak Tybalt dan Rosaline bersamaan.
♣♣♣
"Kami datang!" Seru Juliet saat masuk ke ruangan ayahnya.
Disana ada ayah dan juga ibunya sedang menikmati teh sambil mengobrol entah apa yang mereka bicarakan sampai tak menyadari kehadiran kami.
"Kalian kemari," ucap James.
"Sini duduk tidak baik terlalu lama berdiri," kata Diana.
"Terimaka-"
"Wah, kuenya enak bibi!" Seru Tybalt yang entah sejak kapan sudah duduk menikmati kue coklat dengan segelas teh.
Melihat Tybalt, Rosaline juga jadi ingin mencicipinya. "Aku juga mau!" Teriak Rosaline, ia merebut beberapa kue coklat dari Tybalt.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Juliet
RomanceInikah yang disebut karma disaat aku tak ingin memerankan drama romeo dan juliet pada pertunjukan drama fantasia milik keluargaku aku malah terjebak di tubuh juliet dan harus menggantikannya ukh aku benci semua ini kenapa aku tak ingin memerankan ju...