Two

48 8 0
                                    

"MALAAAAA!!"

Teriakan diluar kamarnya membuat Mala terkejut dan terbangun dari tidurnya. Kelapa Mala pusing akibat bangun tiba-tiba. Mala milihat Jam, ternyata sudah jam 5. Pantas saja suara ibunya sudah membahana.

"MALA BANGUN LO SIALAN!"

Mala dengan terburu-buru bangun dan kekuar dari kamarnya. Ternyata ibunya sudah menunggu Mala di depan pintu kamar Mala.

"TIDUR MULU LO! KERJA!"

Mala mengerjap kaget, "I-iya bu ini Mala udah bangun."

"Bagus! Sekarang mana uang?"

Mala mencoba menahan kejengkelannya.

"Mala belum gajian bu, lagian uang gajian Mala kemarin itukan Mala kasih ke ibu semua. Mala ga punya uang sama sekali."

Ibu Mala lalu menarik rambut Mala kencang sambil menyeret Mala keluar rumah, "BOONG AJA LO!"

"Aduh bu! Mala serius bu Mala ga berani boong!" Ucap Mala sambil berusaha mensejajarkan langkahnya dan menahan sakit.

Ibu Mala melempar Mala keluar rumah, "Sana lo kerja, bawa uang sekarang! Sampe engga bawa? Abis lo sama gue!"

Mala memenganggi kepalanya lalu beranjak berdiri, "Masa Mala pake kolor sama kaos doang bu?"

"BODOAMAT SIALAN! PERGI LO!"

Pintu rumah pun ditutup oleh ibu Mala. Mala mencoba membukanya tapi tidak bisa, pintunya dikunci.

"Dek Mala, sabar ya!"

Mala menoleh kesampingnya, ternyata ibu-ibu tetangga. Mala tersenyum dan mengangguk "Iya bu, maaf ya pagi-pagi udah ribut."

Ibu-ibu itu lalu menggeleng, "Gapapa Mala. Mau kerja ya? Sini kerumah ibu, ibu kasih baju sama celana."

Rasanya Mala ingin menangis.

"Tapi bu, nanti ngerepotin. Jangan deh."

Ibu itu kembali menggelengkan kepalanya, "Engga Mala, ayo cepet sini! Dingin loh ini."

'Yaallah terimakasih! Banyak sekali orang yang baik sama Mala,' Batin Mala.

Malapun berjalan kerumah tetangganya tanpa alas kaki. Sendal Mala ada di dalam rumah.

"Yaampun Mala gapake sendal?"

Mala menggeleng lemah, "Gapapa bu, sendal Mala ada di dalem. Pintunya dikunci."

"Si Diah tu ya! Keterlaluan banget jadi orang, kalo ga niat ngurus kamu kaya gini, ya mending ga usah dia ngambil kamu!"

"Gapapa bu, berkat itukan Mala bisa hidup sampe sekarang."

Tetangga Mala itupun mengusap bahu Mala pelan, "Tabah ya nak! Ayo sini pilih bajunya. Kebetulan punya mba Lulu waktu seumuran kamu masih banyak yang disini bajunya."

°°°

"Mal udah dateng jam segini tumben?" Tanya Dion teman bersih-bersih Mala.

"Iya lagi rajin," Jawab Mala sambil terkekeh.

Mereka berduapun mulai membersihkan dan menyiapkan cafe sambil menunggu teman-teman lain datang.

"Eh Mala, Dion! Lagi rajin banget ya kalian?"

"Si Mala tuh Yu, tumbenan banget," Ujar Dion.

Malapun menoleh dan mendapati tatapan sang pujaan hati. Siapa lagi? ya si Banyu lah!

"Eh Banyu hehe," Sapa Mala sambil tersenyum malu-malu ayam.

"Tuh Yu, si Mala suka tuh! Gapeka banget si lo?!"

Mala melotot kearah Dion.

"Bener Mal suka sama gue?" Tanya Banyu pelan.

Malapun gelagapan salah tingkah. Dion yang melihat itupun tertawa ngakak.

"Udah si Mal! Ngaku aja lo suka sama Banyu!" Ucap Dion sambil tertawa-tawa tidak jelas.

"I-iya deh ngaku, Mala suka sama Banyu."

Dion dan Banyupun melotot kaget.

"Buset Mal, jujur amat?" Ujar Dion.

Dasar Dion! Dia yang nyuruh jujur, dia yang kaget. Sumpah Mala malu banget, tapi lega juga.

"Bener Mal suka sama gue?" Tanya Banyu sekali lagi sambil menaik turunkan halisnya.

Mala yang melihat itupun jadi malu sendiri, dan Mala memilih kabur ketempat lain untuk menyiapkan cafe.

Sedangkan Banyu dan Dion hanya tertawa-tawa melihat tinggah Mala.

"Gimana Yu? mau sama Mala?" Tanya Dion dengan menahan tawanya.

Sekarang malah Banyu yang malu sendiri, "Diem ah Yon!"

Banyu berjalan melewati Dion.

Dion tertawa, "Serius Yu, lu suka Mala?"

Banyu berbalik dan melotot, "Yon bisa ga si lo ga manggil gue 'Yu'?" Ucap Banyu dengan wajah memelas, "Kaya nama gue Ayu aja!"

Dion makin terbahak mendengar itu, "Ya masa gue manggil lu, Ban?" Sekali lagi Dion terbahak oleh ucapannya sendiri.

'Sialan emang si Dion!' Batin Mala dan Banyu berbarengan.


Tbc

Sweet AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang