Masih dihari yang sama
Choi (y/n) Point of View
Setelah mengatakan hal mengejutkan yang aduh aku bahkan tidak bisa memikirkannya lagi, pangeran Jaehyun justru mengulas senyum manisnya padaku.
Kumohon jangan bertanya bagaimana perasaanku ya...
Karena, ASTAGA AKU SEMALAM MIMPI APA SIH? Bisa-bisanya sampai mendengar kalimat itu terlontar dari lelaki setampan dia?
Huhu. Ingin menangis.
Saat ini, pangeran Jaehyun masih berdiri didekatku, sedangkan pangeran Jeno dan kak Baek sudah pergi—atau lebih tepatnya kabur meninggalkanku—sesaat setelah pangeran Jaehyun mengatakan--ah sudahlah.
Dan sedari tadi, aku masih belum bisa menormalkan detak jantungku yang sudah seperti atlet sprint ini. Sialan.
Beberapa saat kemudian, tuan Sam—salah satu penjaga kuda-kuda milik ayah—terlihat menghampiriku sembari membawa pelana untuk dipasangkan pada King, mengingat jika kesayanganku ini baru saja dibersihkan.
"Kamu biasa berkuda?"
Pertanyaan itu adalah yang pertama usai kejadian canggung beberapa saat lalu, membuat aku sontak mengalihkan pandangan pada laki-laki yang sialnya semakin tampan dalam balutan pakaian non-formalnya itu.
"Iya, ayah sudah mengajarkan saya berkuda sejak usia empat belas tahun" jawabku.
Lelaki itu tampak mengangguk, kemudian membantu tuan Sam yang masih sibuk memasangkan pelana pada punggung King.
"Tuan Sam, tolong antarkan pangeran Jaehyun untuk memilih kuda" ucapku sesaat setelah pelana berhasil terpasang sempurna.
"Oh tidak usah, saya akan memakai King bersama kamu" ujarnya yang lagi-lagi membuatku terkejut.
Hah? Pangeran Jaehyun serius? Kalo nanti aku pingsan karena terlalu senang bagaimana?
"Kenapa? Kamu tidak suka berkuda dengan saya?"
Pertanyaan itu membuatku segera merubah raut keterkejutanku. Ah, rupanya ekspresiku membuat lelaki ini salah paham.
"Bukan begitu pangeran. Saya hanya takut... Pangeran merasa tidak nyaman" cicitku diakhir kalimat.
Sungguh, aku hanya sedang menjaga batasanku sebagai rakyat biasa, tidak ingin membuat calon raja ini merasa bagaimana-bagaimana. Hmm... Serba salah.
"Tidak kok, saya justru akan merasa nyaman kalo itu bersama kamu"
HADEH PANGERANNN, GULUNG-GULUNG DITANAH NIH PRINCESS:(
Setelah tuan Sam pamit undur diri, pangeran Jaehyun lantas membantuku menaiki King, dan disusul dengan dirinya kemudian.
Ini adalah kali pertama dalam hidupku berkuda dengan orang lain selain ayah. Ya Tuhan semoga pangeran Jaehyun tidak mendengar detak jantungku yang tidak normal ini.
Tangan pangeran Jaehyun kemudian berpindah ke dekat jemariku yang tengah menggenggam tali kekang King, membuat aku sedikit menegang karenanya.
"Sudah siap?"
Aku menolehkan kepalaku ke arah kanan, saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan pangeran Jaehyun padaku.
Astaga, kenapa ini sangat dekat? Bahkan hidung lancip pangeran Jaehyun berjarak kurang dari satu sentimeter dari milikku, membuat aku secara refleks menahan nafasku.
"Kamu boleh bernafas, (y/n). Tapi bisakah kita memulai kencannya sekarang?"
Aku mendelik terkejut, membuat lelaki dibelakangku ini terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
lemniscate | jung jaehyun x you
Fanfiction"𝒊𝒏 𝒂𝒍𝒈𝒆𝒃𝒓𝒂𝒊𝒄 𝒈𝒆𝒐𝒎𝒆𝒕𝒓𝒚, 𝒂 𝒍𝒆𝒎𝒏𝒊𝒔𝒄𝒂𝒕𝒆 𝒊𝒔 𝒂𝒏𝒚 𝒐𝒇 𝒔𝒆𝒗𝒆𝒓𝒂𝒍 𝒇𝒊𝒈𝒖𝒓𝒆-𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕 𝒐𝒓 ∞-𝒔𝒉𝒂𝒑𝒆𝒅 𝒄𝒖𝒓𝒗𝒆𝒔." katanya. "dan bagi saya kamu juga seperti itu" aku menatapnya bingung sembari mengernyit sa...